Ini Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Tanda Hamil
Keputihan mau haid dan tanda hamil sangat berbeda berdasarkan warna dan konsistensinya.

DAFTAR ISI
- Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Tanda Hamil
- Keputihan Tanda Hamil yang Berbahaya
- Penyebab Keputihan Saat Hamil
- Studi Tentang Bahaya Keputihan pada Ibu Hamil
- Tanda Hamil Mirip Haid
- Cara Mengatasi Keputihan
Keputihan merupakan hal yang lumrah dialami wanita. Meski begitu, banyak yang sering bingung membedakan keputihan tanda mau haid dengan keputihan sebagai tanda awal kehamilan.
Pasalnya, kondisi ini memang bisa memberikan petunjuk tentang apa yang sedang terjadi di dalam tubuh kamu, terutama menjelang menstruasi atau saat kehamilan awal.
Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Tanda Hamil
Supaya tidak salah, berikut perbedaan antara keputihan mau haid dan tanda kehamilan:
1. Keputihan menjelang haid
Selama ini, kamu mungkin penasaran bagaimana gambar keputihan tanda mau haid?
Menjelang haid, keputihan biasanya muncul dalam jumlah lebih banyak dari biasanya. Berikut ini keputihan tanda mau haid yang perlu diperhatikan:
- Gambar keputihan tanda mau haid biasanya berwarna putih susu atau sedikit kekuningan.
- Memiliki konsistensi kental.
- Tidak berbau menyengat.
Hal ini terjadi karena perubahan hormon estrogen dan progesteron di tubuh saat siklus menstruasi mendekati fase luteal.
Untuk lebih jelasnya, simak informasi lengkap tentang Keputihan – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.
2. Keputihan tanda awal kehamilan
Di sisi lain, gambar keputihan tanda hamil memiliki karakteristik yang sedikit berbeda, seperti:
- Lebih cair atau licin dibandingkan keputihan biasa.
- Jika dilihat detail, gambar keputihan tanda hamil berwarna putih bening atau seperti susu.
- Tidak menyebabkan iritasi atau gatal, kecuali ada infeksi yang menyertai.
Pada masa awal kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak hormon progesteron untuk mendukung perkembangan embrio.
Hal inilah yang menyebabkan keputihan menjadi lebih banyak dan encer.
3. Perbedaan lain yang harus diperhatikan
Selain perbedaan di atas, ada juga perbedaan lain yang harus kamu perhatikan.
Keputihan tanda mau haid terjadi menjelang menstruasi, sementara keputihan tanda hamil bisa muncul beberapa hari setelah ovulasi dan berlanjut hingga minggu-minggu awal kehamilan.
Jika dilihat dari jumlahnya, keputihan tanda hamil biasanya lebih banyak dibandingkan keputihan mau haid.
Butuh informasi lebih dalam tentang perawatan di trimester awal kehamilan? Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.
Fakta tentang Keputihan
1. Keputihan adalah hal yang normal terjadi untuk menjaga kesehatan vagina.
2. Keputihan bisa menjadi pelumas alami saat berhubungan seksual.
3.Bisa terjadi akibat infeksi jamur dan bakteri (Candidiasis vulvovaginal dan Bacterial vaginosis).
Keputihan Tanda Hamil yang Berbahaya
Keputihan selama kehamilan umumnya merupakan bagian dari perubahan fisiologis yang normal.
Namun, dalam beberapa kasus, karakteristik keputihan dapat mengindikasikan kondisi yang memerlukan perhatian medis:
1. Warna dan Bau
Keputihan yang berwarna kuning, hijau, atau abu-abu dan memiliki bau tidak sedap dapat menunjukkan adanya infeksi bakteri seperti bakterial vaginosis atau infeksi seksual menular seperti trikomoniasis.
Warna dan bau yang tidak biasa tersebut merupakan tanda bahwa flora normal vagina telah terganggu dan kemungkinan terjadi infeksi patogenik.
Tak hanya keputihan, ciri ciri darah haid penyakit juga perlu kamu tahu untuk mencegah komplikasi berbahaya.
2. Konsistensi
Keputihan yang mengandung gumpalan atau tampak berbusa seringkali menandakan infeksi, seperti trikomoniasis. Kondisi ini menyebabkan keputihan yang berbusa dan kadang-kadang berwarna hijau.
3. Iritasi atau gatal
Keputihan yang disertai dengan gatal, sensasi terbakar, atau iritasi di area vagina atau vulva bisa merupakan gejala dari infeksi jamur seperti kandidiasis atau infeksi bakteri lainnya.
