Halodoc, Jakarta – Kebutuhan vaksin corona kian mendesak seiring bertambahnya angka infeksi COVID-19 di Indonesia. Hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih menunggu ketersediaan vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China, yang telah dipesan oleh pemerintah. Namun, melansir dari Kompas, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa vaksin buatan Inggris ternyata lebih murah daripada vaksin buatan Cina. 

Jika dibandingkan dengan Sinovac, China, vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford jauh lebih murah sekitar lima kali lipat. AstraZeneca bersama dengan Universitas Oxford berencana menjual vaksin COVID-19 dengan harga termurah, yakni sekitar 3-5 dollar AS per dosis saja atau bila dirupiahkan sekitar 44.000-73.000 rupiah. 

Jika dibandingkan dengan vaksin buatan Amerika Serikat, harga vaksin buatan Inggris ini pun masih tergolong lebih murah. Melansir dari Code Blue, Johnson & Johnson di Amerika Serikat dilaporkan memberi harga vaksin COVID-19 mereka sebesar 10 dollar AS per dosis atau sekitar 146.000 rupiah. Selain itu, Pfizer, perusahaan farmasi yang berbasis di AS, berencana akan menjual vaksin nya dengan harga 20 dollar AS.

Baca juga: Berjuang Hasilkan Vaksin COVID-19, Ini Kandidatnya

Alasan Vaksin Corona Asal Inggris Lebih Murah

Melansir dari Fortune, Universitas Oxford menawarkan lisensi non-eksklusif dan bebas royalti untuk vaksinnya. Setelah Oxford mengumumkan kesepakatan eksklusif dengan AstraZeneca, salah satu perusahaan farmasi terbesar di Inggris, perusahaan tersebut lalu memutuskan untuk menjual vaksin tanpa keuntungan. Namun, penjualan tanpa keuntungan ini hanya berlaku selama pandemi COVID-19 masih berlangsung. 

Kedua alasan itu lah yang membuat vaksin asal Inggris dijual dengan harga yang lebih murah daripada vaksin dari negara lain. Walaupun Oxford tidak akan menerima royalti selama pandemi, mereka tetap dapat menghasilkan jutaan dollar setelah pandemi berakhir melalui web paten.

Mengapa Indonesia Lebih Memilih Vaksin dari China?

Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa Indonesia lebih memilih vaksin buatan China daripada Inggris yang terbukti jauh lebih murah. Melansir dari Kompas, Direktur PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan tiga alasan mengapa Indonesia lebih memilih vaksin buatan China. Pertama dan alasan utama pemerintah Indonesia memilih vaksin buatan Sinovac adalah karena dikembangkan lebih cepat daripada negara-negara lain. Hal ini tentu penting, mengingat urgensi COVID-19 di Indonesia. 

Baca juga: Vaksin Corona Tidak Cukup Sekali Suntik, Ini Alasannya

Alasan kedua, Honesti menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan vaksin agar bisa hidup normal kembali. Seperti diketahui, pandemi COVID-19 di Indonesia telah memberikan dampak yang signifikan di segala bidang dan salah satu yang paling terdampak adalah perekonomian masyarakat Indonesia. Terakhir, Sinovac telah bekerja sama dengan negara lain untuk mengembangkan vaksin COVID-19 tahap ketiga.

Negara-negara yang bekerja sama mengembangkan uji coba tahap ketiga Sinovac yakni Brazil, Bangladesh, Chile, dan Turki. Dalam uji klinis fase 1 di China, vaksin telah menunjukan hasil aman untuk aspek keselamatan. Uji klinis fase 2 di China memberi hasil imunogenisitas atau khasiat yang baik.

Baca juga: Kapan Vaksin Corona akan Tersedia?

Apabila kamu masih punya pertanyaan lain tentang vaksin COVID-19 maupun seputar COVID-19 lainnya, kamu bisa menghubungi dokter lewat aplikasi Halodoc. Tidak usah repot ke rumah sakit, kamu bisa tetap aman di rumah saat bicara dengan dokter lewat Halodoc kapan dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Referensi:

Code Blue. Diakses pada 2020. China’s Coronavirus Vaccine More Expensive Than Western Vaccines.

Fortune. Diakses pada 2020. Oxford’s COVID vaccine deal with AstraZeneca raises concerns about access and pricing.

Kompas. Diakses pada 2020. Airlangga: Harga Vaksin Covid-19 Asal Inggris Lebih Murah Dibanding China.

Kompas. Diakses pada 2020. 3 Alasan Indonesia Pilih Vaksin Covid-19 Buatan China Dibanding AS dan Inggris.