Inilah Pemeriksaan yang Dapat Mendeteksi Penyakit Jantung
Halodoc, Jakarta - Penyakit jantung merupakan kondisi kesehatan yang mengganggu kerja organ jantung dalam melaksanakan fungsinya. Penyakit ini terdiri dari berbagai macam, yaitu gangguan irama jantung, gangguan pada pembuluh darah jantung, gangguan jantung bawaan lahir, serta gangguan katup jantung.
Penyakit jantung akan lebih mudah ditangani jika terdeteksi lebih awal. Lantas, bagaimana langkah diagnosis penyakit jantung? Jika diketahui serangkaian gejalanya, dokter akan mendiagnosis penyakit jantung dengan beberapa prosedur pemeriksaan berikut ini.
Baca juga: Depresi Bisa Jadi Penyebab Penyakit Jantung
Prosedur Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Jantung
Setelah ditemukan serangkaian gejalanya, dokter akan terlebih dulu menanyakan pada pengidap tentang riwayat penyakitnya dan keluarganya, yang disusul dengan memeriksa detak jantung dan tekanan darah pengidap. Pengambilan sampel darah juga diperlukan guna mengukur kadar kolesterol dan protein C-reaktif. Untuk memperkuat diagnosis penyakit jantung, berikut sejumlah metode pemeriksaan yang dilakukan:
1.Ekokardiografi
Ekokardiografi merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan gelombang suara (USG) pada jantung guna mengevaluasi kondisi otot dan katup jantung pasien. Pemeriksaan ini akan dilakukan dengan menggerakkan transduser pada dada pasien, untuk diterjemahkan menjadi gambar di monitor.
2.Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantung merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan memasukkan selang kecil (kateter) melalui pembuluh darah di paha atau lengan. Dokter akan mengarahkan kateter tersebut hingga ke jantung dengan bantuan foto Rontgen yang berguna untuk mengetahui adanya sumbatan atau penyempitan di arteri.
3.Elektrokardiografi (EKG)
EKG merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk merekam sinyal kelistrikan pada organ jantung guna mendeteksi adanya kelainan pada irama dan struktur jantung. Prosedur ini dilakukan dalam keadaan pasien beristirahat dengan menempelkan 12-15 elektroda ke tubuhnya, yang masing-masing terhubung dengan elektroda untuk merekam sinyal listrik jantung.
Baca juga: Alami Serangan Jantung, Haruskah Lakukan Kateterisasi?
4.Tilt Table Test
Jika gejala sampai membuat pengidap pingsan, tilt table test akan dilakukan. Prosedur ini dilakukan dengan membaringkan pasien dimeja, kemudian digerakkan dari posisi horizontal ke vertikal. Dokter akan memonitor detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen dalam tubuh pasien saat meja bergerak. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah pasien pingsan akibat penyakit jantung atau kondisi kesehatan lain.
5.MRI Jantung
Prosedur ini akan dilakukan dengan memasukkan pasien ke dalam mesin MRI. Selama pemeriksaan berlangsung, medan magnet dalam mesin MRI akan menampilkan citra bagian dalam tubuh pasien, yang akan dianalisis oleh dokter guna mendiagnosis jenis penyakit jantung yang dialami.
6.Uji Tekanan
Uji tekanan merupakan prosedur yang dilakukan guna memeriksa kondisi jantung saat detak jantung pasien meningkat. Untuk meningkatkan detak jantung pasien, pasien akan diminta untuk berlari di treadmill atau mengayuh sepeda statis.
7.CT Scan Jantung
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan sinar X untuk menampilkan gambar jantung pasien dan pembuluh darah koroner, yang dilakukan untuk mendeteksi penumpukan kalsium di arteri koroner.
8.Holter Monitoring
Pemeriksaan ini akan dilakukan dengan memakai suatu perangkat di dada yang disebut monitor Holter. Alat ini akan merekam aktivitas listrik jantung selama 1-3 hari.
Baca juga: 5 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Jantung
Untuk lebih jelas mengenai prosedur diagnosis penyakit jantung tersebut, kamu bisa langsung mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya! Tanyakan dengan jelas apa yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah prosedur berlangsung. Tanyakan pula apa saja efek samping yang bisa saja terjadi.