Ibu, Ini Waktu Menyusui yang Tepat saat Puasa
“Beberapa ibu menyusui merasa khawatir terjadi penurunan produksi ASI apabila berpuasa. Sebenarnya, ibu hanya perlu tahu kapan waktu yang tepat untuk menyusui saat puasa.”

Halodoc, Jakarta – Ketika puasa, tubuh ibu menyusui tetap mengeluarkan ASI sama seperti ketika sedang tidak puasa. Ibu tidak perlu cemas, penurunan asupan kalori yang masuk ke tubuh ibu selama puasa tidak akan mengakibatkan perbedaan nyata pada banyaknya ASI yang dibuat.
Sementara itu, dari sisi kualitas nutrisi untuk bayi, memang benar bahwa terjadi penurunan pada kadar mineral dan vitamin, seperti magnesium, kalium, dan seng pada ASI. Meski begitu, kondisi ini tidak akan menimbulkan dampak besar pada Si Kecil yang sedang menyusu.
Waktu Menyusui dan Pumping yang Tepat saat Puasa
Salah satu cara menyiasati produksi ASI ketika ibu menyusui puasa adalah memilih waktu memompa ASI yang pas. Jadwal menyusui sebenarnya tidak perlu berubah meski ibu sedang berpuasa. Hal ini memang dibutuhkan supaya tubuh ibu tetap mendapatkan sinyal untuk terus menyediakan ASI untuk Si Kecil.
Namun, ibu menyusui yang berpuasa juga perlu waspada akan gejala dehidrasi yang rentan terjadi. Gejalanya termasuk pusing, volume urine yang berkurang dengan warna kuning yang cenderung lebih gelap.
Selain itu, ibu juga perlu memperhatikan tanda Si Kecil kurang mendapatkan asupan ASI. Misalnya, bayi mengalami penurunan berat badan, jumlah popok yang basah berkurang, dan tidak merasa kenyang meski menyusu dalam waktu yang lama.
Lalu, kapan waktu yang tepat bagi ibu menyusui untuk menampung ASI atau pompa ketika sedang berpuasa? Ternyata, jadwalnya sebaiknya sama dengan waktu pompa sebelum puasa. Menjaga jadwal pompa tetap teratur menjadi hal yang penting dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan produksi ASI.
Selain itu, ibu menyusui juga bisa mengatur waktu pemberian ASI pada bayi setiap 2–3 jam sekali untuk satu sesi memompa.
Tips Puasa untuk Ibu Menyusui
Supaya puasa tetap lancar, ibu yang menyusui bisa mengikuti beberapa tips berikut:
- Hindari Beraktivitas Berat
Supaya tidak terlalu lelah, ibu sebaiknya menghindari aktivitas berat selama puasa. Perbanyak beristirahat sehingga ibu tidak kehabisan energi dan merasa haus.
- Tidak Melewatkan Sahur
Ibu menyusui tidak boleh melewatkan waktu sahur. Sebab, makanan yang ibu konsumsi saat sahur akan berperan sebagai kalori dan nutrisi cadangan selama berpuasa sehari penuh. Inilah mengapa, ibu juga perlu memperhatikan asupan makanan yang masuk ke tubuh saat sahur sehingga kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi selama berpuasa.
- Konsumsi Makanan Bergizi
Jangan lupa, ibu menyusui memerlukan asupan nutrisi yang lengkap, termasuk karbohidrat, protein, serat, lemak, vitamin, dan mineral. Supaya kebutuhan nutrisi ibu dan bayi tetap terpenuhi selama melakukan ibadah puasa, pastinya ibu perlu mengonsumsi makanan sehat, termasuk sayur dan buah.
- Penuhi Asupan Cairan
Berpuasa sambil menyusui memang meningkatkan risiko ibu mengalami dehidrasi. Jadi, pastikan ibu meningkatkan konsumsi air putih harian, minimal 8 gelas atau sekitar 2 liter atau sesuai dengan kebutuhan tubuh. Ibu bisa membaginya sebanyak 2–3 gelas ketika sahur dan 5–6 gelas setelah berbuka sampai waktu tidur malam.
Jika ibu mengalami gejala yang tidak biasa, segera batalkan puasa dan kunjungi rumah sakit terdekat untuk berobat. Ibu bisa buat janji terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Cukup download aplikasi Halodoc di ponsel. Selalu jaga kesehatan, ya!