Hamil di Usia 40-an, Inilah yang Perlu Diperhatikan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Oktober 2020
Hamil di Usia 40-an, Inilah yang Perlu DiperhatikanHamil di Usia 40-an, Inilah yang Perlu Diperhatikan

Halodoc, Jakarta - Setiap wanita memiliki alasan sendiri mengapa hamil pada usia 40-an. Kamu mungkin menunda kehamilan untuk berkonsentrasi pada karier, atau karena butuh waktu lama untuk akhirnya menemukan pasangan yang tepat. Kamu bisa juga sudah lama mencoba mengusahakan kehamilan, dan baru dikaruniai saat berumur 40 tahun. 

Memang tidak ada waktu yang tepat atau ideal untuk hamil. Namun, hal yang perlu diketahui bahwa hamil setelah berusia 35 tahun meningkatkan lebih banyak risiko. Itulah mengapa tidak banyak ibu yang menjalani kehamilan setelah berusia lebih dari 35-40 tahun. Meskipun pada kenyataannya banyak wanita yang hamil dan melahirkan di usia 40-an, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. 

Baca juga: Mitos atau Fakta Hamil di Usia Tua Bisa Picu Sindrom Edward

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil Usia 40-an

Setiap kehamilan membawa risiko keguguran, dan risiko itu akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Salah satu risiko kehamilan di usia 40-an yaitu ibu cenderung memiliki kondisi kronis pada saat usia ini dibandingkan jika hamil di usia lebih muda.

Berikut ini hal yang perlu ibu perhatikan sebelum atau saat memutuskan hamil di usia 40-an:

  • Risiko Kehamilan setelah Usia 40-an

Kehamilan di usia 40-an berpotensi lebih rumit. Semakin sehat ibu di awal, semakin kecil pula kemungkinan ibu mengalami komplikasi. Sebenarnya, wanita sehat tetap bisa mengalami komplikasi kehamilan. Kondisi kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit tiroid dapat mempersulit kehamilan dan berpotensi meningkatkan keguguran, termasuk lahir mati. 

Wanita hamil di atas usia 40 tahun lebih mungkin mengalami:

  1. Kelahiran sesar.
  2. Bayi mengalami berat badan lahir rendah.
  3. Komplikasi kehamilan, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan preeklampsia.
  4. Persalinan prematur dan kelahiran prematur.

Baca juga: 4 Macam Kelainan dalam Kehamilan

  • Perubahan Fisik Selama Kehamilan

Kehamilan di usia 40-an sering kali lebih menantang secara fisik daripada hamil di usia 20-an atau 30-an. Salah satu risiko terbesar bagi kenyamanan dengan kehamilan paruh baya adalah tingkat kebugaran fisik secara keseluruhan. Jika ibu sebelumnya memang sangat aktif dan jarang sakit, maka cenderung mengalami perjalanan kehamilan yang cukup normal secara fisik.

Jika ibu sebelumnya tidak suka berolahraga, maka lebih rentan untuk mengalami stres fisik dan ketegangan kehamilan. Meskipun begitu, ibu tetap harus berolahraga saat hamil.

  • Skrining untuk Down Syndrome

Pemeriksaan genetik direkomendasikan untuk wanita hamil di usia berapapun. Namun, di usia 40-an skrining genetik menjadi lebih diutamakan. Ini karena usia ibu adalah salah satu faktor risiko utama Down syndrome. Wanita yang berusia 25 tahun memiliki peluang 1 dari 12.000 memiliki bayi dengan Down syndrome. Pada usia 40, risiko itu meningkat menjadi 1 dari 100. Kemudian, akan melonjak menjadi 1 dari 10 pada usia 49 tahun. 

Pemeriksaan genetik biasanya ditawarkan saat kunjungan pemeriksaan kehamilan. Jika hasil skrining mengatakan bahwa risiko ibu memiliki anak dengan Down syndrome 1:200, maka ini dianggap sebagai hasil “negatif” karena risiko statistik yang jadi patokan adalah 1:100. Sedangkan jika hasilnya 1:80, maka ini dianggap sebagai hasil yang “positif”. Artinya, risiko ibu melahirkan dengan Down syndrome lebih tinggi dibanding statistik. 

  • Menghadapi Persalinan

Persalinan berisiko lebih tinggi dan mengakibatkan lebih banyak komplikasi. Jika ini bukan kelahiran bayi pertama, risiko persalinan dan kelahiran prematur lebih kecil dibanding ibu yang melahirkan bayi pertamanya di atas usia 40. Usi dan kondisi mental ibu dapat meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan, termasuk induksi persalinan, operasi caesar, dan pendarahan. 

Baca juga: Risiko Hamil di Usia Tua (Lebih dari 40 Tahun)

  • Kesehatan Pasca Persalinan

Hal utama yang dikhawatirkan adalah kesehatan bayi. Meskipun bayi yang dilahirkan di usia 40-an lebih cenderung mengalami komplikasi, namun dengan perawatan yang baik, mata yang awas, dan teknologi modern, sebagian besar bayi akan terlahir sehat. 

Penting untuk diingat bahwa peningkatan risiko komplikasi tidak sama dengan jaminan komplikasi kehamilan di usia 40-an. Dengan perawatan prenatal yang tepat, peluang ibu memiliki bayi yang sehat masih besar. Apa pun tantangan yang akan dihadapi, nikmati kehamilan sebanyak yang ibu bisa.

Jangan lupa untuk segera memberitahukan dokter kandungan melalui aplikasi Halodoc jika terdapat keluhan selama kehamilan. Yuk, segera download aplikasi Halodoc agar ibu lebih sehat dan tenang saat menjalani kehamilan.

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2020. Having a Healthy Pregnancy in Your 40s
Healthline Parenthood. Diakses pada 2020. What You Should Know About Having a Baby at 40
Baby Center. Diakses pada 2020. Getting pregnant in your 40s

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan