Ada beberapa hal yang jadi faktor risiko kemunculan endometriosis.

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami endometriosis antara lain:
- Memiliki riwayat keluarga dengan endometriosis.
- Belum pernah mengalami kehamilan.
- Mengidap gangguan yang menyebabkan darah menstruasi terhambat keluar.
- Mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh.
- Adanya kelainan struktural pada rahim.
- Menstruasi pertama terjadi sebelum usia 12 tahun.
- Bentuk abnormal pada vagina, leher rahim, atau rahim yang menghambat aliran menstruasi.
- Gaya hidup yang kurang sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan dan pola makan yang buruk.
- Kurangnya asupan asam lemak omega-3.
- Memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek dari 27 hari.
- Pernah mengalami infeksi panggul.
- Kadar hormon estrogen yang lebih tinggi dari normal.
Itulah informasi selengkapnya mengenai endometriosis. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala seperti endometriosis guna mendapatkan diagnosa dini dan penanganan lebih lanjut.
Berbicara dengan dokter lebih mudah menggunakan aplikasi Halodoc. Tanpa perlu repot keluar rumah, kamu bisa mendapatkan saran medis terbaik kapan dan di mana saja.
Referensi:
Current Obstetrics and Gynecology Reports. Diakses pada 2024. Endometriosis: Epidemiology, Diagnosis and Clinical Management.
Endometriosis News. Diakses pada 2024. Endometriosis and Ovarian Cysts.
Journal of Reproductive Immunology. Diakses pada 2024. Anti-inflammatory Effects of Curcumin and Its Potential Role in the Treatment of Endometriosis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Endometriosis.
Medscape. Diakses pada 2024. Endometriosis.
UCLA Health. Diakses pada 2024. Endometriosis.
Web MD. Diakses pada 2024. Can I Prevent Endometriosis?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Lihat Semua