Inilah Mitos Seputar Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 November 2020
Inilah Mitos Seputar Kesehatan Mental yang Perlu DiketahuiInilah Mitos Seputar Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Kesehatan mental nyatanya sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari dan memperhatikan hal ini secara sungguh-sungguh. Tidak sedikit informasi salah atau mitos yang beredar mengenai masalah kesehatan mental, terutama yang terkait dengan gangguan mental. 

Stigma negatif masih saja melekat pada gangguan mental. Padahal, tidak berbeda jauh dengan penyakit fisik, penyakit mental juga bisa dialami siapa saja. Satu hal yang perlu diketahui, gangguan mental adalah hal yang nyata dan juga harus mendapatkan penanganan tepat. Nah, biar enggak salah, kamu perlu tahu beberapa informasi kesehatan mental yang ternyata mitos belaka. Apa saja? 

Baca juga: 9 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental

Beragam Mitos Kesehatan Mental 

Tidak semua informasi seputar kesehatan mental yang beredar sudah pasti benar. Kabar buruknya, mitos terkait kondisi ini masih saja dipercayai dan membuat kesadaran terhadap pentingnya menjaga kesehatan mental tidak kunjung tumbuh. Gangguan mental adalah penyakit yang bisa memengaruhi emosi, pola pikir, dan perilaku pengidapnya. Salah satu mitos atau anggapan yang masih saja dipercaya adalah pengidap gangguan mental adalah “orang gila” dan pergi ke psikolog adalah hal yang memalukan. 

Padahal tidak seperti itu, pengidap gangguan mental malah seharusnya mendapat penanganan yang tepat agar bisa pulih atau menghindari kondisinya semakin buruk. Saat mengalami gejala menyerupai gangguan mental, sebaiknya jangan diabaikan dan segera temui ahli jika dirasa butuh. Kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan psikolog atau psikiater. 

Sampaikan keluhan seputar gangguan mental yang dialami melalui Video/Voice Call dan Chat. Nantinya, psikolog akan menanyakan gejala yang muncul dan mungkin menyarankan pengobatan lebih lanjut jika dibutuhkan. Halodoc bisa di-download di App Store dan Google Play. 

Hingga saat ini, masih ada sejumlah mitos seputar kesehatan mental, di antaranya: 

  • Mitos: Gangguan mental tanda pengidapnya lemah. 

Faktanya, gangguan mental tidak terjadi karena pengidapnya lemah atau malas. Ada beberapa faktor yang bisa memicu kondisi ini, mulai dari faktor biologi, pengalaman di masa lalu, serta riwayat penyakit mental pada keluarga. 

Baca juga: Muda dan Kritis, Saatnya Jaga Kesehatan Mental

  • Mitos: Penyakit mental tidak bisa disembuhkan. 

Faktanya, penyakit mental sama dengan penyakit fisik lain. Sama-sama bisa ditangani bahkan bisa disembuhkan. Pengobatan dan perawatan yang rutin dilakukan bisa membantu meringankan gejala gangguan mental. 

  • Mitos: Anak kecil tidak bisa mengalami gangguan mental. 

Nyatanya, gangguan pada kesehatan mental bisa terjadi pada siapa saja. Gejala penyakit ini bahkan terkadang bisa terlihat sejak anak-anak. Deteksi dini dan penanganan segera bisa membantu menjaga kesehatan mental anak tetap baik dan tidak mengganggu proses tumbuh kembang. 

  • Mitos: Gangguan mental adalah penyakit langka, saya tidak mungkin mengalaminya. 

Faktanya, tidak ada satu orangpun yang bisa memilih untuk mengidap penyakit ini atau tidak. Ada banyak jenis gangguan mental yang bisa terjadi dan hal ini bisa memengaruhi siapa saja. 

  • Mitos: Gangguan kesehatan mental menyebabkan seseorang menjadi pelaku kriminal bahkan membunuh.

Faktanya, hal itu hanya ada di film. Di dunia nyata, pengidap penyakit mental bukanlah seorang pembunuh atau pelaku tindakan kriminal lainnya, terutama jika pengidapnya menjalani pengobatan dengan tepat. 

Baca juga: 5 Gangguan Mental yang Kerap Dialami Anak Milenial

  • Mitos: Terjadi karena kesalahan pola asuh. 

Pola asuh orangtua tidak bisa sepenuhnya disalahkan dan disebut sebagai pemicu seseorang mengalami gangguan kesehatan mental. Nyatanya, penyakit ini merupakan kondisi yang kompleks dan bisa disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam diri maupun faktor lingkungan sekitar.

Referensi:
Mentalhealth.gov. Diakses pada 2020. Mental Health Myths and Facts.
Center for Mental Health. Diakses pada 2020. Mental Health Myths.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan