Filtrasi: Pengertian dan Cara Kerjanya, Lengkap
Cara kerja filtrasi didasarkan pada perbedaan ukuran partikel.

DAFTAR ISI
- Prinsip Kerja Filtrasi
- Jenis-Jenis Filtrasi
- Aplikasi Filtrasi dalam Berbagai Bidang
- Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Filtrasi
- Filtrasi dalam Pengobatan dan Kesehatan
- Kapan Harus ke Dokter?
Filtrasi adalah proses pemisahan campuran heterogen antara padatan dan cairan atau gas, dengan menggunakan media berpori yang disebut filter. Filter akan menahan partikel padat, sementara cairan atau gas dapat melewatinya.
Hasil dari proses filtrasi adalah filtrat (cairan atau gas yang telah melewati filter) dan residu (padatan yang tertahan di filter). Prinsip dasar filtrasi adalah perbedaan ukuran partikel antara zat yang ingin dipisahkan.
Prinsip Kerja Filtrasi
Cara kerja filtrasi didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Suspensi atau campuran dialirkan melalui filter yang memiliki pori-pori dengan ukuran tertentu. Partikel yang lebih besar dari ukuran pori akan tertahan, sementara partikel yang lebih kecil akan lolos.
Efisiensi filtrasi bergantung pada beberapa faktor, termasuk:
- Ukuran pori filter
- Ukuran partikel yang akan dipisahkan
- Viskositas cairan atau gas
- Tekanan yang diberikan pada campuran
Jenis-Jenis Filtrasi
Terdapat berbagai jenis filtrasi, yang dibedakan berdasarkan mekanisme dan aplikasinya:
- Filtrasi Gravitasi: Menggunakan gaya gravitasi untuk memisahkan padatan dari cairan. Contohnya adalah penyaringan air kopi dengan kertas saring.
- Filtrasi Vakum: Menggunakan tekanan vakum untuk mempercepat proses filtrasi. Umum digunakan di laboratorium untuk memisahkan endapan dari larutan.
- Filtrasi Tekanan: Menggunakan tekanan eksternal untuk mendorong cairan atau gas melalui filter. Sering digunakan dalam industri untuk pengolahan air dan produksi minuman.
- Ultrafiltrasi: Membran dengan pori-pori sangat kecil digunakan untuk memisahkan molekul-molekul besar seperti protein dan polimer dari cairan. Aplikasi umum dalam industri makanan dan minuman, serta pengolahan air.
- Mikrofiltrasi: Membran dengan ukuran pori lebih besar dari ultrafiltrasi digunakan untuk menghilangkan bakteri, sel darah, dan partikel-partikel kecil lainnya dari cairan.
- Reverse Osmosis (Osmosis Balik): Menggunakan tekanan tinggi untuk memaksa air melewati membran semipermeabel, memisahkan air dari ion-ion dan molekul-molekul terlarut. Banyak digunakan dalam desalinasi air laut dan pemurnian air minum.
- Filtrasi Biologis: Memanfaatkan mikroorganisme untuk menghilangkan kontaminan dari air atau udara. Mikroorganisme ini memetabolisme polutan, mengubahnya menjadi zat yang tidak berbahaya.
Aplikasi Filtrasi dalam Berbagai Bidang
Filtrasi memiliki aplikasi yang luas di berbagai bidang, antara lain:
- Pengolahan Air: Menghilangkan partikel tersuspensi, bakteri, virus, dan zat kimia berbahaya dari air minum dan air limbah.
- Industri Makanan dan Minuman: Memurnikan bahan baku, menjernihkan produk, dan menghilangkan mikroorganisme untuk memperpanjang umur simpan.
- Industri Farmasi: Mensterilkan obat-obatan, memisahkan produk dari campuran reaksi, dan memurnikan bahan aktif.
- Industri Kimia: Memisahkan produk dari reaksi samping, memurnikan bahan kimia, dan mengolah limbah industri.
- Pengobatan: Hemodialisis (cuci darah) menggunakan prinsip filtrasi untuk membersihkan darah pasien gagal ginjal.
Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Filtrasi
Efektivitas filtrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk:
- Jenis Filter: Material dan ukuran pori filter menentukan jenis partikel yang dapat disaring.
- Ukuran Partikel: Partikel yang lebih besar dari pori filter akan lebih mudah disaring.
- Viskositas Fluida: Fluida dengan viskositas tinggi lebih sulit difilter.
- Tekanan: Tekanan yang lebih tinggi dapat mempercepat proses filtrasi, tetapi juga dapat menyebabkan filter tersumbat.
- Suhu: Suhu dapat mempengaruhi viskositas fluida dan efektivitas filter.
- Ketebalan Filter Cake: Penumpukan partikel pada filter (filter cake) dapat meningkatkan resistensi dan mengurangi laju filtrasi.
Filtrasi dalam Pengobatan dan Kesehatan
Dalam bidang medis, filtrasi memainkan peran penting dalam berbagai prosedur dan pengobatan. Salah satu contohnya adalah hemodialisis, atau cuci darah, yang menggunakan filter khusus untuk membersihkan darah pasien dengan gagal ginjal.
Proses ini menggantikan fungsi ginjal yang rusak dengan menghilangkan limbah dan kelebihan cairan dari darah.
Selain itu, filtrasi juga digunakan dalam sterilisasi peralatan medis dan produksi obat-obatan steril.
Filter dengan pori-pori sangat kecil digunakan untuk menghilangkan bakteri dan partikel lain dari cairan dan gas, memastikan produk yang dihasilkan aman untuk digunakan.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun filtrasi adalah proses yang umum dan penting, masalah kesehatan yang memerlukan intervensi filtrasi, seperti gagal ginjal, memerlukan penanganan medis profesional. Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala seperti:
- Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
- Kelelahan yang berlebihan
- Perubahan frekuensi buang air kecil
- Mual dan muntah
- Sesak napas
Dokter dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatanmu.
Kamu juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi di Halodoc untuk mendapatkan saran medis dari dokter tepercaya.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter profesional secara aman dan mudah, tanpa harus ke luar rumah. Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!


