Kandungan vitamin dan serat pada buah dapat membantu perkembangan janin dan mencegah sembelit yang rentan dialami oleh ibu hamil.

DAFTAR ISI
- Buah yang Bagus untuk Ibu Hamil
- Tips Memilih Buah yang Aman untuk Ibu Hamil
- Nutrisi Penting dari Buah untuk Ibu Hamil
- Manfaat Khusus Buah Tertentu untuk Ibu Hamil
- Cara Konsumsi Buah yang Baik untuk Ibu Hamil
- Buah yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil
- Apa Kata Riset?
- Hubungi Dokter Ini Tips Menjaga Kehamilan Sehat
Selama kehamilan, janin dalam kandungan bergantung pada ibu untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan.
Itulah sebabnya, ibu hamil harus memastikan selalu mengonsumsi makanan yang terbaik untuk janin dan diri ibu sendiri.
Penting untuk mengonsumsi makanan yang seimbang, mencakup buah dan sayuran. Khususnya buah, memberikan banyak manfaat untuk ibu dan bayi agar tetap sehat.
Selain dengan pemeriksaan rutin, pola makan yang sehat juga berperan penting dalam kesehatan ibu hamil secara keseluruhan, membantu tubuh berfungsi secara efektif dan mengurangi risiko penyakit selama kehamilan.
Lantas, apa saja buah yang bagus untuk ibu hamil?
Buah yang Bagus untuk Ibu Hamil
Banyak ibu hamil tentu sadar bahwa pola makan sehat harus mencakup banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak yang sehat.
Penting juga diketahui, buah-buahan bermanfaat jika dikonsumsi selama kehamilan. Berikut ini beberapa jenis buah yang bagus untuk ibu hamil:
1. Jeruk
Buah jeruk membantu bumil tetap terhidrasi. Jeruk juga merupakan sumber folat yang bagus.
Folat adalah vitamin B yang berperan penting dalam membantu mencegah kerusakan otak dan sumsum tulang belakang atau neural tube defect.
Selain itu, jeruk merupakan sumber vitamin C yang mengandung antioksidan yang bermanfaat mencegah kerusakan sel. Dengan begitu, tubuh ibu mampu menyerap zat besi dengan baik.
2. Mangga
Mangga juga sumber vitamin C dan vitamin A yang tinggi. Kekurangan vitamin A saat persalinan akan berdampak pada kekebalan tubuh yang rendah dan risiko komplikasi yang lebih tinggi. Seperti diare dan infeksi saluran pernapasan.
3. Alpukat
Buah hijau ini mengandung lebih banyak folat dibandingkan buah lainnya. Alpukat adalah sumber vitamin C, vitamin B, vitamin K, serat, kolin, magnesium, dan kalium.
Alpukat juga dipercaya mampu meredakan mual selama kehamilan, hal ini karena kandungan kalium dan magnesium di dalamnya.
Kalium juga bisa meredakan kram kaki, yang merupakan masalah umum selama kehamilan. Perlu diketahui, kram kaki biasanya disebabkan rendahnya kalium dan magnesium.
Kandungan kolin dalam alpukat juga baik untuk perkembangan otak dan saraf bayi. Kekurangan kolin bisa menyebabkan cacat tabung saraf dan gangguan memori seumur hidup.
4. Lemon
Pasalnya, lemon atau aroma lemon ampuh meredakan mual selama kehamilan. Di sisi lain, lemon kaya akan vitamin C, yang mampu menstimulasi sistem pencernaan untuk meredakan sembelit.
5. Pisang
Buah berkulit kuning ini merupakan sumber kalium, vitamin B6, vitamin C, dan serat. Selain itu, mengonsumsi pisang juga bisa mengatasi sembelit yang umum terjadi selama kehamilan.
6. Buah Beri
Buah beri, seperti blueberry, raspberry, strawberry, blackberry dan goji berry, kaya akan karbohidrat, vitamin C, serat, dan folat.
Selain itu, buah beri mengandung fitonutrien seperti flavonoid dan antosianin. Karbohidrat dan serat dalam buah-buahan beri akan memberikan energi yang sangat dibutuhkan ibu hamil.
7. Apel
Apel kaya serat dan merupakan sumber vitamin C. Ditambah lagi apel mengandung vitamin A, kalium, dan pektin. Pektin merupakan prebiotik yang memberi makan bakteri baik di usus.
Tips Memilih Buah yang Aman untuk Ibu Hamil
Buah-buahan adalah sumber nutrisi penting selama kehamilan karena mengandung vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan janin dan menjaga kesehatan ibu.
Namun, tidak semua buah dalam kondisi tertentu aman dikonsumsi. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk lebih cermat saat memilih buah.
Berikut ini beberapa tips memilih buah yang aman untuk dikonsumsi selama masa kehamilan:
1. Pilih Buah yang Masih Segar dan Tidak Memar
Usahakan untuk membeli buah dalam kondisi segar, utuh, dan tidak terdapat tanda-tanda busuk, memar, atau bercak hitam.
Buah yang rusak bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri atau jamur yang berisiko membahayakan kesehatan kamu dan janin.
2. Cuci Buah Hingga Bersih Sebelum Dikonsumsi
Meskipun kamu berencana untuk mengupas buah sebelum makan, tetap cuci bagian luarnya terlebih dahulu.
Hal ini penting untuk menghindari kontaminasi silang dari permukaan kulit buah ke bagian dalamnya saat dikupas.
Gunakan air mengalir dan sikat lembut jika perlu, terutama pada buah yang memiliki permukaan kasar seperti melon.
3. Pastikan Kebersihan Buah Potong
Jika kamu membeli buah dalam bentuk potongan atau kemasan, pastikan buah tersebut disimpan di tempat yang bersih dan dingin, seperti lemari pendingin.
Hindari membeli buah potong yang dibiarkan terbuka di suhu ruang atau terlihat kotor, karena lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri.
4. Hindari Buah yang Terlalu Matang atau Mengeluarkan Bau Tidak Sedap
Buah yang sudah terlalu matang atau memiliki aroma yang menyengat dan tidak sedap bisa menandakan bahwa buah tersebut mulai membusuk.
Sebaiknya hindari mengonsumsinya karena bisa menyebabkan masalah pencernaan atau bahkan infeksi bakteri jika dikonsumsi dalam kondisi tidak higienis.
Nutrisi Penting dari Buah untuk Ibu Hamil
Konsumsi buah yang kaya vitamin, mineral, dan serat dapat membantu menjaga kesehatan ibu, mendukung pertumbuhan bayi, serta mencegah berbagai komplikasi kehamilan.
Berikut adalah berbagai nutrisi penting yang diperoleh dari buah dan manfaatnya selama kehamilan:
1. Antioksidan
Buah kaya antioksidan, seperti stroberi, blueberry, anggur, dan jeruk, dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Selama kehamilan, antioksidan berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko komplikasi kehamilan, serta membantu perkembangan otak janin.
Contoh buah tinggi antioksidan: Berry (stroberi, blueberry, raspberry), anggur, jeruk, delima.
2. Asam folat
Nutrisi sangat dibutuhkan ibu hamil karena berperan dalam mencegah cacat tabung saraf pada janin, seperti spina bifida.
Asam folat juga mendukung produksi sel darah merah, yang penting untuk mencegah anemia selama kehamilan.
Contoh buah tinggi asam folat: Alpukat, jeruk, pepaya, pisang, kiwi, stroberi.
3. Kalium
Kalium membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, serta berperan dalam mengatur tekanan darah.
Hal ini sangat penting bagi ibu hamil untuk mencegah hipertensi dan preeklampsia selama kehamilan.
Contoh buah tinggi kalium: Pisang, alpukat, jeruk, melon, semangka.
4. Kalsium
Kalsium berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin, serta mencegah pengeroposan tulang pada ibu.
Asupan kalsium yang cukup dapat membantu mengurangi risiko hipertensi dan kram otot selama kehamilan.
Contoh buah tinggi kalsium: Jeruk, kiwi, ara (tin), buah kering seperti kurma dan aprikot.
5. Kolin
Kolin sangat penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf janin.
Nutrisi ini membantu mencegah gangguan perkembangan otak serta mendukung memori dan fungsi kognitif bayi setelah lahir.
Contoh buah tinggi kolin: Alpukat, tomat, jeruk.
6. Likopen
Likopen adalah antioksidan kuat yang membantu mengurangi peradangan, melindungi sel dari kerusakan, serta menurunkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklampsia.
Contoh buah tinggi likopen: Tomat, semangka, jambu biji, grapefruit, pepaya.
7. Magnesium
Magnesium membantu relaksasi otot dan saraf, sehingga dapat mencegah kram otot, mengatur tekanan darah, serta mendukung pertumbuhan tulang janin.
Magnesium juga membantu meningkatkan kualitas tidur ibu hamil.
Contoh buah tinggi magnesium: Alpukat, pisang, ara (tin), kurma, pepaya.
8. Pektin (serat larut)
Pektin adalah jenis serat larut yang mendukung kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit, yang sering dialami oleh ibu hamil akibat perubahan hormon.
Serat juga membantu mengontrol kadar gula darah dan mencegah diabetes gestasional.
Contoh buah tinggi pektin: Apel, pir, jeruk, pisang.
9. Serat
Serat sangat penting untuk menjaga pencernaan tetap sehat, mencegah sembelit, serta membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
Ibu hamil yang mengonsumsi cukup serat cenderung memiliki sistem pencernaan yang lebih lancar dan lebih sedikit mengalami masalah sembelit atau wasir.
Contoh buah tinggi serat: Apel, pir, alpukat, pisang, pepaya, stroberi.
10. Vitamin A
Vitamin A berperan penting dalam pertumbuhan sel, perkembangan organ janin, serta menjaga kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan pada ibu dan bayi.
Contoh buah tinggi vitamin A: Mangga, pepaya, aprikot, semangka.
11. Vitamin C
Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan penyerapan zat besi, serta membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh ibu dan janin.
Vitamin ini juga penting dalam pembentukan jaringan dan kolagen pada janin.
Contoh buah tinggi vitamin C: Jeruk, kiwi, stroberi, jambu biji, mangga.
12. Zat Besi
Zat besi sangat penting untuk produksi sel darah merah, mencegah anemia selama kehamilan, serta mendukung pengiriman oksigen ke janin.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kelelahan ekstrem, pusing, dan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Contoh buah tinggi zat besi: Aprikot kering, kurma, delima, semangka, jambu biji.
Manfaat Khusus Buah Tertentu untuk Ibu Hamil
Terdapat buah-buahan yang memiliki manfaat spesifik untuk membantu perkembangan janin dan menjaga kesehatan ibu hamil.
Beberapa buah tersebut yaitu:
- Alpukat – Mendukung perkembangan otak janin
- Pisang – Sumber energi dan mencegah kram otot
- Jeruk: Meningkatkan sistem imun dan penyerapan zat besi.
- Jambu biji: Mencegah anemia dan melancarkan pencernaan.
- Delima: Menjaga kesehatan plasenta dan mencegah kelahiran prematur.
- Kurma: Membantu persiapan persalinan dan meningkatkan energi.
- Pepaya matang: Mencegah sembelit dan menjaga kesehatan kulit.
- Blueberry: Mendukung perkembangan kognitif janin dan kesehatan jantung.
Konsumsi buah-buahan yang kaya nutrisi ini secara rutin dapat membantu mencegah komplikasi kehamilan, meningkatkan kesehatan ibu, serta memastikan pertumbuhan janin yang optimal.
Untuk mendapatkan informasi lain seputar nutrisi kehamilan, simak informasi terkait Kehamilan – Tanda Awal, Trimester, dan Perawatannya berikut ini.
Fakta Tentang Buah
Rasa cairan ketuban sedikit berubah tergantung dari makanan ibu, termasuk buah. Studi menunjukkan bahwa bayi cenderung menyukai makanan yang ibunya sering konsumsi saat hamil, termasuk buah. Jadi, makan buah bisa jadi cara awal membentuk pola makan sehat anak sejak dini!
Cara Konsumsi Buah yang Baik untuk Ibu Hamil
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, bumil perlu memilih, mengolah, dan mengonsumsi buah dengan cara yang tepat.
Berikut adalah beberapa panduan yang dapat diterapkan dalam mengonsumsi buah dengan optimal selama kehamilan:
1. Pilih buah segar dan berkualitas
Pastikan buah dalam kondisi segar, tidak busuk atau terlalu matang.
Pilih buah organik jika memungkinkan, untuk mengurangi paparan pestisida yang berlebihan.
Cuci buah dengan air mengalir sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida.
Sebuah tips dari ahli gizi, gunakan larutan cuka atau baking soda untuk membersihkan buah lebih optimal.
2. Konsumsi dengan porsi yang sesuai
Mengonsumsi terlalu banyak buah manis dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga ibu hamil perlu menyesuaikan porsinya.
Ahli gizi menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi 2-4 porsi buah per hari, tergantung pada kebutuhan kalori dan kondisi kesehatan individu.
Contoh porsi sehat per hari:
- 1 pisang kecil
- 1/2 mangkuk beri segar
- 1 buah apel dengan kulitnya
- 1 irisan pepaya
3. Manfaatkan kulit buah yang aman dikonsumsi
Kulit apel, pir, dan anggur mengandung serat tinggi yang baik untuk pencernaan dan dapat membantu mencegah sembelit.
Pastikan mencuci buah dengan benar sebelum mengonsumsinya dengan kulit.
Hindari mengonsumsi kulit buah yang tebal dan sulit dicerna, seperti nanas atau mangga, karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
4. Variasikan cara penyajian buah
Agar tidak bosan, ibu hamil bisa mengolah buah menjadi berbagai hidangan sehat tanpa kehilangan manfaat nutrisinya.
Beberapa cara kreatif mengonsumsi buah yang bisa ibu terapkan yaitu:
- Campuran teh herbal: Tambahkan irisan lemon, jeruk nipis, atau apel ke dalam teh herbal untuk menambah rasa dan manfaat antioksidan.
- Es buah sehat: Gunakan buah segar seperti melon, kiwi, stroberi, dan mangga, lalu tambahkan air kelapa atau yogurt rendah gula.
- Smoothie bergizi: Campurkan pisang, alpukat, dan bayam dengan susu almond atau yogurt untuk meningkatkan asupan nutrisi.
- Masakan lezat dengan buah: Gunakan nanas atau jeruk dalam salad, atau buat saus buah untuk lauk sehat seperti ikan panggang.
Hindari menambahkan terlalu banyak gula atau pemanis buatan dalam olahan buah agar tetap menjaga keseimbangan nutrisi.
5. Perhatikan waktu konsumsi
Ibu juga perlu memperhatikan kapan waktu konsumsi buah:
- Pagi hari: Buah bisa menjadi bagian dari sarapan sehat untuk memberikan energi.
- Siang hari: Cocok sebagai camilan untuk menstabilkan kadar gula darah dan mencegah lapar berlebihan.
- Malam hari: Konsumsi dalam jumlah kecil untuk menghindari perut kembung atau gangguan pencernaan saat tidur.
Sebaiknya, jangan mengonsumsi buah tinggi asam (seperti jeruk atau nanas) dalam kondisi perut kosong, karena dapat menyebabkan iritasi lambung.
6. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi
Setiap ibu hamil memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan, terutama jika memiliki:
- Diabetes gestasional (butuh pengawasan kadar gula dalam buah)
- Riwayat alergi terhadap buah tertentu
- Masalah pencernaan seperti asam lambung tinggi
Dokter dapat membantu menyesuaikan jenis dan porsi buah sesuai dengan kebutuhan nutrisi ibu hamil.
Nah, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Ibu Hubungi terkait nutrisi selama hamil.
