Inilah Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Diare

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   12 November 2020
Inilah Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi saat DiareInilah Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Diare

Halodoc, Jakarta – Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko diare menyerang, salah satunya makanan yang dikonsumsi. Sebab, ada beberapa kandungan makanan yang saat dikonsumsi bisa memengaruhi kondisi pencernaan, sehingga risiko terjadinya diare menjadi lebih besar. Nah, jenis makanan yang bisa memicu diare sebaiknya dibatasi bahkan dihindari. 

Selain makanan yang bisa memicu diare, ada juga jenis makanan yang baik dan dianjurkan untuk dikonsumsi saat diare menyerang. Jenis makanan yang baik dikonsumsi adalah makanan sederhana dan bisa dengan mudah dicerna tubuh. Jenis makanan ini sebaiknya dikonsumsi terutama pada 24 jam pertama setelah diare menyerang. 

Baca juga: 5 Cara Tepat Menghentikan Diare

Diet BRAT untuk Meringankan Diare

Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan perubahan feses menjadi lebih encer dibanding biasanya. Kondisi ini juga menyebabkan pengidapnya menjadi lebih sering buang air besar. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan diare, tapi seringnya kondisi ini terjadi karena mengonsumsi makanan yang terpapar virus, bakteri, atau parasit. 

Karena diare salah satunya disebabkan oleh makanan, maka cara terbaik untuk mengobati atau mencegah penyakit ini adalah dengan menghindari makanan tertentu. Sebaliknya, selama diare ada jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi. Orang yang tengah mengidap gangguan pencernaan ini disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sederhana dan tidak banyak mengandung bumbu.

Saat diare, kamu juga disarankan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik. Makanan yang mengandung probiotik bisa mempercepat penyembuhan diare. Ada juga metode diet BRAT yang dikenal ampuh membantu meredakan gejala diare. Apa saja jenis makanan dalam diet BRAT yang baik dikonsumsi saat diare? 

BRAT sendiri merupakan singkatan dari Banana (pisang), Rice (nasi), Applesauce (saus apel atau apel yang sudah dihaluskan), dan Toast (roti panggang). Pola makanan ini dianjurkan karena bisa membantu meredakan masalah pada saluran cerna. Selain itu, jenis makanan yang ada pada metode ini disebut lebih ramah pada sistem pencernaan. 

Baca juga: Cegah Diare Kronis dengan Menjaga Pola Makan

Jenis makanan yang ada dalam menu diet BRAT memiliki kandungan serat dan protein yang tinggi, serta lemak yang rendah. Sehingga jenis makanan ini dianjurkan untuk dikonsumsi saat diare menyerang. Kandungan nutrisi pada pisang, nasi, apel, dan roti panggang nyatanya baik untuk meredakan masalah pada saluran cerna. 

Selain keempat jenis makanan tersebut, ada beberapa makanan lain yang juga baik untuk dikonsumsi saat diare. Agar gejalanya cepat mereda, cobalah untuk mengonsumsi kentang rebus, ayam panggang tanpa kulit dan lemak, roti, biskuit, sereal, serta oatmeal dan gandum. Meski begitu, metode diet BRAT tidak disarankan untuk diterapkan dalam jangka panjang. 

Setelah gejala diare membaik, disarankan untuk kembali mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Diare biasanya akan mereda setelah beberapa hari (diare akut). Ada juga yang disebut dengan diare kronis, yaitu diare yang terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang, hingga berminggu-minggu. 

Baca juga: Begini 4 Cara Cegah Gangguan Pencernaan

Jika gejala diare tidak juga membaik, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Kamu bisa pakai aplikasi Halodoc sebagai pertolongan pertama dan menyampaikan keluhan seputar diare serta meminta saran makanan yang baik dikonsumsi dari ahlinya. Dokter di Halodoc bisa dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. BRAT Diet: What Is It and Does It Work?
Verywell Health. Diakses pada 2020. What to Eat When You Have Diarrhea.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diarrhea.
Health Tap. Diakses pada 2020. Can bananas treat dysentery?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan