Halodoc, Jakarta – Infeksi Helicobacter pylori (H.pylori) terjadi ketika bakteri H.pylori menginfeksi perut. Kondisi ini rentan dialami oleh anak-anak. Bakteri ini bisa merusak jaringan pada perut dan sisi pertama usus atau duodenum.

Apabila bakteri menginfeksi bagian perut, akan terjadi inflamasi atau peradangan. Selain itu, H.pylori dapat menyebabkan Si Kecil mengalami gastritis, tukak lambung, bahkan kanker lambung. Sayangnya, sebagian besar pengidap tidak menyadari bahwa telah terinfeksi bakteri. Sebab, infeksi H.pylori cenderung tidak menunjukkan gejala serius.

Cara Mencegah Infeksi Helicobacter Pylori pada Anak

Hingga saat ini banyak pakar kesehatan yang belum mengetahui secara pasti penyebab bakteri H.pylori dapat menyebar dari orang ke orang. Namun, menerapkan kebiasaan sehat dan bersih dapat membantu mencegah anak tetap aman. Sehingga memungkinkan Si Kecil terhindar dari infeksi Helicobacter pylori

Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi H.pylori pada anak:

1. Praktikkan kebersihan yang baik

Cara pertama untuk mencegah infeksi H.pylori pada anak yaitu mempraktikkan kebersihan yang baik. Ajarkan Si Kecil bagaimana menjaga kebersihan diri yang baik, termasuk mencuci tangan yang benar. Pastikan Si Kecil selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, dengan menggunakan air mengalir dan sabun.

Selain itu, pastikan juga kebersihan tetap terjaga saat menyiapkan makanan. Selalu cuci tangan sebelum dan setelah menyentuh bahan makanan dengan benar. 

2. Konsumsi makanan bergizi

Berikan Si Kecil makanan yang pada nutrisi dan seimbang. Hal ini dilakukan untuk mencegah lemahnya sistem kekebalan tubuh. Sebab, jika sistem kekebalan tubuh Si Kecil menurun, bakteri apapun akan lebih mudah menyerang. Termasuk bakteri H.pylori. Pastikan juga untuk meningkatkan asupan sayur pada makanan Si Kecil.

3. Hindari jajan sembarangan

Selalu tekankan agar Si Kecil menghindari jajan sembarangan, terutama yang terlihat tidak higienis. Sebab, bakteri H.pylori bisa saja hidup di air yang belum matang, yang mungkin digunakan oleh penjual. 

4. Periksakan kesehatan secara rutin

Jika ibu merasa memiliki risiko tinggi terkena infeksi H.pylori atau kanker perut, sebaiknya bicarakan dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat memutuskan apa perlu melakukan pemeriksaan H.pylori pada tubuh Si Kecil. 

Infeksi ini seringkali tidak menyebabkan gejala yang serius. Namun Si Kecil mengeluhkan sakit perut, tidak ada salahnya untuk segera mengunjungi dokter.

Gejala Infeksi Helicobacter Pylori pada Anak

Kebanyakan anak dengan infeksi H.pylori tidak memiliki gejala. Hanya sekitar 20 persen yang merasakan adanya gejala. Namun jika gejalanya ada, biasanya muncul dari gastritis atau ulkus peptikum. Gejalanya berupa:

• Nyeri tumpul atau sensasi terbakar di perut. Seringkali beberapa jam setelah makan dan di malam hari. Rasa sakit dapat berlangsung beberapa menit hingga berjam-jam dan dapat datang dan pergi selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
• Penurunan berat badan tanpa alasan.
• Kembung.
• Mual dan muntah,  bahkan disertai darah.
• Gangguan pencernaan (dispepsia).
• Bersendawa.
• Kotoran gelap, dari darah di tinja.

Apabila Si Kecil didiagnosis mengalami infeksi H.pylori, dokter akan memberikan rencana perawatan. Pastikan Si Kecil menjalani rencana perawatan dan meminum semua obat sampai selesai. Kemungkinan infeksi akan kembali dalam tiga tahun, tapi peluangnya kurang dari 10 persen. Selain itu, diperlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan agar gejala benar-benar hilang.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala yang mencurigakan, segera kunjungi dokter di rumah sakit. Ibu juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc demi kesehatan keluarga!

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Helicobacter pylori (H. pylori) infection

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. H. Pylori Infection

WebMD. Diakses pada 2023. What Is H. pylori?