Fakta Medis di Balik Makan Cepat Bikin Gemuk

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Desember 2017
Fakta Medis di Balik Makan Cepat Bikin GemukFakta Medis di Balik Makan Cepat Bikin Gemuk

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mendengar anggapan bahwa makan terlalu banyak dapat membuat gemuk? Apakah hal itu benar atau bualan belaka?

Bagi sebagian orang, nasihat tersebut mungkin terdengar klasik dan tidak mungkin. Namun jangan salah, penelitian ternyata telah mengonfirmasi fakta di balik makan cepat dapat meningkatkan bobot tubuh. Pasalnya, makan terlalu cepat malah berpotensi membuat seseorang makan dalam porsi yang banyak.

Selain itu makan terlalu cepat pun akan mengacaukan sinyal “kenyang” yang diberikan tubuh pada otak. Sinyal ini berguna untuk mengingatkan bahwa kamu telah cukup makan, dan kebiasaan makan terlalu cepat tentu akan merusaknya. Sehingga kamu akan terpacu untuk terus makan, padahal sebenarnya perut sudah cukup terisi.

Makan terlalu cepat menyebabkan otak belum sempat menerima sinyal kenyang tersebut. Sehingga meski  tubuh telah cukup terisi, rasa kenyang tak kunjung terasa. Akhirnya, kamu harus mengucapkan selamat datang pada tumpukan lemak dan kenaikan bobot.

Selain makan lebih banyak, terlalu cepat dalam menelan makanan pun dapat menyebabkan seseorang mengonsumsi kalori lebih banyak. Penelitian dalam The Journal of the Dietetic Association mengungkap bahwa orang yang makan dengan cepat cenderung tidak mendapatkan kepuasan saat makan.

Nyatanya risiko obesitas benar-benar nyata pada seseorang yang terbiasa makan dengan cepat. Selain itu, kebiasaan ini pun bisa memicu terjadinya sindrom metabolik atau gangguan pencernaan lain.

Dalam studi lain, para ahli menyarankan untuk membiasakan mengunyah makanan secara perlahan sebelum menelannya. Hal ini berguna untuk menghindari makan terlalu banyak. Makan terlalu banyak pun dapat memicu peningkatkan kadar gula dalam darah secara tiba-tiba. Hal ini pun bisa menyebabkan terjadinya resistensi insulin.

Sindrom metabolik dan naiknya kadar gula dalam darah berhubungan dengan penyakit diabetes. Selain itu, peneliti menyebut obesitas dan penyakit jantung juga akan mengintai pada orang yang sering makan dengan cepat.

Selain menghindari peningkatan berat badan, makan secara perlahan juga berguna untuk menurunkan nafsu makan. Hal ini juga akan mengisi waktu yang dibutuhkan otak untuk menerima sinyal kenyang, yaitu sekitar 15-20 menit. Sehingga tak ada lagi sinyal “palsu” dan porsi makan tentunta akan lebih bisa dikontrol.

Tips Makan Sehat

Untuk menghindari makan terlalu cepat dan melebihi porsi normal, perlu dilakukan kebiasaan makan yang baik pula. Agar pencernaan sehat dan berat badan tak bertambah, coba terapkan beberapa tips makan di bawah ini:

1. Hindari makan saat lapar. Karena hal ini bisa menyebabkan kamu makan dengan banyak untuk memuaskan keinginan. Maka, hindarilah menunda makan hingga rasa lapar tak tertahankan.

2. Kunyah makanan menyeluruh dan sampai halus. Hal ini dapat membantu proses pencernaan dan memudahkan makanan diserap tubuh.

3. Makan secukupnya dan tidak berlebihan. Biasakan untuk mengambil makanan sedikit-sedikit hingga kamu tak perlu merasa harus untuk menghabiskan makanan yang telah ada di piring.

4. Makan serat dari sayur dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat membantu membuat pencernaan lebih lancar. Selain itu, serat juga bisa membuat perut lebih cepat kenyang. Sehingga kamu tak akan makan secara berlebihan dan tak mengunyah terlalu cepat.

5. Minum air putih sehingga makanan akan lebih mudah untuk terdorong ke dalam tubuh. Sehingga kamu pun akan terhindar untuk mengunyah terlalu cepat.

Nyatanya makan terlalu cepat terbukti berhubungan dengan kenaikan bobot badan. Penting juga untuk memperhatikan kesehatan tubuh dengan rutin memeriksakan kondisi kesehatan tubuh. Jika kamu butuh saran dokter seputar hidup sehat, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Kamu pun bisa membeli produk kesehatan dan pesanan akan diantar dalam waktu satu jam. Ayo, download Halodoc di App Store dan Google Play.