Jamur Tiram: Klasifikasi, Cara Budidaya, dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Jamur tiram antioksidan dan berbagai vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan.

1. Jamur tiram adalah jamur pangan populer yang kaya manfaat.
2. Budidaya jamur tiram bisa dengan media tanam seperti serbuk gergaji atau jerami.
3. Manfaat nutrisi jamur tiram, rendah kalori dan lemak, tinggi protein, vitamin, dan mineral.
4. Manfaat kesehatan jamur tiram, meningkatkan sistem imun, antioksidan dan antikanker.
Jamur tiram sering menjadi bahan makanan karena rasanya yang lezat dan tekstur yang kenyal. Jenis jamur ini juga kaya akan nutrisi sehingga mampu memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Jamur tiram terkenal karena bentuknya yang menyerupai cangkang tiram dengan warna yang bervariasi, dari putih hingga coklat. Setiap jenisnya memiliki karakteristik rasa dan aroma yang khas, sehingga sering digunakan dalam berbagai masakan di seluruh dunia.
Jika kamu menyukai hidangan yang berbahan jamur tiram, yuk simak penjelasan berikut ini!
Klasifikasi Jamur Tiram
Jamur tiram termasuk dalam kelompok fungi dan memiliki nama ilmiah Pleurotus. Klasifikasi ilmiah jamur tiram adalah sebagai berikut:
- Kingdom: Fungi
- Division: Ascomycota
- Class: Agaricomycetes
- Order: Agaricales
- Family: Pleurotaceae
- Genus: Pleurotus
- Species: Terdapat berbagai spesies, di antaranya Pleurotus ostreatus (jamur tiram biasa) dan Pleurotus pulmonarius (jamur tiram putih).
Fakta Unik Tentang Jamur Tiram
Meski terlihat lembut dan tidak berbahaya, ternyata jamur tiram adalah karnivora. Mereka memiliki kemampuan untuk menangkap dan mencerna nematoda (cacing gelang) yang menjadi sumber nitrogen tambahan bagi pertumbuhannya.
Habitat dan Budidaya Jamur Tiram
Jamur tiram dapat tumbuh secara alami di hutan, biasanya pada pohon yang telah lapuk.
Namun, saat ini, budidaya jamur tiram telah banyak dilakukan secara komersial karena permintaannya yang tinggi.
Apabila kamu tertarik membudidayakan jamur tiram, coba ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Memilih media tumbuh
Media yang umum digunakan untuk budidaya jamur tiram adalah serbuk kayu, jerami, atau bagasse (sisa pengolahan tebu).
Pastikan media ini dalam keadaan steril untuk mencegah kontaminasi.
2. Inokulasi
Setelah media siap, inokulasi dilakukan dengan menambahkan bibit jamur tiram.
Pastikan proses ini dilakukan di lingkungan yang bersih untuk meminimalisir risiko kontaminasi oleh jamur atau bakteri lain.
3. Proses Inkubasi
Media yang telah diinokulasi kemudian diletakkan dalam tempat yang gelap dan lembap untuk memasuki fase inkubasi.
Suhu ideal untuk pertumbuhan jamur tiram berkisar antara 20-30 derajat Celsius.
4. Optimalkan pertumbuhan
Setelah beberapa minggu, jamur tiram akan mulai muncul. Pastikan untuk menjaga kelembapan dan sirkulasi udara yang baik agar jamur dapat tumbuh dengan optimal.
5. Panen
Jamur tiram siap dipanen ketika cap-nya sudah terbuka sepenuhnya. Pastikan untuk memanen dengan hati-hati agar tidak merusak jamur yang lain.
Dengan mengikuti langkah-langkah budidaya tersebut, kamu bisa menikmati hasil panen jamur tiram yang segar dan berkualitas.
Intip Resep Tumis Jamur Saus Tiram ala Restoran yang bisa kamu buat di rumah ini.
Riset Tentang Jamur Tiram
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jenis jamur yang semakin populer karena rasanya yang enak, nilai nutrisinya yang tinggi, dan khasiat obatnya.
Melansir dari penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Biochemical Technology, jamur ini mengandung banyak nutrisi penting dan senyawa aktif yang memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Mulai dari menurunkan gula darah, melawan bakteri, menurunkan kolesterol, mengurangi peradangan, mencegah kanker, menjaga kesehatan mata, dan melawan virus.
Oleh karena itu, jamur tiram dianggap sebagai makanan fungsional yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat Jamur Tiram
Setelah memahami klasifikasi dan cara budidayanya, berikut manfaat jamur tiram yang bisa kamu peroleh:
1. Sumber nutrisi
Jamur tiram kaya akan berbagai nutrisi. Bahkan, jamur ini mengandung protein yang hampir setara dengan daging. Tiram juga kaya serat yang bermanfaat untuk kesehatan.
Selain itu, jamur ini mengandung vitamin B kompleks seperti riboflavin, niasin, dan asam pantotenat.
Adapun kandungan mineral di dalamnya, seperti selenium, tembaga, dan potassium, yang semuanya berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh yang optimal.
2. Mendukung kesehatan jantung
Selain mengurangi kolesterol jahat (LDL), jamur tiram juga mengandung senyawa bioaktif seperti ergosterol yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Hal ini mampu mencegah penyakit jantung dan stroke, sehingga menjadikan jamur tiram sebagai pilihan tepat untuk diet sehat jantung.
3. Meningkatkan kekebalan tubuh
Beta-glukan dalam jamur tiram berfungsi sebagai immunomodulator.
Fungsinya membantu mengaktifkan sel-sel imun seperti makrofag dan sel T untuk melawan infeksi.
Dengan meningkatkan aktivitas sel-sel ini, jamur tiram dapat membantu tubuh lebih siap dalam menghadapi patogen dan mengurangi risiko penyakit.
4. Menjaga fungsi pencernaan
Kandungan serat yang tinggi dalam jamur tiram tidak hanya membantu melancarkan sistem pencernaan, tetapi juga dapat memperbaiki kesehatan usus secara keseluruhan.
Serat prebiotik dalam jamur tiram membantu mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yang penting untuk keseimbangan mikrobiota dan pencernaan yang sehat.
5. Mengontrol berat badan
Jamur tiram sangat rendah kalori, sehingga sangat ideal dikonsumsi bagi mereka yang ingin menurunkan atau menjaga berat badan.
Selain itu, serat yang ada pada jamur ini mampu memberikan rasa kenyang lebih lama. Dengan begitu, kebiasaan ngemil yang tidak sehat bisa dicegah.
Apabila kamu sedang berencana menurunkan berat badan, ini Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Program Diet yang Tepat.
6. Kaya antioksidan
Kandungan antioksidan seperti ergothioneine dan glutathione dalam jamur tiram dapat membantu melawan stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh.
Dengan melawan radikal bebas, kandungan antioksidan mampu mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit degeneratif.
7. Sumber vitamin D
Jamur tiram merupakan salah satu sumber nabati yang kaya akan vitamin D, terutama ketika terpapar sinar matahari. Vitamin D penting untuk menyerap kalsium dan fosfor.
Kandungan ini juga berperan dalam menjaga kesehatan tulang serta mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh yang optimal.
Penggunaan jamur tiram dalam diet bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin D.
Hama pada Jamur Tiram
Seperti makhluk hidup lainnya, jamur tiram juga rentan terhadap serangan hama. Beberapa hama yang umum menyerang jamur tiram antara lain lalat jamur, kutu jamur, dan siput. Serangan hama ini dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh buah jamur, menurunkan kualitas hasil panen, bahkan menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan budidaya dan melakukan pengendalian hama secara berkala. Penggunaan pestisida alami yang aman juga dapat menjadi pilihan untuk melindungi jamur tiram dari serangan hama.
Siklus Hidup Jamur Tiram
Siklus hidup jamur tiram dimulai dari spora yang tumbuh menjadi miselium, yaitu kumpulan benang-benang halus yang menyebar di media tumbuh. Miselium ini kemudian berkembang membentuk tubuh buah jamur yang siap dipanen. Setelah dipanen, tubuh buah jamur akan melepaskan spora yang akan memulai siklus hidup baru. Pemahaman tentang siklus hidup jamur tiram sangat penting dalam budidaya, karena dapat membantu kita menentukan waktu panen yang tepat dan menjaga keberlanjutan produksi jamur tiram.
Itulah penjelasan seputar jamur tiram yang perlu kamu ketahui.
Jika kamu ingin mengetahui informasi lebih dalam tentang jamur ini, hubungi ahli gizi di Halodoc saja.
Mereka bisa memberikan informasi lebih dalam seputar pola makan sehat.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!


