Ibu, Ini Serba-serbi Enuresis pada Anak yang Perlu Diketahui

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 Desember 2022

“Gejala utama enuresis adalah mengompol berulang kali yang biasanya terjadi dua kali dalam seminggu. Enuresis bukanlah perilaku yang disengaja dan perlu ibu waspadai.”

Ibu, Ini Serba-serbi Enuresis pada Anak yang Perlu DiketahuiIbu, Ini Serba-serbi Enuresis pada Anak yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta –   Enuresis atau mengompol adalah gangguan pada umum yang biasa dialami anak. Enuresis nokturnal adalah istilah ketika anak mengompol pada malam hari, sedangkan enuresis diurnal adalah ketika anak mengompol di siang hari. Beberapa anak mengalami salah satu atau kombinasi keduanya. 

Gejala utama kondisi ini adalah mengompol berulang kali yang biasanya terjadi dua kali dalam seminggu. Kondisi ini adalah perilaku yang tak disengaja dan bisa didiagnosis, terutama saat ini terjadi pada anak dengan usia di atas 5 tahun. 

Beda Enuresis dengan Kebiasaan Mengompol

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, enuresis adalah istilah medis untuk mengompol. Mengompol terjadi ketika seorang anak buang air kecil di tempat tidurnya pada malam hari saat tidur. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi pada siang hari saat anak terjaga.

Enuresis atau inkontinensia urine bisa dibilang adalah hilangnya kontrol kandung kemih. Pada anak-anak di bawah usia 3 tahun, adalah normal untuk tidak dapat mengontrol kandung kemih secara penuh. Seiring bertambahnya usia anak, semestinya anak menjadi lebih mampu mengendalikan kandung kemih.

Kondisi ini biasanya dimulai antara usia tiga dan lima tahun, tetapi dapat dimulai sejak usia dua tahun atau paling lambat sekitar usia delapan tahun. Enuresis dapat terjadi karena berbagai alasan, beberapa di antaranya adalah:

  • Kandung kemih yang kecil.
  • Infeksi saluran kemih yang persisten.
  • Stres.
  • Keterlambatan perkembangan yang mengganggu pelatihan anak untuk menggunakan toilet.

Kebanyakan anak membutuhkan waktu lebih lama untuk mengendalikan kandung kemih mereka. 

Anak perempuan biasanya lebih memiliki kontrol kandung kemih ketimbang anak laki-laki. Makanya, kondisi ini lebih cepat didiagnosis pada anak perempuan.

Anak perempuan dapat didiagnosis sejak usia 5 tahun, sedangkan anak laki-laki tidak didiagnosis hingga setidaknya usia 6 tahun.

Tahapan Diagnosis untuk Enuresis

Diagnosis dilakukan dengan cara profesional medis akan bertanya tentang riwayat kesehatan anak dan keluarga. Diagnosis bisa ditegakkan dengan mengetahui beberapa hal berikut:

  • Apakah ada anggota keluarga lain yang pernah mengalami enuresis?
  • Seberapa sering anak buang air kecil di siang hari?
  • Berapa banyak anak minum di malam hari?
  • Apakah anak mengalami gejala seperti nyeri atau perih saat buang air kecil?
  • Apakah urine berwarna gelap atau keruh atau terdapat darah di dalamnya?
  • Apakah anak sembelit atau tidak?
  • Apakah anak menunjukkan tanda-tanda stres?

Selain pertanyaan seputar riwayat kesehatan, profesional medis juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Anak mungkin juga memerlukan tes, seperti tes urine atau tes darah. Ini dilakukan untuk mencari masalah kesehatan, seperti infeksi atau diabetes.

Pengobatan Enuresis

Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini akan hilang seiring waktu dan tidak perlu diobati. Jika perawatan diperlukan, banyak metode dapat membantu. Ini termasuk:

  • Perubahan Asupan Cairan. Ibu mungkin diminta untuk memberi anak lebih sedikit cairan untuk diminum pada waktu-waktu tertentu, atau di malam hari.
  • Menjauhkan Kafein dari Anak. Kafein dapat ditemukan dalam cola, soda, teh hitam, minuman kopi, dan cokelat.
  • Bangun Malam sesuai Jadwal. Ini berarti membangunkan anak di malam hari untuk buang air kecil.
  • Pelatihan Kandung Kemih. Termasuk latihan dan buang air kecil sesuai jadwal.
  • Gunakan Alarm Kelembapan. Ini dilakukan dengan cara penggunaan sensor yang dapat mendeteksi basah yang kemudian membunyikan alarm. Anak kemudian bangun untuk buang air kecil.
  • Konsumsi Obat. Obat-obatan dapat menenangkan otot kandung kemih.
  • Terapi. Bekerja dengan terapis dapat membantu anak mengatasi perubahan hidup atau stres lainnya.

Itulah serba-serbi enuresis pada anak yang perlu diketahui oleh orang tua. Kalau ibu ingin bertanya seputar kesehatan anak, tanyakan saja langsung ke dokter lewat Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga ya!

Referensi:
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2022. Urinary Incontinence (Enuresis) in Children.
WebMD. Diakses pada 2022. Enuresis in Children.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Bedwetting (Enuresis).
Very Well Mind. Diakses pada 2022. What Is Enuresis (aka Bedwetting)?