Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Factitious Disorder

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Oktober 2022

“Factitious disorder adalah gangguan dalam bertindak. Pengidapnya akan menipu orang lain dengan berpura-pura sakit atau melukai diri. Tujuannya untuk mendapatkan atensi.”

Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Factitious DisorderIni Penyebab dan Cara Mengatasi Factitious Disorder

Halodoc, Jakarta – Factitious disorder atau gangguan buatan merupakan masalah mental serius saat seseorang menipu orang lain. Ini dilakukan dengan berpura-pura sakit atau melukai diri sendiri untuk mencari perhatian.

Gejalanya berkisar dari ringan hingga berat. Contoh kasusnya, pelaku bisa membuat indikasi medis terkait dengan prosedur operasi yang harus dijalani. Tujuannya untuk meyakinkan orang lain.

Factitious disorder merupakan gangguan yang sulit diidentifikasi dan diobati. Salah satu penyebabnya adalah pengalaman hidup yang penuh dengan tekanan. Dengan pengobatan yang tepat, tingkat keparahan gejala bisa menurun.

Penyebab Factitious Disorder

Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti dari factitious disorder. Namun, gangguan tersebut bisa dipicu oleh kombinasi dari faktor psikologis seseorang dan pengalaman hidupnya.

Adapun faktor pemicu yang meningkatkan risiko gangguan mental ini, antara lain:

  • Trauma masa kecil, seperti pelecehan emosional, fisik atau seksual.
  • Penyakit serius selama masa kanak-kanak.
  • Kehilangan orang yang dicintai.
  • Merasa diabaikan oleh orang terdekat,
  • Merasa rendah diri.
  • Memiliki gangguan kepribadian.
  • Depresi.

Gejala yang Tampak

Pengidap gangguan mental ini sengaja menimbulkan gejala penyakit dengan tujuan menerima perawatan dan perhatian medis. Adapun gejala yang dialami oleh pengidap, antara lain:

  • Memiliki masalah medis atau psikologis yang meyakinkan.
  • Memiliki pengetahuan luas tentang istilah dan penyakit medis.
  • Memiliki gejala yang tidak jelas atau tidak konsisten.
  • Memiliki kondisi parah tanpa alasan yang jelas.
  • Mencari pengobatan dari banyak dokter atau rumah sakit yang berbeda, dengan menggunakan nama palsu.
  • Tidak mengizinkan dokter berbicara dengan keluarga atau teman terdekat.
  • Sering menginap di rumah sakit.
  • Keinginan untuk melakukan operasi berisiko.
  • Memiliki banyak bekas luka operasi.

Pengobatan yang Dilakukan

Pengidap sebenarnya tidak sakit, tapi sering mencari cara agar mendapatkan pengobatan terkait gangguan yang mereka perankan. Salah satu langkah pengobatan efektif adalah melakukan pendekatan.

Pengidap tidak menerima tuduhan langsung terkait dengan gangguan mental yang mereka alami. Ini justru membuat mereka marah dan mengakhiri sesi konsultasi dengan tim medis serta mencari tempat pengobatan lain.

Karena itu, langkah pengobatan dilakukan dengan proses pendekatan. Ini berfokus pada pengelolaan kondisi sehingga intensitas gejala yang dialami berkurang. Adapun prosedur perawatannya, antara lain:

  • Memiliki satu dokter perawatan. Satu dokter ini bertugas untuk mengawasi, memantau dan membantu mengelola gejala. Cara ini juga bertujuan untuk mencegah pengidap mengunjungi dokter di banyak rumah sakit.
  • Psikoterapi. Terapi bicara yang dikombinasikan dengan terapi perilaku dapat membantu mengendalikan stres. Ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dalam mengatasi gejala.
  • Obat-obatan. Prosedur ini bertujuan untuk mengobati gangguan kesehatan mental tambahan, seperti depresi atau kecemasan.
  • Rawat inap. Dalam kasus yang parah, pengidap disarankan untuk tinggal sementara di rumah sakit jiwa. Ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perawatan yang diberikan.

Jika mengalami gejala atau menemukan orang terdekat dengan gangguan ini, disarankan untuk buat janji rumah sakit untuk menemui psikiater. Gejala yang dibiarkan saja bisa mengalami perburukan. Ini dapat berujung pada penurunan kualitas hidup pengidapnya.

Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan mental, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Factitious disorder.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Factitious Disorders.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan