Ini 2 Risiko Komplikasi dari Prosedur Transplantasi Ginjal

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Desember 2022

“Prosedur transplantasi ginjal dapat menimbulkan risiko komplikasi. Komplikasi tersebut dikategorikan sebagai komplikasi jangka pendek dan jangka panjang.”

Ini 2 Risiko Komplikasi dari Prosedur Transplantasi GinjalIni 2 Risiko Komplikasi dari Prosedur Transplantasi Ginjal

Halodoc, Jakarta – Transplantasi ginjal adalah prosedur operasi untuk menempatkan ginjal yang sehat dari pendonor yang masih hidup atau sudah meninggal, ke seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan baik.

Perlu diketahui, fungsi utama ginjal adalah menyaring dan membuang limbah, mineral, dan cairan dari darah dengan membentuk urin. Apabila ginjal tidak dapat melakukan fungsinya, maka akan menyebabkan gagal ginjal

Penyakit gagal ginjal (penyakit ginjal stadium akhir) terjadi ketika ginjal sudah kehilangan sekitar 90 persen kemampuannya, untuk berfungsi secara optimal dan normal. Pada kondisi ini, dokter biasanya merekomendasikan pengidap gagal ginjal menjalani prosedur transplantasi ginjal.

Namun, memindahkan ginjal yang sehat untuk menggantikan ginjal yang rusak tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, pengidap akan menghadapi sejumlah komplikasi. 

Risiko Komplikasi Setelah Menjalani Prosedur Transplantasi Ginjal

Meskipun tingkat komplikasi serius dari prosedur transplantasi ginjal sudah menurun dalam beberapa dekade terakhir, tapi bukan berarti seseorang bebas dari risiko. Beberapa risiko komplikasi transplantasi ginjal meliputi:

  • Risiko terkait dengan prosedur operasi.
  • Risiko terkait penggunaan obat imunosupresan.
  • Risiko terkait dengan sesuatu yang tidak beres pada ginjal yang ditransplantasikan.

Sebagian besar komplikasi terjadi dalam beberapa bulan pertama setelah transplantasi. Namun, dapat berkembang setelah bertahun-tahun, sehingga komplikasi dibedakan menjadi komplikasi jangka pendek dan jangka panjang.

1. Komplikasi jangka pendek

  • Infeksi. Infeksi ringan, seperti infeksi saluran kemih (ISK), pilek dan flu, sering terjadi setelah transplantasi ginjal. Ada juga yang terkena infeksi serius, seperti pneumonia dan cytomegalovirus (CMV), yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
  • Darah menggumpal. Gumpalan darah dapat berkempang pada arteri yang terhubung ke ginjal yang didonor. Komplikasi ini diperkirakan terjadi pada sekitar 1 dari 50 transplantasi ginjal. 
  • Penyempitan arteri. Kondisi ini terjadi pada arteri yang terhubung ke ginjal yang didonor. Penyempitan arteri atau stenosis arteri dapat terjadi setelah transplantasi ginjal. Terkadang dapat berkembang berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah transplantasi.
  • Ureter tersumbat. Ureter atau tabung yang membaca kencing dari ginjal ke kandung kemih dapat tersumbat setelah transplantasi ginjal. Sumbatan kemungkinan diblokir oleh gumpalan darah, atau akibat jaringan parut yang diblokir beberapa bulan atau tahun kemudian. 
  • Urine bocor. Komplikasi ini dapat terjadi selama bulan pertama setelah prosedur. Cairan menumpuk di perut atau bocor melalui sayatan bedah.
  • Penolakan akut. Ini berarti sistem kekebalan tubuh secara tiba-tiba mulai menyerang ginjal donor karena mengenalnya sebagai jaringan asing. 

2. Komplikasi jangka panjang

Sementara itu, komplikasi jangka panjang yang dapat dialami penerima transplantasi ginjal yaitu:

  • Efek samping imunosupresan. Imunosupresan mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang ginjal baru, yang akan menyebabkan donor ginjal ditolak. Namun, sayangnya konsumsi imunosupresan dapat menyebabkan efek samping seperti peningkatan risiko infeksi, diabetes, tekanan darah tinggi, penambahan berat badan, dan diare. 
  • Diabetes. Ini adalah komplikasi umum dari transplantasi ginjal dan akan menjadi kondisi seumur hidup yang menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi. 
  • Tekanan darah tinggi. Ini juga merupakan komplikasi jangka panjang yang umum dialami setelah prosedur transplantasi ginjal. Sementara itu, mengonsumsi imunosupresan dapat memperburuk kondisinya. 
  • Kanker. Penggunaan imunosupresan dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Misalnya, kanker kulit, sarkoma kaposi, dan limfoma.

Itulah yang perlu diketahui tentang risiko komplikasi dari prosedur transplantasi ginjal. Jika kamu memiliki masalah pada ginjal, sebaiknya segera kunjungi dokter di rumah sakit. Kamu juga bisa menemukan rumah sakit dengan pilihan dokter spesialis terbaik melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Kidney transplant
NHS. Diakses pada 2022. Risks Kidney transplant
News Medical. Diakses pada 2022. Complications of kidney transplant
Healthline. Diakses pada 2022. Kidney Transplant

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan