Gusi merupakan bagian penting dari kesehatan mulut yang sering kali diabaikan.

Banyak orang hanya fokus pada gigi mereka, tanpa menyadari bahwa gusi yang sehat adalah fondasi dari kesehatan mulut yang baik secara keseluruhan. 

Gusi yang sehat mampu melindungi gigi, menjaga akar gigi supaya tetap pada tempatnya, dan dapat menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Jika kesehatan gusi terabaikan, ada berbagai masalah yang bisa muncul. Mulai dari peradangan, pendarahan, hingga kerusakan pada jaringan yang mendukung gigi.

Banyak penelitian yang membuktikan kalau kesehatan gusi sangat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Sebagai contoh, penyakit gusi yang sudah memengaruhi jaringan pendukung bisa berdampak pada kesehatan jantung, seperti endokarditis.

Pada ibu hamil, penyakit gusi juga berisiko menyebabkan bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah.

Oleh karena itu, penting untuk memahami tanda-tanda gusi yang sehat dan cara merawatnya agar kita terhindar dari berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan mulut.

Ciri-Ciri Gusi yang Sehat

Untuk menjaga kesehatan gusi, ketahui perbedaan antara gusi yang sehat dan yang tidak sehat.

Memahami ciri-ciri ini memudahkan kamu dalam mengambil tindakan pencegahan yang tepat sebelum masalah menjadi serius.

Menurut drg. Raden Mas Norman Trikusumo Indro, Sp.Perio, dalam acara GumTalk with The Expert yang diselenggarakan oleh Pepsodent, ia menjelaskan konsep white and pink sebagai ciri umum kesehatan gigi dan gusi. 

Istilah white merujuk pada gigi yang putih, sementara pink mengacu pada gusi yang berwarna merah muda sehat.

Dokter Norman juga menekankan, kesehatan gigi dan gusi adalah dua hal yang saling berkaitan.

Apabila gigi mengalami masalah atau rasa sakit, hal ini berdampak pada kesehatan gusi, begitu pula sebaliknya.

Jika gusi tidak sehat, gigi juga bisa terpengaruh. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya berfokus pada kesehatan gigi saja, tetapi juga menjaga kesehatan gusi.

Nah, berikut ciri-ciri gusi yang sehat:

• Berwarna merah muda dan tampak segar. Warna ini menandakan bahwa aliran darah di sekitar gusi berjalan normal dan tidak ada peradangan.
• Menempel erat pada gigi dan tidak mudah tergeser. Ini menandakan bahwa jaringan gusi kuat dan berfungsi dengan baik dalam mendukung gigi.
• Tidak berdarah ketika menyikat gigi atau menggunakan benang gigi. 
• Tidak membengkak atau terasa nyeri. 

Berbagai Masalah Gusi dan Kelompok yang Berisiko

Masalah gusi adalah salah satu masalah kesehatan mulut yang umum dan dapat memengaruhi siapa saja. 

Beberapa masalah gusi yang sering ditemui antara lain gingivitis (radang gusi), periodontitis (infeksi gusi parah yang merusak jaringan pendukung gigi), dan resesi gusi (penurunan gusi yang membuat akar gigi terekspos).

 Dokter Norman menambahkan, permasalahan ini bisa menyasar siapa pun dan tidak mengenal umur.

Meski begitu, ada kelompok-kelompok tertentu yang lebih rentan mengalaminya, seperti:

1. Perokok

Merokok adalah salah satu faktor utama yang dapat merusak kesehatan gusi.

Nikotin dan zat berbahaya lainnya dalam rokok dapat mengganggu aliran darah ke gusi, sehingga memperlambat penyembuhan jaringan dan mengurangi respon kekebalan tubuh terhadap infeksi. 

Perokok juga cenderung memiliki plak dan tartar yang lebih banyak, sehingga lebih rentan terhadap periodontitis.

2. Pengidap diabetes

Orang dengan diabetes, terutama jika kadar gula darah mereka tidak terkontrol dengan baik, memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah gusi. 

Kadar gula darah yang tinggi dapat memperburuk infeksi gusi dan memperlambat penyembuhan.

Sebab, gula berlebih di dalam tubuh memicu pertumbuhan bakteri penyebab infeksi di mulut.

3. Ibu hamil

Perubahan hormonal selama kehamilan membuat gusi lebih sensitif dan rentan terhadap peradangan, kondisi ini disebut gingivitis kehamilan. 

Pada beberapa kasus, masalah gusi selama kehamilan bisa memburuk menjadi periodontitis jika tidak ditangani dengan baik.

4. Usia di atas 35 Tahun

Masalah gusi seperti periodontitis menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.

Orang berusia di atas 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah gusi karena faktor-faktor seperti penumpukan plak seiring waktu, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan perubahan alami pada jaringan gusi.

Cara Menjaga Kesehatan Gusi

Menjaga kesehatan gusi adalah langkah penting dalam memastikan kesehatan mulut yang baik. 

Selain memeriksakan ke dokter gigi secara rutin, menyikat gigi merupakan perawatan utama dalam menjaga kesehatan gigi.

Menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang tepat adalah cara paling dasar untuk menjaga kesehatan gusi.

Sikat gigi menggunakan metode bash 45 degree yang melibatkan penempatan sikat gigi pada sudut 45 derajat terhadap garis gusi. Bulu sikat diarahkan ke arah pertemuan antara gigi dan gusi, sehingga sebagian bulu sikat menyentuh gusi dan sebagian lagi menyentuh gigi.

Gosok dengan gerakan melingkar kecil atau gerakan maju-mundur pendek, fokus pada bagian gusi dan gigi. Sikat setiap gigi selama sekitar 10-20 detik untuk memastikan semua area telah dibersihkan.

Ulangi proses ini untuk setiap sisi gigi (bagian luar, dalam, dan permukaan kunyah).

Penggunaan pasta gigi yang mengandung zinc trihydrate sangat dianjurkan, karena kandungan ini dikenal mampu melawan bakteri yang menyebabkan plak dan peradangan pada gusi.

Zinc trihydrate adalah bahan aktif yang efektif melawan bakteri penyebab peradangan gusi, sementara vitamin E dikenal mampu membantu proses regenerasi jaringan dan menjaga kelembapan gusi.

Pasta gigi dengan kombinasi kedua bahan ini direkomendasikan untuk digunakan dalam perawatan harian.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kesehatan gusi bisa terjaga dengan baik dan risiko penyakit gusi dapat dikurangi.

Ingat, menjaga kesehatan gusi bukan tugas yang sulit, tetapi membutuhkan konsistensi dalam perawatan harian. Maka dari itu, penting untuk menggunakan pasta gigi khusus penyakit gusi yang mengandung zinc citrate dan vitamin E.