Ini Bahaya Telur Lalat di Makanan Ketika Tertelan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 September 2022

“Tidak sengaja menelan larva atau telur lalat di makanan tidak selalu berbahaya. Namun, penting untuk tetap waspadai keracunan bakteri yang mungkin dikandungnya.”

Ini Bahaya Telur Lalat di Makanan Ketika TertelanIni Bahaya Telur Lalat di Makanan Ketika Tertelan

Halodoc, Jakarta – Seseorang mungkin secara tidak sengaja menelan larva atau telur lalat di makanan. Jika sistem kekebalan tubuh kuat, menelan telur lalat atau larvanya secara tidak sengaja tidak perlu dikhawatirkan. 

Namun, pada beberapa kondisi, ini juga dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, seperti keracunan bakteri. Yuk simak lebih lanjut pembahasannya!

Bahaya Menelan Larva dan Telur Lalat di Makanan

Seekor lalat rumahan betina dewasa dapat mengeluarkan hingga 130 telur pada suatu waktu. Masing-masingnya akan berkembang menjadi larva tunggal. 

Lalat biasanya bertelur di makanan atau bahan organik yang membusuk, seperti makanan busuk dan kotoran hewan, yang berfungsi sebagai makanan bagi larva yang sedang berkembang.

Lantas, apa saja bahaya menelan telur lalat di makanan atau larvanya? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Keracunan Bakteri

Lalat dapat mengunjungi berbagai sumber makanan sepanjang hari, dan mereka mungkin membawa bakteri berbahaya dari kotoran manusia atau hewan. Mereka dapat menularkan bakteri ini ke makanan.

Telur dan larva lalat yang ada di makanan yang terkontaminasi dapat membuat makanan ikut tercemar. Orang yang memakan makanan yang terkontaminasi ini juga akan terpapar bakteri dan menyebabkan keracunan.

Bakteri seperti Salmonella dan Escherichia coli adalah contoh bakteri yang dapat ditularkan oleh lalat, melalui telur dan larvanya ke manusia. Gejala infeksi Salmonella dapat termasuk:

  • Kram perut.
  • Mual dan muntah.
  • Diare.
  • Demam.

Gejala biasanya dimulai antara 12 hingga 72 jam setelah seseorang menelan bakteri, dan penyakit biasanya berlangsung selama 4 sampai 7 hari.

Meski gejala dapat membaik dengan sendirinya, orang yang keracunan Salmonella dapat mengalami dehidrasi parah yang berbahaya. 

Sementera itu, gejala infeksi E. coli mungkin termasuk:

  • Kram perut.
  • Diare, yang mungkin mengandung darah.
  • Muntah.
  • Demam ringan.

Gejala-gejala ini biasanya berkembang antara 1 hingga 10 hari setelah menelan bakteri dan gejala dapat bertahan selama 5–7 hari. Infeksi E. coli dapat berkisar dari sangat ringan hingga parah, dan kadang-kadang bahkan dapat mengancam jiwa. 

2. Myiasis Usus

Myiasis usus dapat terjadi ketika seseorang tidak sengaja menelan telur atau larva lalat di makanan. Larva dapat hidup di dalam tubuh dan dan bertahan hidup dengan memakan jaringan mereka.

Myiasis usus adalah jenis myiasis yang dapat terjadi ketika seseorang menelan larva yang bertahan hidup di dalam saluran pencernaan. Beberapa orang dengan myiasis usus tidak mengalami gejala apapun dan mungkin baru disadari setelah melihat larva di tinja mereka.

Namun, gejala myiasis usus dapat meliputi:

  • Sakit perut.
  • Mual dan muntah.
  • Gatal di anus.
  • Pendarahan dari rektum.

Apa yang Harus Dilakukan?

Menelan telur atau larva lalat di makanan secara tidak sengaja umumnya tidak menyebabkan bahaya yang bertahan lama. Namun, jika seseorang menelan telur atau larva melalui makanan yang sudah busuk, mereka mungkin berisiko keracunan makanan. 

Gejala keracunan makanan dapat berkisar dari sangat ringan hingga serius, dan terkadang dapat berlangsung selama beberapa hari. Orang dengan risiko lebih tinggi terkena keracunan makanan adalah:

  • Anak-anak.
  • Orang tua.
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, seperti orang yang hidup dengan HIV atau yang menjalani transplantasi organ.

Sangat penting bagi orang yang mengalami muntah parah dan diare akibat keracunan makanan untuk minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.

Namun, segeralah ke dokter jika mengalami salah satu dari tanda dan gejala berikut ini:

  • Larva terlihat di tinja.
  • Sakit perut terus menerus.
  • Gejala keracunan bakteri yang memburuk atau tidak membaik.
  • Diare yang berlangsung lamalebih dari 3 hari.
  • Demam tinggi.
  • Tinja berdarah.
  • Tanda-tanda dehidrasi.
  • Muntah parah atau persisten.

Itulah pembahasan mengenai bahaya telur lalat di makanan jika tertelan. Bila kamu mengalami gejala tersebut, segera download Halodoc untuk membuat janji rumah sakit dengan dokter.

Referensi:
Pest Survival Guide. Diakses pada 2022. What Happens If You Accidentally Eat Fly Eggs.
Medical News Today. Diakses pada 2022. The Health Effects Of Eating Maggots.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan