Ibu, Ini Gejala Oppositional Defiant Disorder pada Balita
“Oppositional defiant disorder dapat membuat anak sulit berinteraksi dengan orang lain. Kabar baiknya, kondisi Ini dapat diatasi dengan serangkaian terapi.”

Halodoc, Jakarta – Anak-anak sering menguji batas kesabaran orang tua dengan perilakunya. Namun, jika perilaku buruk anak terjadi terus-menerus, bisa jadi itu tanda oppositional defiant disorder atau ODD.
Ini adalah jenis gangguan perilaku, di mana anak sering mengamuk, menentang orang tua, atau berdebat dengan teman sebaya atau saudara kandungnya. Perilaku ini mungkin hanya terjadi di rumah, di sekitar orang tua, atau juga di sekolah.
Gejala Oppositional Defiant Disorder
Anak dan balita dengan oppositional defiant disorder akan menunjukkan beberapa gejala perilaku berikut ini:
- Tidak mampu atau menolak untuk mematuhi aturan.
- Mudah frustasi atau marah.
- Temper tantrum yang berulang dan sering.
- Berkelahi dengan saudara kandung atau teman.
- Sering berdebat.
- Dengan sengaja mengganggu orang lain.
- Tidak mau bernegosiasi atau berkompromi.
- Berbicara kasar atau tidak ramah.
- Menentang orang tua.
- Pendendam dan suka balas dendam.
- Menyalahkan orang lain atas perilakunya.
Selain gejala perilaku, anak dengan oppositional defiant disorder mungkin memiliki satu atau lebih gejala berikut ini:
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Kesulitan berteman.
- Tingkat percaya diri yang rendah.
- Selalu berpikir negatif.
Apa Penyebabnya?
Tidak jelas apa yang menyebabkan oppositional defiant disorder. Namun, serangkaian masalah berikut ini mungkin berperan:
- Tahapan perkembangan. Semua anak melalui fase emosional sejak mereka lahir hingga dewasa. Namun, anak-anak yang tidak belajar mandiri dari orang tua mungkin berisiko lebih tinggi terkena oppositional defiant disorder. Masalah keterikatan ini bisa dimulai sejak usia balita.
- Perilaku yang dipelajari. Anak-anak yang dikelilingi oleh lingkungan negatif dapat menyerapnya ke dalam perilaku mereka sendiri. Orang tua yang terlalu ketat atau negatif dapat memperkuat perilaku buruk yang menarik perhatian mereka.
Beberapa faktor lain mungkin terkait dengan gangguan ini, termasuk:
- Gaya pengasuhan permisif yang tidak memiliki batasan yang jelas untuk perilaku yang pantas.
- Ciri-ciri kepribadian, seperti kemauan yang kuat.
- Stres atau kekacauan dalam kehidupan rumah tangga.
- Perselisihan keluarga. Anak banyak menyerap apa yang terjadi di sekitarnya. Jika mereka dikelilingi oleh disfungsi dan konflik, perilaku mereka mungkin terganggu.
- Paparan kekerasan dan penyalahgunaan zat. Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang tidak aman lebih mungkin untuk mengembangkan gangguan ini.
- Jenis kelamin. Sebelum masa remaja, anak laki-laki lebih mungkin mengembangkan gangguan ini dibandingkan anak perempuan. Pada masa remaja, perbedaan ini hilang.
- Riwayat penyakit mental yang dialami anggota keluarga, dapat meningkatkan risiko oppositional defiant disorder pada anak.
- Kondisi lainnya. Anak-anak dengan gangguan perilaku ini mungkin juga memiliki gangguan perilaku atau gangguan perkembangan lainnya. Misalnya, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Pilihan Pengobatan yang Tersedia
Perawatan untuk oppositional defiant disorder melibatkan intervensi berbasis keluarga. Namun mungkin juga berupa psikoterapi dan pelatihan lain untuk anak dan orang tua.
Berikut ini beberap pilihan pengobatan yang tersedia:
- Pelatihan orang tua. Untuk mengembangkan keterampilan mengasuh anak yang lebih konsisten, positif, dan tidak membuat frustrasi.
- Terapi interaksi orangtua-anak. Untuk memandu orang tua melalui strategi yang memperkuat perilaku positif anak. Agar kualitas hubungan orang tua dan anak meningkat, dan perilaku bermasalah berkurang.
- Terapi individu dan keluarga. Untuk membantu anak belajar mengelola kemarahan dan mengekspresikan perasaan dengan cara yang lebih sehat. Terapi keluarga dapat membantu anggota keluarga belajar bagaimana bekerja sama.
- Pelatihan pemecahan masalah kognitif. Untuk membantu anak mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang mengarah pada masalah perilaku.
- Pelatihan keterampilan sosial. Untuk membantu anak menjadi lebih fleksibel dan bisa berinteraksi secara lebih positif dengan teman sebayanya.
Itulah pembahasan mengenai oppositional defiant disorder yang bisa terjadi pada balita dan anak. Jika Si Kecil mengalami gejalanya, segera download Halodoc untuk membuat janji rumah sakit dengan dokter anak.


