Ibu Wajib Tahu, Ini Dampak Memaksa Anak Kidal Menggunakan Tangan Kanan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 September 2022

“Banyak anak kidal yang dipaksa oleh orang tuanya untuk beraktivitas menggunakan tangan kanan. Padahal, pemaksaan ini dapat memicu berbagai dampak dan bahaya pada kesehatan fisik maupun mental. ”

Ibu Wajib Tahu, Ini Dampak Memaksa Anak Kidal Menggunakan Tangan KananIbu Wajib Tahu, Ini Dampak Memaksa Anak Kidal Menggunakan Tangan Kanan

Halodoc, Jakarta – Kondisi anak terlahir kidal saat ini sudah banyak terjadi. Para ahli mengemukakan bahwa penyebab kondisi ini umumnya terjadi karena genetik. Meskipun sang ayah atau ibu bukanlah seorang kidal, bisa jadi kondisi ini diturunkan dari kakek atau neneknya yang kidal.

Mulanya, semua bayi akan menggunakan kedua tangannya dengan proporsi yang sama. Namun, tangan dominan biasanya muncul ketika anak sudah berusia 2 atau 3 tahun.

Meski kondisi anak kidal merupakan hal yang normal, tidak sedikit orang tua yang khawatir karena kondisi ini tidak seperti anak lain kebanyakan. Alhasil, orang tua akan memaksakan anaknya yang kidal untuk beraktivitas menggunakan tangan kanan. 

Padahal, pemaksaan ini dapat memicu berbagai dampak dan bahaya pada kesehatan fisik maupun mental. Kemampuan motorik halus, kemampuan kognitif, dan kemampuan untuk berkonsentrasi dapat terganggu jika orang tua kerap memaksakan anak untuk menggunakan tangan kanan lebih sering.

Dampak Memaksakan Anak Kidal Menggunakan Tangan Kanan

Ketika ibu secara terus-menerus memaksa seorang anak untuk menggunakan tangan yang bukan tangan dominan, anak kemungkinan akan mengalami dampak buruk. Bahkan ini bisa memengaruhi kondisi fisik, emosional, serta psikologis.

Efek samping ini dapat berlangsung dalam jangka pendek atau jangka panjang. Tak jarang juga, pemaksaan ini bisa menyebabkan masalah yang memerlukan terapi intensif untuk mengobatinya.

Nah, berikut dampak yang bisa terjadi:

  1. Efek Jangka Panjang

Ketika anak sedang mengembangkan kepribadian dan menemukan apa yang disukai dan tidak disukai, otak akan terbagi menjadi dua bagian, yaitu otak kiri dan otak kanan. Tangan dominan yang manusia gunakan diyakini akan sama dengan sisi otak mana yang dominan untuk digunakan saat berpikir.

Ketika ibu memaksa anak untuk menggunakan tangan yang tidak dominan, ibu akan mengganggu cara otak anak berpikir dan memproses sesuatu secara alami. Hal ini dapat menyebabkan tubuh anak menolak kebiasaan alami yang dihasilkan oleh otak, dan beberapa efek samping dapat terjadi. 

Nah, beberapa contoh dampak jangka panjang adalah:

  • Tulisan tangan jadi lebih sulit dibaca. 
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Masalah ingatan.
  • Gagap.
  • Kelelahan konstan.
  • Kepribadian Neurotik.

Walaupun efek samping ini dapat dipulihkan dengan terapi, ada beberapa orang yang tidak bisa pulih dari masalah ini. 

  1. Efek Jangka Pendek

Efek samping jangka panjang memang dapat lebih merusak kemampuan dan mengganggu untuk menjalani kehidupan normal daripada efek samping jangka pendek. Namun, efek samping jangka pendek tetap suatu hal yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan untuk kesehatan anak.

Beberapa dampak jangka pendek dapat berupa:

  • Menggigit kuku
  • Mengompol
  • Rasa malu atau tidak percaya diri
  • Kelelahan fisik
  • Masalah ejaan atau penulisan
  • Perilaku cenderung tidak bisa diam (hiperaktif)

Efek samping jangka pendek ini dapat menjadi tanda akan masalah yang lebih berbahaya yang akan menyusul bagi kepribadian seseorang dan kehidupan sehari-hari. Tetapi, sebagian besar dari dampak jangka pendek tidak akan melekat pada seseorang selamanya.

Apa yang Harus Dilakukan Ibu untuk Menghadapi Kondisi Anak Kidal?

Sederhananya, hal utama yang harus dilakukan adalah jangan memaksa anak menjadi normal sesuai apa yang diyakini oleh ibu. Beberapa orang tua berpikir bahwa anak-anak yang kidal itu tidak “normal”. Ini tidak benar, karena memaksa anak kidal menggunakan tangan kanan justru akan membuat mereka frustrasi dan tidak percaya diri. 

Sebenarnya tidak perlu memaksa anak jika tangan dominannya adalah tangan kiri. Mereka hanya perlu diajari beberapa etika, seperti berjabat tangan dan makan, yang memang menyerukan penggunaan tangan kanan. 

Jadi, akan lebih baik membiarkan anak menggunakan tangan kirinya untuk kegiatan sehari-hari. Ini akan membantunya mencapai potensi penuh dan hindari mempermalukannya karena menjadi seorang kidal. Lebih baik mengatakan bahwa menjadi kidal adalah hal yang unik dan tidak perlu dikhawatirkan.

Itulah dampak memaksa anak kidal menggunakan tangan kanan. Jika ibu memiliki pertanyaan seputar pola asuh anak ke dokter, download Halodoc saja untuk membuat janji medis dengan dokter.

Referensi
Little Ninja Parenting. Diakses pada 2022. Forcing A Left-Handed Child to be Right Handed: A Good Idea?
Omilights. Diakses pada 2022. Never Ask Your Child to Change Hand Preference.