Halodoc, Jakarta – Mikrodermabrasi adalah perawatan kecantikan untuk memperbaiki kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, tanda-tanda penuaan dan masalah kulit lainnya. Prosedurnya menggunakan aplikator khusus untuk mengangkat lapisan luar kulit.

Kamu perlu memberi tahu dokter kulit tentang penyakit yang sedang diidap,  dan resep atau obat tanpa resep yang sedang dikonsumsi sebelum menjalani mikrodermabrasi. Pasalnya, tidak semua orang diperbolehkan untuk menjalani prosedur ini. Diskusikan dengan dokter untuk meminimalisir efek samping dan memastikan keamanannya.

Pantangan Perawatan Mikrodermabrasi

Mikrodermabrasi tidak ditujukan untuk menangani jaringan parut, stretch mark atau kerutan wajah yang cukup dalam. Kondisi lain yang tidak diperbolehkan untuk menjalani mikrodermabrasi, antara lain:

• Telah menjalani operasi wajah dalam kurun waktu 2 bulan.
• Sedang menjalani radioterapi pada bagian kepala.
• Mengonsumsi obat isotretinoin, obat resep untuk jerawat parah, dalam kurun waktu 6 bulan sebelumnya.
• Memiliki tipe kulit yang mudah mengalami jaringan parut.
• Mengidap infeksi bakteri atau virus di bagian wajah dan sekitar mulut.
• Mengidap rosacea, penyakit kulit wajah.
• Memiliki lesi atau jaringan abnormal pada kulit wajah yang mengindikasikan kanker kulit.

Manfaat Perawatan Mikrodermabrasi

Perawatan ini bertujuan menghilangkan sel-sel lapisan kulit terluar dan mendorong sel baru untuk beregenerasi lebih cepat. Melalui proses ini, kulit bisa memperoleh manfaat berikut:

1. Mencegah garis, kerutan, dan kulit yang tampak kusam

Mikrodermabrasi mampu mengurangi kerutan yang disebabkan akibat proses penuaan, stres, dan kerusakan akibat paparan sinar matahari (photoaging).

2. Mengurangi bercak penuaan

Beberapa orang melakukan perawatan mikrodermabrasi untuk mengobati hiperpigmentasi atau tidak meratanya warna kulit. Termasuk bercak kecokelatan (melasma), bercak gelap pada kulit dan semua jenis bintik penuaan.

3. Mengecilkan pori-pori

Bagi seseorang yang punya tipe kulit berminyak atau mengalami komedo, mikrodermabrasi bisa menjadi solusi untuk mengecilkan pori-pori. 

4. Mengobati bekas jerawat

Mikrodermabrasi pantang dilakukan saat seseorang punya jerawat aktif. Pasalnya, perawatan ini justru dapat memperburuk gejala dan membuat jerawat bertahan lebih lama. 

Mikrodermabrasi baru bisa direkomendasikan saat bekas jerawat telah terbentuk. Namun, sayangnya tindakan ini belum bisa menghilangkan bekas jerawat yang dalam.

Waspadai Efek Sampingnya

Perawatan kulit ini aman dilakukan oleh dokter spesialis kulit atau ahli kecantikan bersertifikat. Karena manfaatnya yang menjanjikan, perawatan mikrodermabrasi umumnya dibanderol dengan harga mahal. 

Oleh sebab itu, jangan tertarik dengan iming-iming perawatan mikrodermabrasi murah. Apalagi jika dilakukan di klinik dan terapis yang tidak bersertifikat. Pasalnya, prosedur yang dilakukan dengan tidak benar berisiko menghasilkan jaringan parut. Setelah menjalani prosedur ini, efek samping yang paling umum meliputi:

• Memar.
• Kulit kering atau mengelupas.
• Meningkatkan sensitivitas matahari yang dapat bertahan beberapa hari.
• Lecet ringan.
• Sensasi panas pada wajah.

Dokter umumnya meresepkan pelembab untuk meminimalisir kulit kering dan bersisik. Hal ini disebabkan oleh proses suction selama perawatan.

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami efek samping serius usai menjalani mikrodermabrasi. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Very Well Health. Diakses pada 2022. What Is Microdermabrasion?

Healthline. Diakses pada 2022. Microdermabrasion Benefits and Uses