Ganja Dapat Sembuhkan Insomnia, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Terlepas dari polemik pelegalannya di beberapa negara—termasuk Indonesia, penelitian menunjukkan ganja memiliki manfaat kesehatan. Salah satu manfaatnya untuk kesehatan adalah dapat menyembuhkan insomnia. Benarkah demikian?
Dr Matthew Roman, seorang peneliti medis ganja, mengatakan ganja dapat memulihkan siklus tidur alami, meredakan nyeri kronis, serta antikecemasan, sehingga dapat menenangkan pikiran dan tubuh yang stres.
Baca juga: Ini Efek Ganja pada Kesehatan Tubuh
Ganja untuk Gangguan Tidur
Bagaimana ganja dapat menyembuhkan insomnia? Salah satu bahan aktif ganja, yaitu THC (Tetrahydrocannabinol), mempercepat masuknya seseorang ke fase rapid eye movement (REM). Menurut sebuah studi pada 2008, mengonsumsi ganja dengan tingkat THC yang lebih tinggi biasanya mengurangi jumlah tidur REM yang berarti mengurangi mimpi. Untuk orang yang mengalami (post trauma syndrome disorder) PTSD, itu bisa berarti mengurangi mimpi buruk.
Ganja dapat menyembuhkan insomnia jika kandungan CBD (Cannabinol) seimbang dan konsentrasi THC tidak terlalu tinggi. Namun, sebenarnya REM juga penting untuk fungsi kognitif dan kekebalan yang sehat. Ganja dengan kadar THC yang lebih tinggi dapat mengganggu kualitas tidur jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan ganja dan kesehatan? Kamu bisa mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc. Perlu kamu ketahui juga, penggunaan ganja dalam jangka panjang terbukti membuat perubahan pada materi abu-abu di otak. Secara medis, penggunaan ganja tidak disarankan untuk siapa pun yang berusia di bawah 25 tahun, karena efek jangka panjangnya pada kognitif dan ingatan.
Ganja bisa jadi bermanfaat bagi orang yang mengidap gangguan nyeri kronis, termasuk sklerosis multipel, nyeri neuropatik perifer, nyeri kanker, dan artritis reumatoid. Ganja kemungkinan meningkatkan kualitas tidur melalui kemampuannya untuk mengurangi gejala nyeri.
Penggunaan ganja secara rutin dapat menghasilkan toleransi yang membutuhkan dosis yang lebih tinggi secara perkala. Penarikan diri dari penggunaan ganja dapat dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk dan insomnia.
Tidak Bisa Dikonsumsi Semua Orang
Ganja tidak bisa dikonsumsi semua orang dengan segala kondisi. Orang dengan serangan jantung atau kesehatan kardiovaskular yang buruk tidak bisa menggunakan ganja karena dapat meningkatnya insiden infark miokard (serangan jantung).
Selain itu, meski ganja sering digunakan untuk mengurangi kecemasan, beberapa orang menemukan bahwa strain THC tinggi membuat mereka lebih cemas atau paranoid. Kondisi ini justru malah bisa memperparah insomnia.
Baca juga: Lebih Bahaya Mana, Ganja atau Narkoba?
Insomnia paling baik disembuhkan dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Jika kamu menggantungkan diri lewat konsumsi obat-obatan, itu hanya akan membuat pola tidur lebih buruk. Soalnya kamu bakal tidak bisa mendapatkan tidur nyenyak kalau tidak mengonsumsi obat tersebut.
Mengubah pola hidup untuk menyembuhkan insomnia memang butuh waktu. Kamu bisa memulainya dengan mengikuti tips sehat ini:
Baca juga: Inilah 3 Penggolongan Narkotika yang Berbahaya
1. Bangun di waktu yang sama setiap hari. Jika kamu mengidap insomnia sebaiknya kamu bangun pada waktu yang sama setiap hari untuk melatih tubuh agar bangun pada waktu yang konsisten.
2. Hilangkan alkohol dan stimulan seperti nikotin dan kafein. Efek kafein dapat bertahan selama beberapa jam, mungkin hingga 24 jam. Jadi, kemungkinannya memengaruhi tidur sangat signifikan. Kafein tidak hanya menyebabkan kesulitan memulai tidur, tetapi juga dapat menyebabkan kamu sering terbangun. Alkohol mungkin memiliki efek penenang untuk beberapa jam pertama setelah konsumsi, tetapi kemudian dapat menyebabkan tidur malam yang tidak nyenyak.
3. Batasi tidur siang. Meskipun tidur siang tampaknya merupakan cara yang tepat untuk mengejar ketinggalan tidur, tidak selalu demikian. Penting untuk membangun dan mempertahankan pola tidur yang teratur dan melatih diri untuk mengasosiasikan tidur dengan isyarat seperti kegelapan dan waktu tidur yang konsisten.
4. Berolahragalah secara teratur. Olahraga teratur dapat meningkatkan kualitas dan durasi tidur.
5. Batasi aktivitas di tempat tidur. Hindari menonton televisi atau mendengarkan radio apalagi main gadget. Semua aktivitas ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan membuat semakin sulit tidur.
Kalau setelah mencoba ini kamu masih sulit tidur, coba konsultasikan masalahmu dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya!