Ini 3 Gejala Trauma pada Anak yang Harus Segera Ditangani
“Trauma pada anak sebaiknya harus segera kamu tangani. Jika tidak, masalah ini dapat menimbulkan gejala yang bisa membahayakan seseorang yang mengalaminya.”

Halodoc, Jakarta – Trauma pada anak-anak dapat membekas dalam waktu yang lama dan bahkan seumur hidup. Agar tidak terbawa hingga anak dewasa, peran orang tua dalam mendeteksi dan mengatasi trauma termasuk hal yang sangat penting.
Nah, salah satu cara yang bisa ibu dan ayah lakukan agar perasaan trauma yang terjadi pada anak bisa lebih baik adalah dengan mengatasi gejalanya. Dengan begitu, anak dapat menghadapi perasaan takut yang dialami dan kembali seperti sedia kala. Simak gejala trauma pada anak yang orang tua harus tahu berikut ini!
Berbagai Gejala Trauma pada Anak yang Perlu Diatasi
Penting untuk mengenali gejala trauma pada anak agar segera mendapatkan penanganan sebelum berdampak pada kondisi psikologi anak jangka panjang. Gejala yang bisa muncul saat anak-anak antara lain:
1. Memiliki pikiran terkait kematian
Post-traumatic stress disorder dan depresi termasuk gangguan mental yang membahayakan dan bisa terjadi karena trauma. Salah satu gejala yang pengidapnya alami adalah berpikiran untuk menyakiti dirinya secara ekstrem, bahkan mereka juga bisa menjadi terobsesi akan kematian.
Nah, cara mengatasi gejala trauma pada anak ini tersebut adalah dengan mendorong anak mengungkapkan perasaannya secara terbuka. Biarkan anak paham jika sesuatu yang ia rasakan adalah hal yang normal.
Meski begitu, tidak semua remaja nyaman untuk bercerita dengan orang tuanya. Untung mengakali hal ini ibu dan ayah bisa mencari sosok orang dewasa lain yang anak rasa nyaman untuk bercerita, sehingga dapat mengungkapkan perasaannya.
2. Masalah mental yang sering kambuh
Trauma rentan menyebabkan kekambuhan masalah mental pada seseorang yang mengalaminya, terlebih jika terdapat pemicu yang berhubungan dengan trauma tersebut. Tidak hanya itu, konsekuensi saat masalah mental terlalu sering kambuh dapat membahayakan.
Sebaiknya orang tua tahu berbagai hal yang menjadi penyebab terjadinya trauma. Hindari sebisa mungkin penyebab tersebut agar kondisi ini tidak menimbulkan kekambuhan lagi, atau mendapatkan penanganan medis segera jika masalah mental sering kambuh.
Tapi, perlu orang tua ingat bahwa anak akan bereaksi terhadap trauma dengan cara yang beda-beda dan perasaannya bisa pasang-surut. Maka dari itu, jangan mendikte anak terkait segala hal yang ia pikirkan dan rasakan.
3. Perasaan sedih berkelanjutan
Gejala trauma pada anak dapat berupa perasaan sedih yang berkelanjutan. Ini lebih mungkin terjadi jika anak mengalami kehilangan seseorang atau sesuatu yang berharga. Perasaan sedih ini bisa tidak muncul secara langsung, tetapi perlahan hingga berbulan-bulan setelahnya. Selain itu, meski anak terlihat baik-baik saja, belum tentu ia tidak merasa sedih.
Sebagai orang tua, yang bisa kamu lakukan adalah membiarkannya berduka untuk sementara atas perasaan kehilangan tersebut. Beri anak waktu untuk mengatasi perasaan sedihnya tersebut. Namun, batasi waktunya agar hal tersebut tidak menjadi berlarut-larut.
Cara Orang Tua Mengatasi Gejala Trauma pada Anak
Untuk mengurangi gejala trauma pada anak, orang tua bisa melakukan hal tertentu seperti mendorong anak agar melakukan aktivitas yang ia sukai. Orang tua bisa juga mengajarkan anak latihan pernapasan sederhana agar tubuh lebih rileks dan perasaan sedih bisa memudar.
Perlu orang tua pahami juga jika reaksi dari trauma yang terjadi sudah mengganggu anak untuk beraktivitas. Maka dari itu, apabila gejalanya sudah semakin memburuk dari hari ke hari, ada baiknya untuk mendapatkan bantuan dari psikolog atau psikiater.
Jangan pernah menunda bantuan dari ahli medis agar anak dapat mengatasi perasaan trauma dan kembali normal. Bisa jadi anak membutuhkan terapi atau konsumsi obat-obatan agar bisa menjadi lebih baik. Untuk itu, sebaiknya orang tua juga Mengenal Peran Psikolog Klinis Anak dan Remaja.
Jika kamu memiliki pertanyaan atau membutuhkan bantuan untuk mengatasi gejala trauma pada anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater melalui aplikasi Halodoc.
Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!



