Ini Penyebab Anak Suka Marah-Marah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Agustus 2018
Ini Penyebab Anak Suka Marah-MarahIni Penyebab Anak Suka Marah-Marah

Halodoc, Jakarta - Pada dasarnya sih enggak cuma orang dewasa yang yang memiliki emosional negatif seperti kesal, galak, atau marah. Kenyataannya, banyak kok anak kecil yang sering mengekspresikan emosi negatif tersebut. Pastinya cara meluapkannya berbeda, sebab umumnya anak-anak mengekspresikan emosi tersebut dengan cara menjerit, marah-marah, bahkan mengamuk.

Kata ahli, hal ini wajar kok sebab meski Si Kecil paham bahwa berperilaku baik merupakan hal yang disukai orang-orang di sekitarnya, tapi pemahaman itu enggak disertai dengan kematangan. Meski mereka sudah mengalami perkembangan emosi dan kognitif yang baik, tapi kemampuan verbal untuk mengekspresikan diri pada usia mereka relatif belum matang. Lalu, apa sih penyebab anak suka marah-marah?

Baca juga: Kenali Penyebab Murung Pada Anak

 

1. Di Luar Kemampuannya

 

Apa kamu pernah melihat seorang anak yang marah-marah ketika dirinya gagal melakukan sesuatu? Misalnya, marah-marah ketika gagal dalam melakukan suatu permainan atau hal lainnya. Kata ahli, anak-anak pada dasarnya punya kemauan dan keingintahuan yang kuat untuk melakukan sesuatu. Namun, kemampuannya itu tak sekuat keinginannya. Nah, hal inilah yang nantinya akan membuat mereka frustasi yang diluapkan dengan marah-marah.

 

2. Suasana Hati yang Terganggu

 

Yang satu ini juga bisa jadi penyebab anak suka marah-marah. Hmm, namanya juga anak-anak, wajah toh kalau suasana hatinya mudah berubah-ubah, karena memang belum mampu mengendalikan perasaan dan emosinya. Nah, ketika Si Kecil merasakan perasaan gelisah, tak nyaman, atau takut, bisa saja ia mengekspresikannya dengan sikap marah.

Yang perlu kamu pahami sebagai orangtua, cobalah kenali dan pahami apa yang dirasakan Si Kecil. Tujuannya, agar orangtua dapat menemukan jalan keluar untuk mengembalikan suasana hati mereka jadi lebih baik.

Baca juga: Agar Lebih Dekat, Kenali Tanda Anak Sedang Ingin Didengarkan

3. Pengaruh dari Luar

 

 

Pengaruh dari luar ini lebih berfokus pada media. Melansir Parents,  kata seorang profesor Human Development di Cornell University, AS, sekaligus penulis Parents Under Siege, kekerasan yang ditampilkan dalam televisi atau medium lainnya, bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang pemarah bahkan agresif. Yang mesti ibu ingat, sebenarnya bukan acara di televisi saja yang bisa memicunya. Ibu juga mesti mewaspadai video games yang memainkan permainan berupa kekerasan fisik.

4. Meniru Perilaku Orang Lain

Kata para pakar, pada dasarnya anak-anak memang suka meniru perilaku orang yang lebih tua darinya. Nah, ketika anak melihat ada orang yang lebih tua darinya (contoh, orangtua mereka sendiri) marah-marah, pada akhirnya anak pun akan berpikir bahwa tindakan tersebut adalah hal yang wajar.

Makanya, jangan heran bila dirinya akan mengekspresikan emosi negatif dengan cara yang sama. Yang bikin repot, ada kalanya ia menggunakan sikap marah-marah itu agar keinginannya bisa dituruti atau menarik perhatian orang lain.

Baca juga: Tips Menghadapi Anak yang Sedang Ngambek

 

5. Suka Dilarang-larang

 

Penyebab anak suka marah-marah juga bisa dikarenakan hal yang satu. Sebenarnya, seiring bertambah usia anak, kemampuan dan keinginannya jadi bertambah. Namun, namanya juga orangtua pastinya ingin memberikan hal yang terbaik buat anaknya. Oleh sebab itu, mereka membuat segala macam aturan untuk kebaikan Si Kecil ke depannya, meski ada kalanya aturan tersebut tak disukai anak. Nah, itulah sebabnya anak suka marah-marah ketika dilarang melakukan atau meminta sesuatu yang mereka inginkan.  

Si Kecil keluhan kesehatan? Ibu enggak perlu panik, ibu bisa kok bertanya atau berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan