Henti Jantung Tak Sama dengan Serangan Jantung, Ini Perbedaannya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Mei 2023

“Ada sejumlah perbedaan yang mencolok dari henti jantung dan serangan jantung. Mulai dari definisinya secara medis, penyebabnya, gejala, hingga penanganannya.”

Henti Jantung Tak Sama dengan Serangan Jantung, Ini PerbedaannyaHenti Jantung Tak Sama dengan Serangan Jantung, Ini Perbedaannya

Halodoc, Jakarta – Henti jantung dan serangan jantung seringkali dikaitkan satu sama lain karena keduanya melibatkan masalah pada organ jantung. Namun, penting untuk memahami bahwa cardiac arrest dan serangan jantung adalah dua kondisi yang berbeda dengan penyebab, gejala, dan penanganan yang berbeda pula.

Berikut ini adalah perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung. 

Ketahui Definisinya Terlebih Dahulu

Berikut adalah penjelasan mengenai pengertian cardiac arrest dan serangan jantung:

1. Henti Jantung

Henti jantung, atau cardiac arrest, terjadi ketika detak jantung tiba-tiba berhenti. Ini berarti jantung tidak lagi memompa darah ke seluruh tubuh. Ini merupakan kondisi darurat yang mengancam nyawa dan memerlukan tindakan medis segera, seperti resusitasi jantung paru (CPR) dan defibrilasi.

2. Serangan Jantung

Serangan jantung, atau myocardial infarction (MI), terjadi ketika aliran darah ke bagian otot jantung terganggu atau terhenti sepenuhnya. Ini biasanya disebabkan oleh sumbatan pada salah satu arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung. Serangan jantung juga merupakan keadaan darurat dan memerlukan perawatan medis segera.

Apa Penyebab Henti Jantung dan Serangan Jantung? 

Sebagai dua kondisi yang berbeda, berikut adalah penjelasan mengenai penyebab henti jantung dan serangan jantung: 

1. Henti Jantung

Apa penyebab utama henti jantung? Penyebab utama cardiac arrest adalah fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel, yang merupakan jenis aritmia. Selain itu, beberapa faktor juga dapat menjadi penyebab henti jantung.

Misalnya seperti gagal jantung, serangan jantung yang parah, kejutan listrik, efek samping obat-obatan tertentu, atau cedera serius. Selain itu, kelelahan juga dikabarkan dapat menjadi penyebab henti jantung.

Namun, benarkah demikian? Yuk, simak faktanya pada artikel: Henti Jantung Bisa Terjadi saat Kelelahan, Benarkah?

2. Serangan Jantung

Serangan jantung biasanya disebabkan oleh pembentukan plak aterosklerosis yang menyumbat arteri koroner. Plak ini terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lain yang menghalangi aliran darah ke jantung.

Jika plak pecah, bisa terbentuk gumpalan darah yang menyebabkan penyumbatan arteri dan menghentikan pasokan darah ke bagian jantung.

Apa Saja Gejala dari Kedua Kondisi Ini?

Kenali perbedaan gejala dari henti jantung dan serangan jantung, yaitu:

1. Henti Jantung

Apa yang seseorang rasakan saat mengalami henti jantung? Beberapa tanda-tandanya, seperti kehilangan kesadaran atau pingsan, tidak adanya detak jantung atau nadi, tidak ada pernapasan normal, dan kulit pucat atau kebiruan. Segera tindakan CPR dan pemakaian defibrilator untuk meningkatkan peluang bertahan hidup.

2. Serangan Jantung

Gejala serangan jantung dapat bervariasi, tetapi sering meliputi nyeri dada yang dapat menjalar ke lengan, rahang, atau punggung, sesak napas, keringat dingin, mual, muntah, dan kelelahan. Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, segeralah mencari bantuan medis.

Tindakan Medis yang Dapat Dilakukan

Sebagai dua kondisi yang berbeda, berikut adalah penjelasan mengenai tindakan medis yang dapat seseorang lakukan untuk cardiac arrest dan serangan jantung: 

1. Penanganan Henti Jantung

Perawatan untuk kematian jantung mendadak meliputi:

  • CPR. CPR bertujuan untuk mengobati cardiac arrest mendadak dan mencegah kematian.
  • Mengatur ulang irama jantung. Kondisi ini memiliki istilah medis defibrilasi. Kamu dapat melakukannya dengan menggunakan defibrillator eksternal otomatis atau AED, jika tersedia.
  • Obat-obatan untuk mengobati detak jantung tidak teratur dan untuk mengelola gejala.
  • Prosedur jantung atau pembedahan untuk menempatkan perangkat jantung atau untuk mengobati penyumbatan.

Di ruang gawat darurat, dokter dapat menjalankan tes untuk memeriksa penyebabnya, seperti kemungkinan serangan jantung, gagal jantung, atau perubahan kadar elektrolit. Perawatan tergantung pada penyebabnya.

Pembedahan dan perawatan lain mungkin pengidap cardiac arrest perlukan untuk memperbaiki masalah irama jantung, membuka sumbatan, atau memasang alat untuk membantu jantung bekerja lebih baik.

2. Penanganan Serangan Jantung

Pengobatan serangan jantung bertujuan untuk memulihkan aliran darah ke otot jantung yang terkena, sesegera mungkin. Berikut adalah pilihan pengobatannya: 

  • Pemberian oksigen tambahan. Prosedur ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan mengurangi ketegangan pada jantung.
  • Pemberian obat. Ada sejumlah obat yang dapat menjadi pilihan untuk mengatasi serangan jantung. Salah satunya aspirin untuk mengurangi pembekuan darah.  
  • Pembedahan. Salah satu prosedur operasi untuk mengobati serangan jantung adalah angioplasti koroner dan stenting. Prosedur ini bertujuan untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat. Selain itu, prosedur lain seperti operasi bypass arteri koroner juga dapat menjadi pilihan. Prosedur ini adalah operasi jantung terbuka untuk membuat jalur baru untuk darah pada jantung. Tujuannya agar darah dapat mengalir di sekitar arteri koroner yang menyempit atau tersumbat.

Itulah penjelasan mengenai perbedaan henti jantung dan serangan jantung. Bila kamu merasakan gejala salah satu dari dua kondisi tersebut, sebaiknya segeralah memeriksakan kondisi ke dokter spesialis jantung. Dengan diagnosis yang tepat, tentu penanganan sedari awal dapat meminimalkan risiko komplikasi serius. 

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Heart attack. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Sudden cardiac arrest. 
NIH. Diakses pada 2023. What Is Cardiac Arrest?
UC Health. Diakses pada 2023. Know the Signs, Help Save a Life: Sudden Cardiac Arrest vs. Heart Attack.