Ini Penyebab Makan Kerupuk Picu Penyakit Asam Urat Kambuh

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 Desember 2020
Ini Penyebab Makan Kerupuk Picu Penyakit Asam Urat KambuhIni Penyebab Makan Kerupuk Picu Penyakit Asam Urat Kambuh

Halodoc, Jakarta – Jika kamu mengidap penyakit asam urat, kamu harus hati-hati karena mengonsumsi makanan tertentu dapat memicu asam urat kambuh. Salah satu jenis makanan yang dapat memicu asam urat adalah kerupuk.

Soalnya kerupuk tinggi garam yang tidak baik untuk penyakit asam urat. Variasi asupan garam pada makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi kadar asam urat plasma dan urine. Penyakit asam urat adalah jenis artritis yang menyakitkan yang dapat memengaruhi satu atau lebih sendi. Informasi selengkapnya baca di sini!

Baca juga: 3 Sayuran yang Dapat Dikonsumsi Pengidap Asam Urat

Makanan yang Memicu Asam Urat

Faktor genetik berperan dalam menentukan apakah seseorang mengembangkan asam urat atau tidak, perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah rasa sakit. Memperhatikan apa yang kamu makan dan menghindari makanan tinggi purin dapat membantu mencegah penyakit asam urat.

Diet ramah asam urat akan membantu mengontrol kadar asam urat dalam tubuh sekaligus meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Menurut American College of Rheumatology, selain kerupuk ada jenis makanan lain yang dapat memicu asam urat, yaitu: 

1. Makanan laut.

2. Daging merah.

3. Minuman manis.

4. Alkohol.

Semua makanan tersebut memiliki kandungan purin yang tinggi. Selain jenis makanan yang disebutkan tersebut adalah:

 1. Jeroan.

2. Domba.

3. Daging rusa.

4. Ikan haring, teri, bau, dan sarden.

5. Mackerel, tuna, trout, haddock, dan codfish.

6. Kerang.

7. Ragi.

8. Bir, anggur, dan minuman keras.

9. Jus buah.

10. Soda.

Jika ingin memasukkan beberapa protein hewani ke dalam makanan, disarankan hanya dalam jumlah sedang. Disarankan untuk menghindari makan daging kaya purin dalam porsi besar. Informasi selengkapnya mengenai penyakit asam urat, bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Kamu bisa menanyakan masalah kesehatan apapun dan dokter terbaik di bidangnya akan memberikan solusi. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bahkan bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: Gemar Konsumsi Jeroan Hewan Bisa Picu Asam Urat, Ini Faktanya

Makanan Bergula Juga Picu Asam Urat

Asupan tinggi fruktosa dan makanan bergula bisa berdampak pada kadar asam urat dalam tubuh. Salah satu alasannya adalah gula dan permen lebih tinggi kalori dan terkait dengan obesitas, faktor risiko asam urat yang diketahui.

Meskipun minuman kaya fruktosa, seperti minuman ringan, tidak mengandung purin dalam jumlah tinggi, minuman ini terbukti meningkatkan risiko asam urat. Ini karena asam urat merupakan salah satu produk sampingan metabolisme fruktosa. Bukti menunjukkan mengonsumsi fruktosa dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Meningkatkan konsumsi air dan mengurangi konsumsi minuman ringan dan soda akan membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh dan mencegah pembentukan batu ginjal. Meskipun menggoda, lebih baik tidak mengonsumsi makanan manis. Pilihlah jenis makanan yang lebih sehat dan ramah asam urat seperti protein nabati dan produk susu rendah lemak.

Baca juga: Minuman Berkafein Bisa Picu Asam Urat, Benarkah?

Direkomendasikan untuk makan banyak sayuran seperti kailan, kol, labu kuning, paprika merah, bit, tetapi batasi asupan sayuran dengan kandungan purin sedang seperti asparagus, bayam, kembang kol dan jamur. Makan buah-buahan tinggi vitamin C seperti jeruk, jeruk keprok, pepaya, dan ceri. Apel, pir, nanas, alpukat adalah buah yang rendah purin dan oleh karena itu bisa dimakan dalam jumlah sedang.

Referensi:
Nature. Diakses pada 2020. Effect of Salt Intake on Plasma and Urinary Uric Acid Levels in Chinese Adults: An Interventional Trial.
Health xChange. Diakses pada 2020. Gout Diet: Top Carbohydrates, Dairy, Fruits, and Vegetables to Eat.
Healthline. Diakses pada 2020. Foods to Avoid if You Have Gout.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan