Ini 5 Manfaat Pemeriksaan Kolonoskopi pada Usus Besar

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Agustus 2023

“Ada berbagai manfaat dari pemeriksaan kolonoskopi yang akan direkomendasikan oleh dokter pada kasus tertentu. Contohnya untuk mendiagnosis, tindakan perawatan, bahkan pencegahan untuk kanker kolorektal karena keefektifan prosedurnya.”

Ini 5 Manfaat Pemeriksaan Kolonoskopi pada Usus BesarIni 5 Manfaat Pemeriksaan Kolonoskopi pada Usus Besar

Halodoc, Jakarta – Kolonoskopi adalah pemeriksaan untuk melihat perubahan – seperti pembengkakan, jaringan yang teriritasi, polip atau kanker – di usus besar (kolon) dan rektum. 

Selama kolonoskopi, tabung panjang dan fleksibel (kolonoskop) dimasukkan ke dalam rektum. Sebuah kamera video kecil yang ada di ujung tabung memungkinkan dokter melihat bagian dalam seluruh usus besar. 

Jika perlu, polip atau jenis jaringan abnormal lainnya dapat diangkat melalui teropong selama kolonoskopi. Sampel jaringan (biopsi) juga dapat diambil selama kolonoskopi.

Tidak hanya untuk melihat kondisi pada usus besar, ada beberapa manfaat melakukan pemeriksaan kolonoskopi.

Manfaat Pemeriksaan Kolonoskopi pada Usus Besar

1. Pemeriksaan

Kebanyakan orang akan menjalani kolonoskopi pertama kalinya untuk pemeriksaan kanker. Seiring bertambahnya usia, risiko untuk terkena kanker kolorektal meningkat. 

Salah satu faktor seseorang dapat terkena kanker kolorektal adalah usia di atas 50 tahun. Kanker kolorektal seringkali tidak menimbulkan gejala apa pun, sampai kanker sudah terlalu parah untuk diobati secara efektif.

Meski salah satu faktor seseorang terkena kanker kolorektal adalah di atas 50 tahun, bagi kamu yang masih berada di usia muda ada baiknya untuk tetap waspada. Ini penyebab kanker kolorektal di usia muda : “Waspada, Ini Penyebab Kanker Kolorektal Terjadi di Usia Muda

Kamu mungkin harus melakukan pemeriksaan kolonoskopi untuk pemeriksaan kanker jika kamu:

  • Berusia di atas 45 tahun dan belum pernah melakukan kolonoskopi.
  • Sudah tidak melakukan pemeriksaan kolonoskopi selama 10 tahun.
  • Jaringan diangkat pada saat kolonoskopi terakhir.
  • Keluarga mempunyai riwayat kanker kolorektal.
  • Memiliki penyakit bawaan yang meningkatkan risiko, seperti Familial Adenomatous Polyposis (FAP) atau sindrom Lynch.
  • Mengidap penyakit radang usus.

2. Mendiagnosis suatu penyakit

Beberapa orang menjalani kolonoskopi karena mereka memiliki gejala yang harus diselidiki lebih dekat oleh dokter.

Kolonoskopi memberikan gambaran yang lebih baik tentang usus besar, daripada tes pencitraan lain yang tidak masuk ke dalam tubuh. 

Dokter membutuhkan pemeriksaan ini untuk mencari tahu penyebab dari gejala yang kamu alami, atau mengonfirmasi kecurigaan mereka.

Terkadang mereka butuh untuk melakukan sampel jaringan (biopsi) untuk memeriksa di bawah mikroskop untuk memastikan diagnosis. Mereka dapat melakukannya selama kolonoskopi.

Berikut adalah gejala yang membutuhkan kolonoskopi:

  • Pendarahan atau keluarnya cairan dari dubur tanpa sebab yang jelas.
  • Perubahan kebiasaan buang air besar tanpa sebab, seperti diare, sembelit, atau inkontinensia.
  • Sakit perut tanpa mengetahui penyebabnya.
  • Penurunan berat badan atau kurangnya kenaikkan berat badan pada anak-anak.

Selain itu, terdapat penyakit atau kondisi yang mungkin dengan pemeriksaan kolonoskopi dapat membantu diagnosis:

  • Kolitis kronis, seperti ulserativa atau penyakit Crohn.
  • Iskemia usus atau kolitis iskemik.
  • Divertikulosis dan divertikulitis.
  • Bisul dan perforasi.
  • Obstruksi usus besar.
  • Polip kolorektal dan kanker kolorektal.

3. Tindakan perawatan

Jika ahli endoskopi (seperti  kolonoskopi) menemukan masalah selama prosedur, mereka mungkin dapat mengobatinya pada saat yang bersamaan. Ahli bedah endoskopi menerima pelatihan untuk melakukan prosedur kecil dengan alat khusus yang melewati endoskopi.

Selama kolonoskopi, mereka biasanya menghilangkan polip (pertumbuhan abnormal) yang mereka temukan, dan mengujinya untuk mengetahui adanya kanker. Menghilangkan polip juga mencegah kemungkinan berkembang atau menyebarnya kanker.

Ternyata ada upaya yang dapat kamu lakukan untuk mencegah polip usus, loh! Baca caranya di sini “Pola Makan Sehat Bisa Cegah Polip Usus?

Selama pemeriksaan kolonoskopi, dokter  dapat melakukan beberapa hal di antaranya:

  • Menghilangkan polip (polipektomi).
  • Menutup luka.
  • Menyuntikkan obat.
  • Menghapus penyumbatan.
  • Memasang stent.
  • Merawat jaringan dengan terapi laser.

4. Memeriksa pertumbuhan pada usus

Banyak orang memiliki pertumbuhan pada usus mereka (polip usus), dan seringkali tidak berbahaya.

Namun, terkadang penyakit ini bisa menjadi kanker, jadi jika ditemukan maka perlu dilakukan pemeriksaan. Mereka dapat diangkat selama kolonoskopi dan diuji. 

Hasilnya akan memberi tahu apakah kamu memerlukan tes atau perawatan lebih lanjut.

5. Efektif

Terdapat penelitian menemukan bahwa prosedur pemeriksaan kolonoskopi efektif.

Sekitar 12.000 dari lebih dari 28.000 orang yang diundang dalam penelitian kolonoskopi, prosedur ini lebih efektif.

emeriksaan kolonoskopi mengurangi risiko kanker kolorektal sebesar 31% dan mengurangi risiko kematian akibat kanker sebesar 50%.

Itu tadi adalah manfaat dari pemeriksaan kolonoskopi. Dengan melakukan pemeriksaan kolonoskopi, kemungkinan untuk mengurangi risiko terkena kanker kolorektal cukup besar.

Dengan itu, kita juga dapat mencegah menyebarnya kanker apabila sudah mengetahui kondisinya. 

Ketahui secara lengkap mengenai langkah-langkah pengobatan yang dapat kamu lakukan untuk kanker kolorektal di sini “Langkah-Langkah Pengobatan Kanker Kolorektal

Hubungi dokter melalui Halodoc untuk konsultasi kondisi kamu jika merasakan gejala di atas.

Kamu juga dapat download aplikasi Halodoc dengan klik gambar di bawah ini!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses Pada 2023. Colonoscopy
Cleveland Clinic. Diakses Pada 2023. Colonoscopy
NHS. Diakses Pada 2023. Colonoscopy: Why it’s done
CNN health. Diakses Pada 2023. New study examines the effectiveness of colonoscopies

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan