Hari AIDS Sedunia, Ketahui Cara Mengatasi hingga Pengobatannya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 Desember 2020
Hari AIDS Sedunia, Ketahui Cara Mengatasi hingga Pengobatannya Hari AIDS Sedunia, Ketahui Cara Mengatasi hingga Pengobatannya

Halodoc, Jakarta – Masih banyak orang yang menganggap kalau HIV dan AIDS adalah penyakit sama. Padahal, AIDS adalah infeksi stadium lanjut yang disebabkan oleh penyakit HIV. Kebanyakan orang yang mengidap HIV tidak mengidap AIDS. Pengidap HIV tidak akan mengembangkan AIDS apabila mereka memulai pengobatan segera setelah terinfeksi. Namun, orang yang mengalami AIDS sudah pasti mengidap HIV.

Seseorang yang hidup dengan HIV dikatakan mengidap AIDS ketika sistem kekebalannya menjadi sangat lemah sehingga tidak dapat melawan infeksi. Menurunnya sistem kekebalan biasanya ditandai dengan menurunnya jumlah sel CD4, sel penting yang berfungsi melawan infeksi. Lantas, pengobatan apa saja yang tersedia untuk menangani AIDS? Ini yang perlu kamu ketahui. 

Baca juga: Begini Penjelasan Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS

Cara Mengatasi dan Pengobatan AIDS

Sampai saat ini belum ada obat khusus untuk mengobati penyakit AIDS. Perawatan AIDS berfokus untuk mengurangi HIV dalam tubuh, menjaga sistem kekebalan tubuh sesehat mungkin dan mengurangi komplikasi yang bisa terjadi. Ada tiga faktor utama yang perlu dipertimbangkan sebelum pengidap AIDS memilih rencana perawatan. Pertama adalah kemauan dan kesiapan pengidap untuk memulai terapi.

Selain itu, perawatan juga bergantung pada tahapan penyakit dan apakah ada masalah kesehatan lain yang menyertainya. Terdapat sejumlah obat-obatan yang sudah disetujui untuk menangani HIV dan AIDS. Penggunaan obat-obatan ini bisa sangat menentukan efektivitas perawatan AIDS yang sedang dijalani. Oleh sebab itu, pengidap harus disiplin dan teratur mengonsumsinya serta selalu mengikuti anjuran dari dokter. Berikut beberapa jenis obat yang dianjurkan untuk pengidap HIV dan AIDS:

1. Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)

Obat-obatan ini bekerja untuk menghentikan penggandaan virus, sehingga dapat memperlambat penyebaran HIV di dalam tubuh. Obat-obatan yang masuk dalam kategori NRTI adalah penghambat protease dan penghambat fusi. Penghambat protease berfungsi menghentikan replikasi virus di langkah selanjutnya dalam siklus hidup virus. Sedangkan penghambat fusi adalah kelas obat baru yang bekerja melawan HIV dengan mencegah virus menyatu dengan bagian dalam sel dan mencegahnya menggandakan diri.

Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Terinfeksi HIV dan AIDS?

2. Terapi Antiretroviral (ART)

Pada 1996, terapi antiretroviral (ART) diperkenalkan untuk menangani orang dengan HIV dan AIDS. Terapi ini adalah kombinasi dari tiga atau lebih obat, seperti protease inhibitor dan obat antiretroviral lainnya. Perawatan ini sangat efektif dalam memperlambat laju replikasi virus HIV yang otomatis dapat memperlambat penyebaran HIV di dalam tubuh. Tujuan ART adalah untuk mengurangi jumlah virus dalam tubuh ke tingkat yang tidak dapat dideteksi lagi dengan tes darah.

3. Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)

Bedanya dengan NRTI, NNRTI bekerja dengan memblokir infeksi sel baru yang disebabkan oleh HIV. Obat ini biasanya diresepkan dengan mengkombinasikannya dengan obat antiretroviral lainnya.

Itulah beberapa jenis obat yang umumnya direkomendasikan untuk pengidap AIDS. Perlu diketahui bahwa sebagian besar obat memiliki efek samping. Setiap orang merespons obat secara berbeda dan efek sampingnya mungkin berbeda berbeda-beda. Oleh sebab itu, pengidap perlu membahas lebih lanjut terkait dampak positif dan negatif dari obat-obatan tersebut dengan dokter.

Baca juga: Waspada, Inilah 5 Komplikasi yang Disebabkan HIV dan AIDS

Kalau kamu punya pertanyaan lain mengenai pengobatan AIDS, kamu bisa bertanya-tanya lebih lanjut dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui aplikasi ini, kamu bisa bertanya-tanya sepuasnya via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:
U.S Department of Veterans Affairs. Diakses pada 2020. What is AIDS?.
UCFS Health. Diakses pada 2020. AIDS Treatments.