Ibu Perlu Tahu, Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan PTSD pada Anak
“Trauma masa kecil nyatanya dapat memicu gangguan post-traumatic stress disorder (PTSD). Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa tanda-tanda PTSD pada anak agar dapat ditangani.”

Halodoc, Jakarta – PTSD ternyata bisa muncul akibat kejadian traumatis, termasuk yang terjadi pada masa kecil. PTSD atau gangguan stres pascatrauma merupakan gangguan mental yang bisa menyerang siapa saja. PTSD dipicu oleh kejadian tragis yang pernah disaksikan atau dialami sendiri. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya tidak dapat melupakan trauma yang pernah dialami atau dilihat, seperti trauma masa kecil yang tak mengenakkan.
Trauma di masa kanak-kanak dapat berupa paparan peristiwa traumatis fisik, emosional, atau pelecehan seksual. Anak-anak dapat mengalami kejadian traumatis ketika mereka terdampak bencana alam atau ketika melihat kekerasan di sekitar mereka. Meski begitu, bukan berarti anak-anak yang mengingat kejadian trauma masa kecil pasti mengidap PTSD.
Penyebab Trauma Masa Kecil
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab trauma masa kecil. Namun, faktor yang paling umum diantaranya; bencana alam yang disaksikan ketika masih anak-anak, kekerasan yang dilihat atau yang pernah dialami, perundungan, kekerasan seksual, atau kehilangan orang yang dicintai.
Bahkan, trauma di masa kanak-kanak dapat muncul ketika anak hanya melihat kejadian traumatis, tanpa mengalaminya. Artinya, kekerasan fisik maupun verbal yang hanya disaksikan anak, berpotensi menimbulkan trauma pada dirinya.
Pada dasarnya kekerasan dalam bentuk apa pun dapat menimbulkan trauma. Jika penghinaan yang disaksikan atau bahkan dialami oleh anak-anak digambarkan sebagai kejadian trauma dan berbahaya baginya, itu bisa menjadi trauma yang mereka bawa saat dewasa nanti
Kenali Gejala PTSD Pada Anak
Gangguan PTSD pada anak masuk dalam kategori kecemasan yang membuat mereka sulit untuk melupakan kejadian traumatis, yang pernah dialami atau disaksikan. Pada tingkat yang parah, gangguan ini bisa menyebabkan pengidapnya selalu berpikiran negatif terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Pikiran-pikiran seperti itu bisa memengaruhi pandangan hidup yang pada akhirnya membuat gejala PTSD rentan muncul.
Tidak semua orang yang mengalami kejadian traumatis pasti akan berujung dengan PTSD. Namun, risiko gangguan ini menjadi lebih tinggi pada orang-orang yang memiliki pengalaman traumatis ketika masih kecil. Untuk meminimalisir potensi gangguan ini, butuh penanganan efektif yang segera.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa gejala PTSD pada anak, contohnya:
- Ketakutan secara tiba-tiba: Ketakutan ini mungkin terkait dengan kejadian yang menyakitkan.
- Kecemasan terhadap perpisahan: Ini terjadi ketika seorang anak memiliki kecemasan yang luar biasa saat orang tuanya pergi.
- Mimpi buruk dan gangguan tidur: Mulai mengalami mimpi buruk atau sulit tidur dengan cepat adalah gejala gangguan tidur.
- Kesedihan: Jika anak sering mengalami kesedihan, itu mungkin merupakan indikasi bahwa mereka pulih dari kejadian traumatis.
- Kehilangan minat dalam beraktivitas: Seorang anak kecil mungkin berhenti menikmati kegiatan yang sebelumnya mereka anggap menyenangkan.
- Tidak fokus: Ketidakmampuan untuk fokus saat bekerja, sekolah, atau kegiatan sehari-hari.
- Marah: Marah irasional atau mudah marah.
- Keluhan somatik: Gangguan fisik yang tidak memiliki penyebab yang jelas, seperti sakit kepala, sakit perut, atau nyeri lainnya.
Pada sebagian kasus PTSD, gejala gangguan ini bisa saja membaik dalam beberapa minggu meski tanpa penanganan khusus. Namun, gejala PTSD bisa bertambah parah akibat beberapa hal, termasuk ingatan dari kejadian traumatis di masa kecil.
Gejala PTSD yang memburuk sebaiknya ditangani segera. Tujuannya untuk meringankan gejala dan menghindari komplikasi PTSD. Contohnya seperti seperti depresi, gangguan makan, hingga gangguan kecemasan.
Jika kamu memiliki gejala PTSD yang disebutkan sebelumnya, jangan ragu untuk lakukan pemeriksaan di rumah sakit dengan Halodoc untuk memeriksakan diri ke psikolog atau psikiater. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!