Halodoc, Jakarta – Meningitis menjadi masalah kesehatan yang terjadi karena peradangan pada selaput meninges. Selaput ini adalah lapisan yang berfungsi sebagai pelindung otak maupun saraf pada tulang belakang. Pemberian vaksin meningitis menjadi salah satu cara terbaik pencegahan penyakit ini. 

Meningitis muncul sebagai akibat dari infeksi mikroorganisme, misalnya bakteri dan virus. Selain itu, infeksi juga bisa terjadi karena organisme lainnya, termasuk parasit dan jamur. Meski begitu, kasus ini jarang terjadi. 

Sayangnya, peradangan pada selaput otak ini menjadi jenis penyakit yang sulit terdeteksi sejak dini. Sebab, gejalanya terkadang muncul secara mendadak. Meski ada keluhan, umumnya sangat mirip dengan masalah kesehatan lain, misalnya flu. 

Pentingnya Vaksin Meningitis untuk Mencegah Infeksi

Meski gejalanya terbilang ringan, peradangan selaput otak yang terjadi karena bakteri dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan bisa berujung pada kematian. Apalagi, infeksi ini bukan tidak mungkin adalah dampak penularan dari orang lain.

Vaksin meningitis menjadi salah satu cara yang aman dan efektif untuk mencegah penularan maupun komplikasi dari meningitis. Inilah sebabnya, vaksin ini menjadi salah satu vaksin penting, terutama untuk kelompok orang yang lebih rentan mengalami infeksi. 

Siapa Saja yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksin Meningitis?

Semua orang tanpa memandang usia bisa terserang penyakit ini. Meski begitu, ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi. Artinya, mereka memerlukan perlindungan ekstra terhadap meningitis, salah satu caranya yaitu melalui suntik vaksin. 

Adapun kelompok orang yang memerlukan vaksin meningitis, antara lain:

1. Anak-anak pra remaja yang berusia 11 sampai 12 tahun dan remaja berusia 16-23 tahun. Meski meningitis yang terjadi karena bakteri terbilang jarang terjadi, remaja yang berusia 16 sampai 23 tahun lebih berisiko terinfeksi.
2. Orang yang berencana melakukan perjalanan ke destinasi yang menjadi wabah, misalnya Arab Saudi dan beberapa negara Afrika.
3. Mengidap kerusakan pada organ limpa atau tidak memiliki limpa.
4. Memiliki masalah imunitas tertentu, seperti kanker atau HIV/AIDS.
5. Adanya riwayat kondisi kelainan langka pada sistem imun.
6. Mengonsumsi obat golongan complement inhibitor.
7. Memiliki riwayat meningitis.
8. Bekerja di laboratorium yang memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan bakteri penyebab meningitis.

Cara Lain untuk Mencegah Meningitis

Tak hanya mendapatkan vaksin meningitis, masih ada beberapa cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mencegah infeksi penyakit radang selaput otak. Ini karena masalah kesehatan tersebut juga bisa terjadi karena infeksi parasit, jamur, dan virus yang tidak dapat terlindungi dengan vaksin. Adapun cara pencegahan lainnya termasuk:

• Hindari paparan atau kontaminasi terhadap organisme yang menjadi penyebab meningitis.
• Tidak melakukan kontak langsung dengan pengidap penyakit radang selaput otak.
• Mendapatkan vaksin rabies guna mencegah terjadinya penularan dari hewan ke manusia. 
• Pastikan untuk selalu membersihkan lingkungan secara teratur, terlebih dari sarang nyamuk yang dapat membawa virus.
• Selain itu, kamu juga harus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan ternak hewan unggas atau babi yang dapat menjadi sumber kemunculan bakteri, jamur, dan parasit. 
• Jika ingin mengonsumsi daging, masak daging hingga matang sepenuhnya. Pastikan bahwa daging tersebut tidak terkontaminasi organisme penyebab penyakit. 

Jika kamu memiliki pertanyaan lain seputar vaksin meningitis, langsung tanyakan pada dokter di Halodoc, ya! Caranya sangat mudah, download Halodoc langsung dari App Store maupun Play Store, gratis!

Referensi:

Immunize.org. Diakses pada 2023. Meningococcal B. Vaccines.

Meningitis.org. Diakses pada 2023. What vaccines are there for meningitis?

CDC. Diakses pada 2023. Meningococcal Vaccination | What You Should Know.