Jarang Diketahui, Ini 4 Jenis Terapi Stroke Ringan dan Berat

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Januari 2023

“Ada beberapa jenis terapi yang biasanya dilakukan bagi pengidap stroke ringan maupun berat. Mulai dari terapi bicara, fisik, kognitif, hingga okupasi.”

Jarang Diketahui, Ini 4 Jenis Terapi Stroke Ringan dan BeratJarang Diketahui, Ini 4 Jenis Terapi Stroke Ringan dan Berat

Halodoc, Jakarta – Sampai saat ini stroke masih menjadi salah satu momok menakutkan di dunia kesehatan. Sebab, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi yang fatal, bahkan dampak yang berkepanjangan. 

Salah satunya adalah penurunan fungsi otak pasca pengidapnya mengalami serangan stroke. Hal ini ditandai dengan beberapa masalah yang dapat menghambat aktivitas pengidapnya. Mulai dari timbulnya gangguan mengingat, gerak tubuh hingga gangguan berbicara. 

Karena itu, pengidap stroke disarankan untuk menjalani beberapa jenis terapi pascaserangan stroke. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko penurunan fungsi otak, sekaligus memulihkan kemampuan gerak dan kognitif tubuh. Dengan demikian, pengidapnya diharapkan dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri dan kualitas hidupnya akan kembali normal. 

Jenis Terapi Stroke Ringan dan Berat

Pascaserangan stroke, perawatan atau terapi akan berfokus untuk memulihkan tubuh pengidapnya. Jika stroke mempengaruhi sisi kanan otak, gerakan dan sensasi seseorang di sisi kiri tubuh mungkin terpengaruh. Begitu juga sebaliknya. Hanya, kerusakan otak di sisi kiri otak dapat menyebabkan gangguan bicara dan bahasa.

Sebagian besar pengidap stroke dianjurkan untuk berobat ke program rehabilitasi dalam bentuk terapi. Nah, berikut adalah beberapa jenis terapi yang biasanya dilakukan bagi pengidap stroke ringan maupun berat: 

1. Terapi Bicara

Pascaserangan stroke, otak pengidap kondisi ini tidak akan bekerja sebaik dulu. Artinya, kemampuan dalam memahami dan menggunakan bahasa juga akan menjadi berkurang. Karena itu, salah satu terapi yang dianjurkan untuk pengidap kondisi ini adalah terapi bicara. Terapi ini dilakukan untuk membantu pasien stroke mengatasi masalahnya dengan mengidentifikasi kesulitan mereka dan memberikan terapi bicara yang tepat. 

2. Terapi Fisik

Bagi sebagian besar pasien stroke, rehabilitasi yang tak kalah pentingnya selain terapi bicara adalah terapi fisik. Tujuan terapi fisik adalah agar pasien stroke mempelajari kembali aktivitas motorik sederhana tubuh. Sebab, sebagian besar pengidap kondisi ini rentan mengalami hambatan dalam melakukan gerak tubuh pascaserangan stroke. Misalnya seperti berjalan, duduk, berdiri, berbaring, dan proses peralihan dinamis dari satu jenis gerakan ke jenis lainnya.

3. Terapi Kognitif

Karena stroke, banyak pengidap yang mengalami perubahan pada kemampuan berpikir dan penalaran. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan perubahan perilaku dan suasana hati. Maka dari itu, pengidap stroke juga biasanya dianjurkan untuk menjalani terapi kognitif. Terapi ini bertujuan untuk memulihkan pola berpikir dan perilaku pengidap stroke seperti sedia kala dan untuk mengelola respons emosional dirinya.

4. Terapi Okupasi

Jenis terapi lain untuk membantu pasien mempelajari kembali aktivitas sehari-hari adalah terapi okupasi. Jenis terapi ini melibatkan olahraga dan pelatihan. Tujuannya adalah untuk membantu pasien stroke mempelajari kembali aktivitas sehari-hari. Misalnya seperti makan, minum dan menelan, berpakaian, mandi, memasak, membaca dan menulis, serta menggunakan toilet. Untuk hasil yang diharapkan, terapi okupasi berusaha untuk membantu pengidap stroke untuk kembali menjadi mandiri atau semi mandiri dalam beraktivitas. 

Itulah beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihan stroke ringan maupun berat.  Tak hanya terapi, penting bagi pengidap stroke untuk senantiasa memantau kondisinya dengan rutin memeriksakan diri ke dokter. Hal ini bertujuan agar proses pemulihan dari dampak jangka panjang stroke berjalan secara optimal. 

Jika saat ini kamu atau orang terdekatmu ingin memeriksakan kondisi kesehatan, kamu bisa membuat janji medis di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Everything You Need to Know About Stroke. 
CDC.gov. Diakses pada 2023. Treat and Recover from Stroke. 
NIH. Diakses pada 2023. Rehabilitation After Stroke. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan