Jangan Terlalu Sering, Ini Bahaya Makan Daging Bebek

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Agustus 2018
Jangan Terlalu Sering, Ini Bahaya Makan Daging BebekJangan Terlalu Sering, Ini Bahaya Makan Daging Bebek

Halodoc, Jakarta - Selain ayam, jenis unggas yang sering dijadikan santapan lezat adalah bebek. Bebek pun sudah sejak dahulu menjadi makanan populer di Cina dan Asia Tenggara. Pasalnya, masyarakat pedesaan di Cina dan Asia Tenggara umumnya memiliki rumah dengan halaman belakang yang juga cukup luas untuk memelihara unggas jenis ini.

Bagian tubuh bebek yang sering digunakan dalam masakan adalah bagian paha dan dada. Ciri yang membedakan daging bebek dengan daging ayam atau kalkun adalah warnanya yang cenderung lebih gelap. Selain itu, karena bebek merupakan salah satu jenis burung air, lapisan lemak di bawah kulit bebek menjadi lebih tebal yang berfungsi untuk menjaga panas tubuh.

Bebek memang terkenal lebih lezat dan kaya akan kandungan gizi seperti protein, zat besi, fosfor, seng, vitamin B6 dan B12, asam folat, serta magnesium. Meski kaya akan gizi, bahaya makan daging bebek akan muncul apabila kamu mengonsumsinya secara berlebihan. Nah, berikut ini bahaya makan daging bebek yang dapat muncul:

  1. Meningkatkan Kolesterol

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kulit daging bebek mengandung lebih banyak lemak dibandingkan unggas lainnya. Apabila dikonsumsi setiap hari, kadar kolesterol dalam tubuhmu pun akan naik. Terlebih orang Indonesia lebih suka memasak daging bebek dengan  cara digoreng yang akan meningkatkan kolesterol di dalamnya. Untuk itu, hindarilah konsumsi bebek untuk menjauhkan dirimu dari masalah kesehatan seperti hipertensi, serangan jantung, stroke, dan lain-lain.

Baca juga: Perlu Tahu Kolesterol Tinggi dan Risiko Kanker Payudara

  1. Penyumbatan Arteri

Kolesterol yang menumpuk akibat mengonsumsi daging bebek berlebihan yang tadi disebutkan akan memicu timbulnya plak pada saluran arteri. Apabila dibiarkan, penyakit seputar kardiovaskuler, seperti jantung dan stroke, akan mudah menyerangmu. Apalagi jika kamu juga malas berolahraga,penumpukan kolesterol ini menyebabkan risiko yang lebih fatal lagi.

  1. Memicu Diabetes

Bahaya makan daging bebek berlebihan lainnya adalah dapat memicu diabetes. Kandungan lemak dan kolesterol yang ada pada daging bebek ini yang menjadi pemicunya.  Jika kondisi ini terus menerus dibiarkan, beragam komplikasi penyakit akan muncul, seperti gangguan penglihatan, infeksi, gagal ginjal, dan gagal jantung.

  1. Meningkatkan Risiko Kanker

Gemar mengonsumsi daging bebek yang memiliki kolesterol dan lemak yang tinggi juga memicu munculnya kanker. Hal ini diperkuat dengan beragam penelitian yang menyebutkan bahwa konsumsi makanan berlemak dan kolesterol tinggi seperti daging bebek dengan intensitas yang sering akan dengan mudah meningkatkan risiko kanker payudara dan beragam penyakit berbahaya lainnya.

  1. Tidak Baik untuk Ibu  Hamil

Kolesterol dan lemak yang tinggi dalam daging bebek juga sangat berbahaya apabila dikonsumsi oleh ibu hamil. Kadar kolesterol dan lemak yang terlalu tinggi pada wanita hamil dapat meningkatkan resiko darah tinggi serta diabetes. Kondisi tersebut akan mengganggu sirkulasi darah ke bayi melalui plasenta.

Hindarilah konsumsi daging bebek secara berlebihan. Namun, jika ibu mengidamkannya saat hamil, batasi konsumsi daging bebek hanya 1 hingga 2 kali per minggu dengan cara dikukus atau dipanggang.

Baca juga: Begini Cara Menjaga Kehamilan Bagi Ibu yang Super Sibuk

Hal yang penting untuk menghindari bahaya daging bebek adalah dengan tidak mengonsumsi bagian kulitnya. Selain itu, penyajian dengan cara digoreng juga sangat tidak disarankan agar kadar kolesterol dan lemaknya tidak bertambah.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak mengenai menu diet yang sehat, kamu bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan