Inilah Penyebab dan Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 November 2018
Inilah Penyebab dan Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada BayiInilah Penyebab dan Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi

Halodoc, Jakarta - Bagi ibu yang memiliki bayi, tentu akan menjadikan popok sebagai kebutuhan utama. Entah itu popok yang dicuci maupun popok sekali pakai. Sebagian besar orangtua mungkin akan memakaikan popok sejak bayinya berusia satu bulan. Namun, ibu juga perlu teliti bahwa bayi yang baru lahir masih dalam kondisi yang sangat rentan. Ruam dapat muncul pada kulit bayi akibat pemakaian popok. Ruam dapat berupa kemerahan atau kulit bersisik.

Penyebab Ruam Popok pada Bayi

  1. Popok yang Lembap

Pemakaian popok yang terlalu lama hingga terlalu penuh dan lembap akan menyebabkan iritasi. Terutama jika urine telah bercampur dengan bakteri yang terdapat dalam kotorannya, sehingga terbentuk amonia yang sangat keras bagi kulit sensitif bayi. Itu sebabnya bayi sering buang air besar atau sedang diare lebih rentan mengalami ruam.

  1. Gesekan atau Sensitivitas Terhadap Zat Kimia

Ruam pada area pantat bayi dapat juga terjadi karena kulitnya mengalami gesekan dengan popok yang dikenakan. Apalagi jika bayi sangat aktif dan sensitif terhadap bahan kimia yang terdapat pada popok sekali pakai, atau deterjen yang digunakan untuk mencuci popok kain. Bisa juga karena losion atau bedak yang digunakan.

  1. Infeksi Bakteri atau Jamur

Area popok merupakan daerah yang hangat dan lembap, sehingga bakteri dan jamur dapat berkembang. Jika saat mengganti popok tidak benar-benar bersih, infeksi dapat terjadi dengan mudah hingga menyebabkan ruam, terutama di sela lipatan kulit.

  1. Antibiotik

Bayi yang sedang mengonsumsi antibiotik (atau ibu yang menyusui) dapat terkena infeksi jamur. Karena antibiotik mengurangi jumlah bakteri sehat yang mencegah munculnya jamur dan menghancurkan bakteri jahat. Antibiotik juga dapat menyebabkan diare, yang dapat berkontribusi terjadinya ruam popok.

Cara Tepat Cegah Ruam Popok Bayi

  1. Rutin Mengecek

Melakukan pengecekan popok bayi sangat penting untuk mengetahui apakah sudah basah atau kotor. Ibu juga perlu mencuci tangan sebelum mengganti popok bayi. Bersihkan area kulit yang tertutup popok dengan kain lembut atau dengan menyemprotkan air dari botol.

Ibu juga dapat mengelapnya dengan tisu, tapi jangan menggosoknya terlalu keras. Hindari penggunaan tisu basah yang mengandung alkohol atau pewangi. Ketika kamu memandikan bayi, gunakan sabun lembut, kemudian tepuk-tepuk bagian yang muncul ruam.

Selain itu, tentukan jam-jam di mana bayi tidak memakai popok. Hal ini dapat membuat kulitnya tetap kering dan bebas dari gesekan. Saat tidak memakai popok, kamu dapat membaringkannya di atas handuk.

  1. Rutin Mengganti Popok

Saat ruam muncul, ibu harus rutin mengganti popok. Normalnya mengganti popok 2 sampai 3 jam sekali. Namun, usahakan untuk secepat mungkin, saat sudah terlihat kotor, ibu harus langsung menggantinya. Ruam ditambah kulit yang lembap dapat memicu iritasi yang semakin menjadi-jadi.

Begitu pula dengan cara memakaikan popok pada bayi, sebaiknya popok tidak dibalutkan dengan ketat, agar kulitnya dapat bernapas dan ruam tidak menjadi parah. Pastikan pula ibu menunggu kulit bayi kering sebelum memakaikan popok baru. Popok sekali pakai juga dapat membantu kulit bayi tetap kering.

  1. Teliti Memilih Popok

Beberapa orangtua mengakui bahwa mengenali popok mana yang cocok untuk dipakai bayinya dapat mengurangi ruam pada bayi. Berikut tipsnya:

  • Ibu dapat mencoba beralih ke popok lain, atau mencoba popok sekali pakai dari merek yang berbeda.
  • Jika ibu mencuci sendiri popok kain bayi, ganti pula deterjen (sabun cuci) yang dapat dipakai untuk membersihkan popok. Gunakan sabun cuci yang lembut dan hypoallergenic. Kamu juga dapat menambahkan setengah cangkir cuka saat membilas popok.
  1. Pilih Pakaian yang Menyerap Udara

Pilihlah baju yang tepat agar membantu meredakan ruam. Baju atau popok yang ketat dapat membuat lembap area sekitar pantat bayi, serta membuat bayi merasakan kepanasan. Apalagi dengan cuaca di Indonesia yang terkadang tidak menentu, bahan yang menyerap keringat dibutuhkan saat cuaca panas.

  1. Berikan Krim atau Gel Bayi

Kamu dapat menggunakan krim yang mengandung zinc untuk meredakan ruam kulit dan mencegah iritasi lainya. Hindari penggunaan krim steroid (hydrocortisone) kecuali dokter meresepkannya. Jenis krim tersebut dapat mengiritasi kulit pantat bayi, apalagi jika pemakaiannya tidak tepat.

Kamu bisa melakukan tanya jawab pada dokter melalui aplikasi Halodoc tentang krim yang baik untuk dioleskan pada kulit bayi. Kamu juga bisa membeli krim menurut saran dokter di aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

Baca juga: