Harus Tahu, Ini Penjelasan Menangis saat BAB

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Februari 2021
 Harus Tahu, Ini Penjelasan Menangis saat BAB Harus Tahu, Ini Penjelasan Menangis saat BAB

Halodoc, Jakarta – Bukan karena wasir, ternyata ada penyebab lain mengapa kamu menangis saat BAB. Tekanan intra-abdominal adalah penyebab mengapa kamu bisa menangis saat BAB. Otot perut yang menekuk dan menegang untuk membantu mendorong kotoran keluar dari usus besar, memberi tekanan pada organ dan selaput di sekitarnya.

Tekanan ini dapat membebani saraf dan pembuluh darah yang melapisi perut, sehingga menghasilkan air mata. Kondisi ini dapat terjadi, bahkan jika kamu tidak merasakan sakit sama sekali. Selain itu, tekanan perut juga dapat meningkatkan tekanan di kepala yang memicu penekanan kelenjar lakrimal (air mata), sehingga membuat kamu menangis. Informasi selengkapnya mengenai fenomena menangis saat BAB bisa dibaca di sini!

Sistem Kerja Saraf Memicu Air Mata dan Sensasi Kelegaan

Selain apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, beberapa peneliti juga percaya bahwa alasan air mata keluar saat buang air besar mungkin ada hubungannya dengan saraf vagus dan posisinya di tubuh yang berlokasi dari usus ke kepala. 

Saraf vagus adalah saraf kranial utama yang mengirimkan sinyal dari usus ke otak dan punggung. Saraf vagus memiliki dua fungsi utama; sensorik (perasaan) dan motorik (pergerakan otot). Saraf vagus tidak hanya mengontrol perasaan sensasi di area sekitar kepala, tetapi juga membantu menggerakkan otot di tenggorokan, jantung, dan perut, termasuk otot usus.

Baca juga: Faktor Penyebab Sembelit saat Berpuasa

Jadi, para peneliti menyimpulkan, saat kamu meregangkan dan memberikan tekanan pada otot usus dan saraf vagus, kamu juga mengirimkan sinyal ketegangan dan kelegaan dari buang air besar ke otak. Ini dapat memiliki dua efek:

1. Ketegangan yang mendorong pengiriman sinyal ke otak sehingga merangsang respons saraf seperti merinding dan sinyal otot lain yang mengontrol detak jantung.

2. Efek “poo-phoria”, yang merupakan sebutan untuk perasaan kegembiraan yang hampir secara harfiah dirasakan saat perubahan bentuk rektum menekan saraf vagus dan memberi kamu sensasi puas.

Besar kemungkinan dua efek ini muncul karena adanya penurunan detak jantung dan tekanan darah yang terjadi saat saraf vagus dirangsang ketika buang air besar.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena kondisi menangis saat BAB adalah sesuatu yang normal. Ada banyak interaksi kompleks saraf, otot, dan pembuluh darah yang terjadi antara usus dan kepala saat kamu duduk di toilet. 

Baca juga: Bayi Susah BAB, Ini Cara Menangani yang Tepat

Kamu memerlukan bantuan medis, jika kamu mengalami hal-hal ini saat BAB, seperti:

1. Merasakan sakit yang hebat atau tajam saat buang air besar.

2. Kotoran hitam atau berubah warna.

3. Darah pada kotoran.

4. Buang air besar kurang dari sekali setiap 2 minggu.

5. Pembengkakan yang tidak biasa di usus.

6. Perasaan kenyang bahkan saat kamu tidak makan.

7. Mengalami episode mulas atau refluks asam yang tidak biasa.

Kalau kamu punya keluhan mengenai BAB atau masalah pencernaan lainnya dan butuh rekomendasi profesional medis, bisa ditanyakan melalui Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download sekarang juga!

Supaya BAB Lancar, Ini Harus Diperhatikan

Gerakan usus Anda tetap dan teratur adalah kunci BAB lancar, karena kamu tidak perlu mengejan saat buang air besar. Bagaimana caranya?

1. Kurangi jumlah makanan/minuman yang dapat mengiritasi lambung. Kafein, produk susu, dan alkohol dapat menyebabkan diare pada sebagian orang. Hal ini dapat memengaruhi pergerakan usus normal dan menyebabkan mengejan saat siklus dari diare ke sembelit.

2. Minumlah air sepanjang hari. Minum air putih secara teratur untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Selain itu, sertakan juga beberapa cairan yang mengandung elektrolit. Tingkatkan jumlah air yang diminum saat panas, terutama jika kamu sedang aktif untuk mengganti cairan yang hilang.

3. Makan banyak serat. Jumlah serat yang sehat dalam makanan membantu kotoran melewati usus besar dengan lebih mudah keluar tanpa mengejan.

4. Olahraga 15 hingga 20 menit setiap hari. Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menggerakkan tinja dan meningkatkan kekuatan otot, sehingga tidak perlu terlalu tegang saat buang air besar.

Baca juga: Susah BAB? Bisa Jadi Tanda Wasir

5. Jangan menahan BAB. Menahan kotoran terlalu lama dapat menyebabkannya mengering dan tersangkut, sehingga lebih sulit untuk dikeluarkan.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Why Do I Cry When I Poop?
Well and Good. Diakses pada 2021. Why Do I Cry When I Poop, Even If Nothing Hurts?