Golongan Darah ABO dan Rhesus: Kenali Tipe dan Manfaatnya
Mengetahui golongan darah dan rhesus penting untuk transfusi darah, kehamilan, dan memahami risiko medis tertentu yang mungkin terkait.

DAFTAR ISI
- Golongan Darah
- Rhesus Darah
- Bagaimana Golongan Darah Ditentukan?
- Mengapa Penting Mengetahui Golongan Darah?
- Golongan Darah dan Transfusi Darah
- Rhesus dan Kehamilan
- Adakah Pengaruh Golongan Darah pada Kesehatan?
- Mitos Seputar Golongan Darah
Antigen pada permukaan sel darah merah dan antibodi dalam plasma darah menentukan jenis golongan darah seseorang. Antigen berfungsi sebagai penanda sel tubuh agar tubuh bisa membedakan sel tubuh sendiri dan sel yang berasal dari luar tubuh.
Jika ada sel yang memiliki antigen yang berlawanan masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh otomatis mulai melawan sel yang dianggap asing tersebut dengan memproduksi antibodi.
Sistem yang paling umum digunakan untuk mengklasifikasikan darah adalah sistem golongan darah ABO dan sistem tipe Rhesus (Rh).
Kedua sistem ini dapat membantu jika kamu ingin melakukan transfusi darah. Lantas, apa yang membedakan golongan darah dan rhesus darah? Berikut penjelasannya.
Golongan Darah
Dua antigen yang ditemukan pada permukaan sel darah merah disebut antigen A dan antigen B.
Sistem pengelompokan golongan darah ABO berdasarkan pada antigen yang terkandung dalam sel darah merah.
mewarisi kombinasi antigen golongan darah tertentu yang dimiliki dari orang tua. Berikut sistem pengelompokan ABO berdasarkan antigen:
- Golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merah dengan memproduksi antibodi anti-B dalam plasma darah.
- Golongan darah B memiliki antigen B dengan memproduksi antibodi anti-A dalam plasma darah.
- Golongan darah O tidak memiliki antigen, tetapi golongan darah ini memproduksi kedua antibodi, yakni anti-A dan anti-B dalam plasma darah.
- Golongan darah AB memiliki antigen A dan B dalam sel darah merah, tetapi tidak memproduksi antibodi.
Menerima darah dari kelompok ABO yang tidak sesuai dengan antigennya dapat mengancam jiwa. Jika seseorang dengan darah golongan darah B diberikan darah dari seseorang yang memiliki golongan darah A, maka antibodi anti-A mereka menyerang sel-sel golongan darah A.
Sel darah merah golongan O tidak memiliki antigen A maupun B, sehingga sering dianggap sebagai donor universal untuk transfusi sel darah merah. Meski begitu, ini masih perlu dipertimbangkan keamanannya.
Mari pahami lebih dalam tentang Darah – Fungsi, Golongan, Informasi Lengkapnya disini.
Rhesus Darah
Sistem golongan darah lainnya yang biasa digunakan adalah sistem rhesus (sistem Rh). Pada sistem ini, kalau kamu memiliki antigen yang disebut antigen RhD pada permukaan sel darah merah, maka kamu memiliki Rhesus positif (Rh +).
Jika tidak, berarti kamu memiliki Rhesus negatif (Rh-). Artinya, kamu dapat menjadi salah satu dari delapan golongan darah:
- A RhD positif (A +);
- A RhD negative (A-);
- B RhD positif (B +);
- B RhD negatif (B-);
- O RhD positif (O +);
- O RhD negatif (O-);
- AB RhD positif (AB +);
- AB RhD negative (AB-).
Pada kebanyakan kasus, darah negatif O RhD (O-) masih aman diberikan kepada siapa pun. Darah dengan rhesus ini sering digunakan dalam keadaan darurat medis ketika golongan darah tidak segera diketahui.
Darah O RhD negatif dianggap kompatibel secara universal untuk transfusi sel darah merah darurat karena tidak memiliki antigen A, B, maupun RhD.
Bagaimana Golongan Darah Ditentukan?
Golongan darah ditentukan melalui tes darah sederhana. Sampel darah dicampur dengan antibodi anti-A dan anti-B.
Jika sel darah menggumpal (aglutinasi) saat dicampur dengan antibodi tertentu, berarti darah tersebut memiliki antigen yang sesuai dengan antibodi tersebut. Tes serupa juga dilakukan untuk menentukan faktor Rhesus.
Penentuan golongan darah penting untuk memastikan keamanan transfusi darah dan untuk mengetahui risiko ketidakcocokan Rhesus antara ibu dan janin selama kehamilan.
Mengapa Penting Mengetahui Golongan Darah?
Mengetahui golongan darah sangat penting karena beberapa alasan:
- Transfusi darah: Transfusi darah yang tidak sesuai golongan darah dapat menyebabkan reaksi transfusi yang berbahaya, bahkan fatal.
- Kehamilan: Wanita dengan Rhesus negatif yang mengandung bayi dengan Rhesus positif berisiko mengalami inkompatibilitas Rhesus, yang dapat membahayakan bayi.
- Kondisi medis tertentu: Beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara golongan darah dengan risiko penyakit tertentu.
Pahami informasi lain tentang Cek Darah – Tujuan, Jenis, dan Prosedurnya di sini.
Golongan Darah dan Transfusi Darah
Dalam transfusi darah, kesesuaian golongan darah antara donor dan penerima sangat krusial. Berikut adalah panduan umum:
- Golongan darah A: Dapat menerima darah dari golongan A dan O.
- Golongan darah B: Dapat menerima darah dari golongan B dan O.
- Golongan darah AB: Dapat menerima darah dari semua golongan (A, B, AB, O). Golongan darah AB disebut sebagai penerima universal.
- Golongan darah O: Hanya dapat menerima darah dari golongan O. Golongan darah O RhD negatif disebut sebagai donor universal untuk sel darah merah karena dapat ditransfusikan ke semua golongan darah.
Untuk faktor Rhesus, penerima Rh+ dapat menerima darah dari Rh+ atau Rh-. Namun, penerima Rh- hanya boleh menerima darah dari Rh-.
Kamu masih Punya Pertanyaan Terkait Cek Darah? Hubungi 5 Dokter Ini.
Rhesus dan Kehamilan
Inkompatibilitas Rhesus dapat terjadi jika seorang wanita dengan Rhesus negatif (Rh-) mengandung bayi dengan Rhesus positif (Rh+). Kondisi ini dapat memicu sistem kekebalan ibu untuk menghasilkan antibodi yang menyerang sel darah merah bayi.
Untuk mencegah hal ini, wanita Rh- yang hamil akan menerima suntikan RhoGAM (Rh immunoglobulin) pada usia kehamilan sekitar 28 minggu dan setelah melahirkan. RhoGAM mencegah pembentukan antibodi anti-Rh pada ibu.
Adakah Pengaruh Golongan Darah pada Kesehatan?
Beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara golongan darah dengan risiko penyakit tertentu. Misalnya:
- Golongan darah O: Dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena penyakit jantung koroner, namun risiko lebih tinggi terkena tukak lambung.
- Golongan darah A: Dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker perut.
Namun, penting untuk diingat bahwa ini hanyalah korelasi, bukan penyebab langsung. Faktor gaya hidup dan genetik juga berperan penting dalam risiko penyakit.
Mitos Seputar Golongan Darah
Ada banyak mitos yang beredar seputar golongan darah, misalnya tentang kepribadian atau diet yang sesuai dengan golongan darah tertentu. Sebagian besar mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa golongan darah memengaruhi kepribadian atau menentukan jenis makanan yang paling cocok untuk seseorang.
Fokuslah pada informasi medis yang terpercaya dan konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang akurat.
Itulah penjelasan seputar golongan darah yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait hal ini, hubungi dokter di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran yang tepat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!