Gejala ini mengindikasikan adanya inflamasi dan mungkin disertai dengan kemerahan dan pembengkakan di area genital.
4. Pendarahan atau bengkak
Keputihan yang disertai dengan pendarahan ringan atau bengkak bisa menandakan adanya lesi pada serviks atau infeksi yang lebih serius.
Hal ini bisa mempengaruhi serviks atau vagina. Kondisi ini memerlukan evaluasi medis untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat.
Penyebab Keputihan Saat Hamil
Berbagai faktor hormonal dan fisik selama kehamilan dapat mempengaruhi munculnya keputihan, antara lain:
1. Perubahan hormon
Selama kehamilan, terjadi peningkatan produksi hormon estrogen yang mengakibatkan vagina mengeluarkan lebih banyak lendir.
Lendir ini secara alami lebih tebal dan lebih banyak dari biasanya sebagai cara tubuh untuk mencegah infeksi menjangkau rahim.
2. Perubahan di serviks
Serviks, atau leher rahim, mengalami perubahan signifikan selama kehamilan.
Pembukaan leher rahim terlindungi oleh sumbat lendir yang juga bisa menyebabkan peningkatan keputihan.
Perubahan ini adalah bagian dari proses alami tubuh untuk menjaga kehamilan aman dari kontaminasi eksternal.
3. Infeksi
Sistem imun wanita mengalami perubahan selama kehamilan, yang bisa membuatnya lebih rentan terhadap infeksi vaginal.
Infeksi yang umum termasuk candidiasis (infeksi jamur), bakterial vaginosis, dan trikomoniasis.
Masing-masing kondisi ini memerlukan diagnosis dan perawatan spesifik untuk menghindari komplikasi selama kehamilan.
Studi Tentang Bahaya Keputihan pada Ibu Hamil
Menurut studi yang dipublikasikan dalam Pakistan journal of medical sciences, membahas tentang pengaruh keputihan (vaginal discharge) pada ibu hamil terhadap kondisi ibu dan bayi.
Penelitian ini mengamati 85 ibu hamil dengan gejala keputihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputihan yang disebabkan oleh infeksi (seperti bakterial vaginosis, kandidiasis, dan trikomoniasis).
Kondisi ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan pada ibu hamil, seperti iritasi vagina, nyeri vagina, demam, kontraksi uterus, ketuban pecah dini, keguguran, kelahiran prematur, dan endometritis pasca persalinan.
Selain itu, keputihan yang disebabkan oleh infeksi juga dikaitkan dengan masalah kesehatan pada bayi, seperti berat badan lahir rendah, skor Apgar rendah saat lahir, sindrom gangguan pernapasan neonatus, perawatan intensif neonatal, dan kematian neonatus dini.
Kesimpulannya, keputihan yang disebabkan oleh infeksi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan pada ibu hamil dan bayinya.
Tanda Hamil Mirip Haid
Beberapa tanda awal kehamilan sering disalahartikan sebagai tanda-tanda haid, contohnya seperti:
1. Kram perut ringan
Kram perut ringan adalah salah satu tanda hamil yang mirip dengan PMS. Namun, kram ini biasanya terasa lebih lembut dan tidak disertai nyeri hebat.
2. Perubahan suasana hati
Mood swings atau perubahan suasana hati juga sering dialami pada awal kehamilan dan menjelang haid. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi hormon yang serupa.
3. Nyeri payudara
Payudara yang terasa nyeri atau sensitif bisa menjadi tanda awal kehamilan. Perbedaannya, pada kehamilan, payudara biasanya juga terasa lebih berat dan ukuran areola (bagian gelap di sekitar puting) mungkin menggelap.
4. Keputihan yang lebih banyak
Seperti yang disebutkan sebelumnya, keputihan tanda hamil lebih banyak dibandingkan dengan keputihan biasa. Hal ini bisa disalahartikan sebagai keputihan menjelang haid jika tidak diperhatikan dengan seksama.
5. Lelah berlebihan
Kelelahan yang tidak biasa adalah tanda awal kehamilan yang sering diabaikan. Ini terjadi karena tubuh bekerja ekstra untuk mendukung perkembangan janin.
Cara Mengatasi Keputihan
Menjaga kebersihan area kewanitaan sangat penting untuk mengatasi keputihan, baik yang disebabkan oleh menstruasi maupun kehamilan. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
1. Jaga kebersihan di area kewanitaan
Cuci area kewanitaan dengan air hangat setiap hari. Menjaga kebersihan bagian ini bisa menghindari penumpukan bakteri dan menjaga area tetap segar.
Hindari penggunaan sabun berpewangi atau produk kimia lainnya yang dapat mengganggu keseimbangan pH alami di vagina. Pilih produk pembersih yang dirancang khusus untuk area sensitif.
2. Gunakan pakaian dalam yang nyaman
Pilih bahan katun yang menyerap keringat untuk mencegah kelembapan berlebih yang dapat memicu pertumbuhan bakteri atau jamur.
Hindari pakaian dalam yang terlalu ketat atau bahan sintetis yang tidak menyerap keringat. Jenis bahan ini justru dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.
Ganti pakaian dalam secara rutin, terutama jika terasa lembap atau kotor.
3. Perhatikan pola makan
Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak, untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Kamu juga bisa mengonsumsi yogurt atau makanan lain yang mengandung probiotik untuk membantu menjaga keseimbangan flora bakteri baik di tubuh.
Hindari makanan yang tinggi gula atau olahan, karena dapat memengaruhi keseimbangan bakteri di tubuh. Simak juga informasi lain tentang Cara Mengatasi Keputihan Sebelum Haid selengkapnya.
4. Hindari stres
Stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon yang berdampak pada produksi keputihan. Untuk itu, penting untuk mengelola stres dengan baik.
Kamu bisa mempelajari teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk menenangkan pikiran dan tubuh.
Selain meditasi, cara lain yang bisa kamu lakukan yaitu menjalani hobi. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang kamu nikmati, seperti membaca, berjalan-jalan, atau mendengarkan musik.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Keputihan Abnormal
Jika kamu mengalami tanda-tanda keputihan tidak normal dan sampai menyebabkan gejala pada organ genital, segera hubungi dokter.
Nah, berikut ini beberapa dokter spesialis yang memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
1. dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E

Pertama, kamu bisa menghubungi dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 2013 dan Universitas Hasanuddin pada 2022.
Dokter Dyah Ayu Nirmalasari berpraktik di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 7321602322144303.
Berpengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 10 tahun, dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait keputihan, terutama jika menimbulkan gejala pada organ genital.
Chat dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E dari Rp 59.000,- di Halodoc
2. dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E

Kamu juga bisa menghubungi dokter Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2011 dan Universitas Udayana pada 2017.
Ia kini berpraktik di Denpasar, Bali dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 5121 602423127230.
Memiliki pengalaman selama 12 tahun, dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penyakit kulit dan kelamin, termasuk keputihan yang menimbulkan gejala pada organ genital.
Chat dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc
Itulah berbagai daftar dokter spesialis yang bisa kamu hubungi untuk mengatasi keputihan. Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2025. What Does Early Pregnancy Discharge Look Like?; Cervical Mucus Before Period.
National Health Service UK. Diakses pada 2025. Vaginal Discharge in Pregnancy.
Healthline. Diakses pada 2025. Weird Early Pregnancy Symptoms; White Discharge Before Period.
Pakistan journal of medical sciences. Diakses pada 2025. Vaginal discharge during pregnancy and associated adverse maternal and perinatal outcomes.
Verywell Health. Diakses pada 2025. Cervical Mucus Before Period.
Kemenkes RI. Diakses pada 2025. Keputihan Normal >< Keputihan Tidak Normal.
FAQ
1. Apa perbedaan keputihan mau haid dan hamil?
Keputihan sebelum haid cenderung berwarna putih atau keruh, serta tidak berbau. Sedangkan keputihan pada awal kehamilan bisa lebih kental dan lebih banyak, disertai dengan rasa gatal atau iritasi.
2. Bagaimana membedakan keputihan sebelum menstruasi dan kehamilan?
Keputihan menjelang menstruasi biasanya lebih sedikit dan tidak berlebihan, sementara keputihan saat kehamilan lebih kental dan bisa sedikit lebih banyak, terutama pada awal kehamilan.
3. Keputihan seperti apa yang menandakan hamil?
Keputihan yang menandakan kehamilan biasanya berwarna putih susu, kental, dan tidak berbau. Ini terjadi karena perubahan hormon pada awal kehamilan.
4. Keputihan tanda mau haid seperti apa?
Keputihan tanda mau haid biasanya sedikit lebih cair, berwarna putih atau kekuningan, dan bisa sedikit lebih banyak menjelang menstruasi.


