Ini 6 Penyebab dan Gejala Infeksi Usus yang Perlu Diwaspadai

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Oktober 2022

“Penting untuk mewaspadai penyebab dan gejala infeksi usus. Penyakit ini bisa terjadi karena bakteri, parasit, ataupun virus.”

Ini 6 Penyebab dan Gejala Infeksi Usus yang Perlu DiwaspadaiIni 6 Penyebab dan Gejala Infeksi Usus yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Infeksi usus atau disebut juga enterokolitis adalah kondisi ketika saluran pencernaan mengalami peradangan. Biasanya terjadi pada usus kecil atau usus besar. Penyakit ini bisa terjadi karena banyak hal, umumnya bakteri, virus, atau parasit tertentu.

Usus yang terinfeksi dapat membuat kamu mengalami berbagai gejala. Seperti diare dan muntah-muntah, yang dapat memicu dehidrasi atau komplikasi fatal lainnya. 

Berbagai Penyebab Infeksi Usus

Berikut ini sejumlah jenis patogen yang bisa menjadi penyebab infeksi pada usus dan memicu gejala pada sistem pencernaan:

1. Bakteri Salmonella

Bakteri Salmonella adalah salah satu bakteri yang bisa jadi penyebab peradangan pada usus. Biasanya bakteri ini ada pada produk daging, ayam, telur, dan hewan peliharaan seperti kura-kura. 

2. Bakteri Shigella

Bakteri Shigella bisa sangat mudah menular dan menyebar dari orang ke orang lainnya. Jika masuk ke saluran pencernaan, bakteri ini dapat menyerang usus dan dapat melukai dinding usus.

3. Bakteri E. coli

Jenis bakteri lainnya yang bisa menyebabkan infeksi pada usus adalah E. coli. Bakteri ini umumnya dapat memicu gejala berupa diare dan infeksi yang lebih ringan.

Namun, beberapa jenisnya dapat membahayakan nyawa anak-anak dan lansia. Bakteri ini pun dapat menyebar lewat kontak langsung dari orang ke orang, air, atau makanan yang terkontaminasi.

4. Parasit Giardia

Parasit ini juga mudah menyebar lewat kontak manusia dan air yang terkontaminasi. Bahkan, parasit ini bisa bertahan dalam kolam renang umum yang sudah diberi klorin. Jadi, penting untuk berhati-hati dalam minum atau mandi dengan air yang kemungkinan terkontaminasi. 

5. Norovirus

Norovirus adalah jenis virus yang dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Virus ini dapat menyebabkan usus terinfeksi, dan bisa menular ke orang lain. 

6. Rotavirus

Rotavirus sebenarnya juga merupakan penyebab gastroenteritis viral, terutama pada anak-anak. Virus dapat menular melalui benda yang terkontaminasi dan memasukkan jari ke dalam mulut.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala infeksi usus dapat bervariasi, tergantung pada individu dan jenis infeksi yang terjadi. Namun umumnya infeksi memengaruhi ujung bawah sistem pencernaan, dan semua bentuk penyakit memiliki beberapa gejala.

Beberapa gejala yang paling umum adalah:

  • Demam.
  • Bengkak di dekat perut.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Kelelahan.
  • Tidak enak badan.

Pemeriksaan untuk Diagnosis

Diperlukan beberapa tes berbeda untuk mendiagnosis infeksi usus. Dokter kemungkinan akan melakukan berbagai tes, seperti:

  • Tes hitung darah lengkap (CBC).
  • Tes kultur darah.
  • Pemeriksaan tinja.

Dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan tes pencitraan, seperti CT atau MRI scan. Hasil tesnya dapat menyoroti tanda-tanda peradangan di usus dan menunjukkan penanda lain dari gangguan tersebut.

Pilihan Pengobatan yang Tersedia

Setiap jenis infeksi memerlukan perawatan dan pertimbangan yang berbeda. Setelah diagnosis ditetapkan, dokter biasanya akan menjelaskan pilihan pengobatan yang tersedia. 

Pilihan pengobatan dapat bervariasi antara orang-orang dan sangat tergantung pada jenis enterokolitis dan seberapa jauh perkembangannya. Beberapa orang mungkin perlu dirawat di rumah sakit dan diberi cairan intravena jika kehilangan terlalu banyak cairan tubuh. 

Dokter jarang meresepkan antibiotik untuk orang dengan infeksi usus, karena dikhawatirkan dapat meningkatkan infeksi dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut. Namun, antibiotik dapat diresepkan pada kondisi tertentu, misalnya untuk mencegah sepsis.

Waspadai Juga Komplikasinya

Infeksi usus dapat menyebabkan komplikasi, terutama bila tidak ditangani dengan tepat. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi adalah:

  • Robekan di usus besar.
  • Perdarahan hebat.
  • Dehidrasi berat.
  • Kanker usus besar.
  • Radang otak (ensefalitis) atau radang selaput otak (meningitis).
  • Kejang.
  • Gagal ginjal.
  • Radang pankreas (pankreatitis).
  • Penurunan kadar gula darah dan elektrolit darah.
  • Sindrom Guillain- Barré.
  • Radang sendi reaktif (Sindrom Reiter).
  • Sepsis.

Tips Pencegahan

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar tidak mengalami infeksi usus:

  • Mencuci tangan.
  • Menjaga kebersihan makanan dan dapur.
  • Masak makanan hingga matang.
  • Cuci buah dan sayuran mentah sebelum dimasak atau dimakan.
  • Hindari makan daging mentah atau kurang matang.
  • Selalu masukkan sisa makanan ke dalam lemari es.
  • Pastikan meja dapur dan peralatan memasak dicuci bersih.
  • Hindari makan makanan yang sudah dibiarkan beberapa jam tanpa ditutup.
  • Minum dari air kemasan, terutama saat bepergian.
  • Berhati-hati saat membeli makanan atau jajan di luar rumah.

Itulah pembahasan lengkap mengenai infeksi usus. Jika kamu mengalami gejalanya, segera download Halodoc untuk membuat janji medis dengan dokter, ya.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2022. What To Know About Enterocolitis.
Medical University of South Carolina. Diakses pada 2022. Infections of the Small Intestine.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan