Ini Bahayanya Melakukan Diet Kapas Bagi Tubuh

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 November 2020
Ini Bahayanya Melakukan Diet Kapas Bagi TubuhIni Bahayanya Melakukan Diet Kapas Bagi Tubuh

Halodoc, Jakarta - Saat berat badan terus bertambah, maka diet dapat menjadi salah satu solusi untuk mengembalikannya ke angka normal. Banyak diet yang ampuh untuk mengembalikan bobot tubuh dan beberapa metode, bahkan menyebabkan penurunan yang sangat cepat. Sesuatu yang terlalu cepat bukan tidak mungkin mengakibatkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Salah satu metode diet yang dapat berbahaya saat dilakukan adalah diet kapas. Berikut bahaya dari metode diet ini pada tubuh!

Bahaya yang Ditimbulkan Diet Kapas

Diet kapas adalah metode penurunan badan yang dilakukan dengan mengonsumsi bola kapas yang dicelupkan ke dalam cairan, seperti jus atau smoothie. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat membuat perut terasa kenyang tanpa terjadi pertambahan berat. Dasar pemikiran ini adalah kapas hampir tidak memiliki kalori, sehingga banyak orang yang percaya metode diet ini dapat menurunkan berat badan dengan efektif.

Baca juga: Christian Bale Turun BB 31 Kilogram, Ini Bahaya Diet Ekstrem

Tren diet kapas ini banyak dilakukan pada industri model yang mendorong wanita untuk tetap kurus. Namun, dilaporkan banyak gangguan berbahaya yang dapat terjadi jika seseorang menerapkan metode diet ini. Hal tersebut karena tubuh dapat merasa kenyang tanpa mengonsumsi makanan. Berikut ini bahaya yang dapat terjadi pada seseorang yang menerapkan metode diet kapas:

1. Obstruksi Usus dan Bezoar

Salah satu bahaya dari diet kapas yang dapat terjadi adalah obstruksi usus dan bezoar. Ini karena tubuh tidak dapat mencerna bola kapas, sehingga tetap berada di perut atau usus. Saat di dalam perut, kapas akan bercampur dengan lendir dan partikel makanan lainnya yang menciptakan massa yang dikenal sebagai bezoar. Jika ada sesuatu yang tidak dapat dicerna, kamu juga dapat mengalami gangguan saluran pencernaan.

Saat tubuh mengalami obstruksi pada tahap awal, gejala yang dapat timbul berupa mual, kram, mengalami diare dan/atau sembelit, perut menjadi kembung, hingga sakit perut. Gangguan tersebut dapat mencegah makanan dan cairan untuk lewat. Jika tidak segera diobati, hal tersebut dapat menyebabkan kematian jaringan dan infeksi. Cara untuk mengatasi obstruksi dan pembentukan bezoar adalah dengan operasi.

Baca juga: Bentuk Tubuh Tentukan Risiko Diabetes, Benarkah?

2. Anoreksia Nervosa

Gangguan makan dan psikologis juga dapat terjadi akibat diet kapas di mana salah satunya adalah anoreksia nervosa. Hal ini disebabkan oleh ketakutan ekstrim terhadap kenaikan berat badan. Seseorang yang mengidap gangguan ini dapat melakukan tindakan ekstrim hanya untuk menjaga bobot tubuh yang berdampak pada kematian.

Meskipun penurunan berat badan yang berlebihan dapat menjadi salah satu gejala awal anoreksia, tetapi gejala lainnya yang dapat timbul adalah perut kembung, pertumbuhan rambut abnormal, tidak mengalami menstruasi (amenore), osteoporosis, hingga irama jantung yang tidak normal. Maka dari itu, cobalah untuk menghindari gangguan psikologis ini agar tidak terjadi.

3. Keracunan

Bola kapas bukanlah kapas murni yang diambil dari tanaman secara organik. Serat tersebut seringnya diproses dengan pemutih dan bahan kimia lainnya dengan pengolahan yang menghasilkan dioksin. Saat masuk ke tubuh, kamu akan mengalami masalah reproduksi dan perkembangan. Selain itu, dioksin sangat berbahaya karena kandungan kimiawinya stabil dan dapat bertahan di dalam tubuh selama 7 hingga 11 tahun.

Itulah beberapa bahaya yang dapat terjadi saat seseorang melakukan diet kapas. Maka dari itu, pastikan untuk mengganti metode diet tersebut dengan cara lain yang efektif menurunkan berat badan dan juga menjaga tubuh tetap sehat. Dahulukan kesehatan tubuh daripada obsesi kamu terhadap penurunan berat badan.

Baca juga: Berat Badan Cepat Turun, Cari Tahu Dulu Kekurangan Diet Karbo

Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait dampak buruk yang akan terjadi dari metode diet yang dijalankan. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc dan dapatkan kemudahan pada akses kesehatan kapan dan di mana saja!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. 4 Ways the Cotton Ball Diet Could Kill You.
Wikipedia. Diakses pada 2020. Cotton ball diet.