Inilah 5 Tips Agar Si Kecil Berani Tidur Sendirian
“Terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan agar anak berani tidur sendirian. Salah satunya adalah dengan membuat masa transisi untuk Si Kecil.”

Halodoc, Jakarta – Sebenarnya tidur bersama anak sah-sah saja. Namun, seiring bertambahnya usia anak, ibu dan ayah perlu mengajari anak agar berani tidur sendiri. Sebab, kebiasaan atau pola asuh anak ini dapat berdampak negatif saat dirinya beranjak besar, sehingga anak menjadi kurang mandiri.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengajari anak agar berani tidur sendiri. Terutama saat dirinya berusia 2 tahun hingga 5 tahun. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa tips efektif. Penasaran apa saja tipsnya? Yuk, simak ulasannya di sini!
Tips Agar Anak Berani Tidur Sendiri
Mulai dari membuat masa transisi hingga mengapresiasi usaha anak. Berikut adalah penjelasan dari beberapa tips agar anak berani tidur sendiri:
1. Membuat Masa Transisi
Tidur sendiri bukanlah hal mudah bagi Si Kecil. Karena itu, orang tua perlu membuatkan masa transisi untuknya. Misalnya, membiarkan Si Kecil tidur sendiri di siang hari dan kembali tidur bersama di malam hari. Jika memungkinkan, ibu dan ayah juga bisa menemani Si Kecil di kamarnya hingga ia tertidur. Setelah itu, ibu dan ayah bisa berpindah kamar. Cara ini dilakukan agar Si Kecil tidak kaget jika suatu saat diharuskan tidur sendiri.
2. Ciptakan Suasana Kamar yang Nyaman
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan suasana kamar yang nyaman bagi Si Kecil. Mulai dari menghias kamar dengan stiker, meletakkan benda yang disukainya, seperti boneka, mainan, dan buku bacaan, hingga menyalakan lampu tidur dengan bentuk yang lucu. Kondisi ini diharapkan dapat membuat Si Kecil betah berada di kamarnya dan termotivasi untuk tidur sendiri.
3. Buat Ritual Tertentu Sebelum Tidur
Anak-anak umumnya menghadapi masalah saat tertidur. Kehadiran orang tua memungkinkan mereka untuk tertidur lebih cepat daripada tidur sendiri. Agar anak lebih merasa tertantang tidur sendiri, cobalah untuk menemani anak melakukan beberapa “ritual” yang harus dilakukan dirinya sebelum tidur sendirian.
Hal ini dapat dimulai dengan menyikat gigi, berganti piyama, meredupkan lampu, membaca doa, mengucapkan selamat malam atau membacakan cerita, Ketika sudah terbiasa melakukannya, anak diharapkan dapat merasa nyaman untuk tidur sendirian.
4. Hindari Anak dari Sumber Gangguan
Orang tua perlu menghindarkan anak dari berbagai sumber gangguan, yang dapat membangunkannya dari tidur. Misalnya seperti suara televisi, ponsel, atau pancaran cahaya alat elektronik lainnya. Sebab, tak jarang, Si Kecil yang terbangun dari tidur akan berpindah dan menyusul ke kamar orang tua. Saat itu terjadi, ibu atau ayah perlu mengajak Si Kecil kembali ke tempat tidurnya sendiri.
Namun, jika anak terbangun karena mimpi buruk, jangan langsung mengajak anak ke kamarnya. Ibu atau ayah perlu terlebih dahulu menanyakan apa yang ia mimpikan. Lalu, yakinkan padanya bahwa hal tersebut hanyalah bunga tidur. Setelah itu, ibu atau ayah dapat mengajak Si Kecil kembali ke tempat tidurnya dan menemani ia hingga tertidur sebelum ibu atau ayah berpindah kamar.
5. Apresiasi Usaha Si Kecil
Meski belum sepenuhnya berhasil, tak ada salahnya untuk ibu memberikan Si Kecil apresiasi. Mulai dari memberikan kecupan hangat, ucapan terima kasih, pujian, hingga menghidangkan menu sarapan favoritnya. Harapannya, apresiasi sederhana tersebut dapat membuat Si Kecil semakin termotivasi untuk tidur sendiri.
Itulah beberapa tips agar anak berani tidur sendiri. Mulai dari membuat masa transisi hingga mengapresiasi usaha anak. Kebiasaan anak untuk tidur sendirian memang tidak dapat diraih secara instan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tetap konsisten dan sabar dalam mengajarkan anak. Jika ibu atau ayah masih memiliki pertanyaan seputar pola asuh anak lainnya, segeralah hubungi psikolog.
Nah, melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa tanya psikolog anak untuk mendapatkan informasi medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi: