Ini 3 Penyebab dan Faktor Risiko Malabsorbsi Makanan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 November 2022

“Malabsorbsi makanan umumnya disebabkan oleh masalah pencernaan. Misalnya, flu perut, masalah pada lapisan usus kecil sampai intoleransi laktosa.”

Ini 3 Penyebab dan Faktor Risiko Malabsorbsi MakananIni 3 Penyebab dan Faktor Risiko Malabsorbsi Makanan

Halodoc, Jakarta – Malabsorbsi makanan terjadi ketika tubuh tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan dengan baik. Hal ini bisa menyebabkan kekurangan gizi apabila tak kunjung ditangani. 

Tak hanya itu, malabsorbsi dapat mengganggu tumbuh kembang dan meningkatkan risiko stunting jika menimpa anak-anak. Penyebabnya beragam, tetapi umumnya karena flu perut atau gastroenteritis. Gejalanya berupa diare, kram, mual, muntah, dan demam.

Penyebab Malabsorbsi Makanan

Selain flu perut, berikut beberapa penyebab lainnya:

1. Kerusakan pada lapisan usus kecil

Sebagian besar proses penyerapan nutrisi terjadi pada usus kecil. Lapisan bagian usus ini berfungsi mensekresikan enzim pencernaan dan menyerap makanan cair ke dalam aliran darah 

Peradangan (enteritis) dan cedera dapat merusak selaput lendir ini. Alhasil proses penyerapan nutrisi terganggu sehingga terjadi malabsorbsi makanan. Beberapa penyakit dan kondisi yang bisa merusak usus kecil, antara lain:

  • Penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.
  • Penyakit autoimun seperti penyakit celiac.
  • Terlalu sering mengonsumsi obat-obatan tertentu.
  • Gangguan penggunaan alkohol.
  • Terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Sindrom usus pendek.
  • Bakteri usus kecil tumbuh berlebihan.
  • Kelebihan produksi asam lambung, seperti pada sindrom Zollinger-Ellison.

2. Masalah pada pankreas, kantong empedu dan hati

Pankreas, hati, dan kantong empedu bekerja sama dengan usus kecil untuk memecah makanan. Pankreas membuat enzim untuk memecah makanan. Sedangkan hati dan kantong empedu memproduksi cairan untuk mencerna lemak. 

Organ-organ ini mengirimkan zat tersebut ke usus kecil saat mengonsumsi makanan. Ketika salah satu organ tersebut terserang penyakit, proses ini bisa terganggu dan menyebabkan malabsorbsi makanan. Contohnya penyakit yang rentan menyerang pankreas, empedu dan hati meliputi:

  • Insufisiensi pankreas.
  • Cystic fibrosis.
  • Penyakit kandung empedu.
  • Penyumbatan saluran empedu.
  • Penyakit hati.
  • Penyakit sistem limfatik

3. Intoleransi makanan

Intoleransi makanan terjadi ketika saluran pencernaan tidak dapat mencerna zat makanan tertentu dengan baik. Misalnya intoleransi laktosa, seseorang yang mengalaminya tidak mampu mencerna makanan yang mengandung laktosa, seperti susu, keju, yogurt dan lain-lain. 

Faktor Risiko Malabsorbsi Makanan

Sejumlah faktor yang meningkatkan risiko malabsorpsi, di antaranya:

  • Punya riwayat keluarga yang mengalami malabsorbsi.
  • Minum alkohol dalam jumlah besar.
  • Telah menjalani operasi usus
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat pencahar atau antibiotik dalam jangka panjang.

Apakah Bisa Diobati?

Orang yang mengalami malabsorbsi makanan rentan mengalami dehidrasi. Oleh sebab itu, mereka perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya melalui larutan oralit atau cairan infus. Dokter juga mengatur menu makanan pasien supaya pencernaannya lebih optimal.

Dokter juga meresepkan beberapa jenis obat-obatan, seperti obat diare, obat anti peradangan atau antibiotik untuk mengurangi gejala. Jika malabsorpsi disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu, operasi perlu dilakukan untuk menanganinya.

Punya keluhan kesehatan? Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Malabsorption.
Healthline. Diakses pada 2022. Malabsorption Syndrome.
Medical News Today. Diakses pada 2022. What causes malabsorption?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan