Ini Fakta tentang Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia
Uji coba vaksin TBC terbaru M72/AS01E kini dilakukan di Indonesia sebagai upaya global untuk memutus rantai penularan TBC.

DAFTAR ISI
Tuberkulosis atau TBC masih menjadi momok kesehatan global, termasuk di Indonesia. Meski tergolong penyakit lama, TBC terus menelan korban jiwa setiap tahunnya. Menurut WHO, Indonesia termasuk negara dengan beban TBC tertinggi di dunia.
Kabar baiknya, kini sedang dilakukan uji coba vaksin TBC terbaru yang digadang-gadang mampu menjadi harapan baru dalam memutus rantai penularan penyakit ini.
Tapi, apa sebenarnya vaksin TBC itu? Dan mengapa Indonesia terpilih sebagai lokasi uji cobanya? Yuk, cari tahu faktanya di bawah ini!
Apa Itu Vaksin TBC?
Sebelum membahas lebih jauh soal uji coba vaksin TBC, kamu perlu tahu dulu apa itu vaksin TBC dan mengapa perannya amat penting.
1. Vaksin BCG, Pelindung Lama dari TBC
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) adalah vaksin TBC yang selama ini digunakan secara global, termasuk di Indonesia.
Vaksin ini dikembangkan sejak tahun 1920-an dan telah menjadi vaksin wajib bagi bayi baru lahir.
Fungsinya adalah melindungi tubuh dari bentuk TBC yang berat, seperti TBC milier dan TBC meningitis, terutama pada anak-anak.
2. Kelemahan Vaksin BCG
Sayangnya, efektivitas BCG dalam mencegah TBC paru dewasa cukup rendah. Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perlindungan vaksin ini terhadap TBC paru bisa sangat bervariasi, mulai dari 0-80 persen.
Inilah yang menjadi alasan pentingnya pengembangan vaksin TBC generasi baru yang lebih efektif.
3. Munculnya Kandidat Vaksin Baru
Salah satu vaksin TBC yang sedang dalam pengembangan adalah vaksin M72/AS01E.
Vaksin ini dikembangkan oleh perusahaan farmasi GSK (GlaxoSmithKline) dan disokong oleh Bill and Melinda Gates Foundation serta Wellcome Trust.
Vaksin ini menargetkan individu yang sudah terinfeksi bakteri TBC namun belum menunjukkan gejala (laten), dengan harapan bisa mencegah infeksi menjadi aktif.
Simak informasi lain seputar Tuberkulosis (TBC) – Penyebab, Gejala, Pengobatan & Pencegahannya berikut ini.
Fakta tentang Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia
Indonesia kini menjadi sorotan dunia kesehatan karena menjadi salah satu lokasi utama uji coba vaksin TBC terbaru.
Proyek besar ini tentu menyita perhatian publik dan memunculkan banyak pertanyaan. Berikut beberapa fakta yang perlu kamu tahu:
1. Indonesia Dipilih karena Beban TBC Tinggi
Mengapa Indonesia dipilih untuk uji coba vaksin TBC? Salah satu alasannya adalah tingginya kasus TBC di Tanah Air.
Menurut WHO Global Tuberculosis Report 2023, Indonesia berada di urutan kedua setelah India dalam jumlah kasus TBC secara global.
Tingginya angka ini menjadikan Indonesia lokasi strategis untuk menguji efektivitas vaksin di populasi nyata.
2. Uji Klinis Tahap 3
Vaksin M72/AS01E yang sedang diuji telah melalui berbagai tahapan pengujian sebelumnya, termasuk uji praklinis dan uji klinis tahap 1 dan 2.
Saat ini, vaksin ini tengah memasuki uji klinis tahap 3, yaitu tahapan paling krusial untuk mengetahui efektivitas dan keamanan vaksin dalam skala besar.
Menurut keterangan Kementerian Kesehatan RI, uji coba ini melibatkan sekitar 20.000 partisipan di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, pelaksanaannya dilakukan di lima lokasi, yaitu Padang, Medan, Jakarta, Makassar, dan Manado.
Ketahui juga tentang bagaimana langkah-langkah Pemeriksaan TBC – Tujuan dan Prosedurnya berikut ini.
3. Dukungan Dana dan Sumber Daya Global
Uji coba vaksin TBC ini bukan hanya didanai oleh satu pihak. Proyek ini merupakan kolaborasi global yang melibatkan Wellcome Trust, Bill and Melinda Gates Foundation, dan lembaga riset internasional.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dunia memandang serius ancaman TBC dan berupaya mencari solusi bersama.
Selain itu, pengawasan dilakukan secara ketat oleh organisasi kesehatan global dan Komite Etik Penelitian Indonesia, sehingga uji coba ini dilakukan sesuai standar keamanan yang berlaku secara internasional.
4. Keamanan Vaksin Diutamakan
Munculnya kekhawatiran dari masyarakat soal keamanan vaksin tentu menjadi perhatian.
Namun, Kemenkes RI telah menegaskan bahwa vaksin TBC yang sedang diuji telah melalui standar uji keamanan ketat dan tidak akan diberikan secara massal sebelum terbukti aman dan efektif.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, juga menegaskan bahwa partisipasi Indonesia dalam riset ini bukanlah bentuk eksperimen asal-asalan.
Uji coba ini dilakukan secara ilmiah dan etis, dengan perlindungan maksimal terhadap para partisipan.
5. Manfaat Besar Jika Berhasil
Jika vaksin TBC ini terbukti efektif, dampaknya akan sangat besar, bukan hanya bagi Indonesia tetapi juga dunia.
Studi yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa vaksin M72 mampu mengurangi risiko TBC aktif hingga 50 persen pada individu yang terinfeksi laten.
Efektivitas ini memberikan harapan baru dalam pengendalian TBC dewasa yang selama ini belum bisa dijangkau oleh vaksin BCG.
Bayangkan jika vaksin ini berhasil: angka kematian akibat TBC bisa menurun drastis, sistem kesehatan nasional menjadi lebih ringan, dan masyarakat pun lebih terlindungi.
Mengalami ciri-ciri TB? Ini Pilihan Dokter Paru yang Bisa Bantu Perawatan Tuberkulosis untuk kamu hubungi.
6. Bagian dari Strategi Eliminasi TBC 2030
Uji coba vaksin TBC ini juga sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mengeliminasi TBC pada tahun 2030.
Dengan adanya vaksin yang lebih efektif, diharapkan upaya pencegahan bisa berjalan lebih masif, bukan hanya melalui pengobatan, tetapi juga imunisasi.
Upaya ini merupakan bagian dari pendekatan pencegahan komprehensif, termasuk skrining aktif, penanganan TBC laten, peningkatan kualitas gizi, serta perbaikan sanitasi lingkungan.
Itulah fakta tentang uji coba vaksin tbc di Indonesia yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait hal ini, hubungi dokter spesialis paru di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi yang lebih lengkap dan akurat. Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!