Buah yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil
Meskipun buah merupakan sumber nutrisi penting bagi ibu hamil, ada beberapa jenis buah yang sebaiknya dihindari atau dibatasi selama kehamilan.
Sebab, ada beberapa buah yang bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti kontraksi rahim, kelahiran prematur, kenaikan kadar gula darah yang berlebihan, hingga alergi tertentu.
Berikut adalah beberapa buah yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil dan alasan mengapa buah-buah ini berisiko selama kehamilan:
1. Nanas
Nanas mengandung bromelain, enzim yang dapat melunakkan serviks dan memicu kontraksi rahim, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar pada trimester pertama.
Meskipun satu atau dua potong nanas mungkin tidak berbahaya, konsumsi nanas dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.
2. Pepaya mentah
Pepaya mentah mengandung lateks, zat yang dapat memicu kontraksi rahim dan meningkatkan risiko persalinan dini atau keguguran.
Kandungan enzim papain dalam pepaya mentah juga dapat meniru prostaglandin, yang bisa mempercepat persalinan.
3. Durian
Durian memiliki kadar gula tinggi dan mengandung senyawa alkohol alami.
Hal ini bisa meningkatkan risiko diabetes gestasional dan memperburuk gula darah tinggi pada ibu hamil.
4. Buah dengan kadar gula tinggi
Beberapa buah dengan indeks glikemik tinggi, seperti anggur dalam jumlah besar, ceri, dan mangga yang terlalu matang.
Buah-buah ini dapat menyebabkan kenaikan gula darah drastis, sehingga berisiko bagi ibu dengan diabetes gestasional.
Ibu juga bisa mengetahui tentang Diet dan Nutrisi Kebutuhan Tubuh – Informasi Lengkapnya berikut ini.
5. Buah yang belum dicuci bersih
Buah yang tidak dicuci dengan benar dapat terkontaminasi oleh bakteri berbahaya seperti Listeria dan Toxoplasma.
Bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi serius pada janin.
Perlu diketahui, mengonsumsi buah selama kehamilan membantu memastikan ibu dan bayi tetap sehat dan siap menghadapi persalinan.
Apa Kata Riset?
Penelitian yang dipublikasikan dalam Nutrients mengungkapkan bahwa:
- Konsumsi buah yang kaya serat selama kehamilan dapat menurunkan risiko diabetes gestasional, preeklampsia, dan sembelit.
- Studi ini juga menunjukkan bahwa asupan serat yang cukup membantu menjaga berat badan ibu tetap stabil dan meningkatkan keragaman mikrobiota usus yang penting untuk kesehatan ibu dan janin.
Dengan demikian, mengonsumsi buah-buahan secara rutin selama kehamilan dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi ibu hamil.
Hubungi Dokter Ini Tips Menjaga Kehamilan Sehat
Apabila ibu memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar cara menjaga kehamilan sehat, ibu bisa berkonsultasi pada dokter di Halodoc.
Dokter spesialis obgyn di Halodoc telah berpengalaman selama bertahun-tahun, serta memperoleh rating yang baik dari pasien sebelumnya yang mereka tangani.
Berikut ini daftar dokternya:
1. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG

Ibu bisa menghubungi dr. Fitria Angela Umar Sp.OG, alumnus Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2015 dan 2022.
Ia juga terdaftar dalam Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7121301322172530 dan saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan.
Berbekal pengalaman selama 9 tahun di bidangnya, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG mampu memberikan tips tepat dalam menjaga kehamilan, termasuk cara menjaga pola makan.
Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG juga dapat memberikan konsultasi terkait kesuburan, program kehamilan, kesehatan kandungan, maupun Keluarga Berencana.
Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.
2. dr. Gracia Merryane Sp.OG

Dokter rekomendasi berikutnya adalah dr. Gracia Merryane Sp.OG, seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2009 dan 2016.
Saat ini, ia membuka praktik di Tangerang, Banten, sekaligus tergabung sebagai anggota Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7121301422110037.
Dengan pengalaman 16 tahun di bidang obstetri dan ginekologi, dr. Gracia Merryane Sp.OG mampu memberikan informasi dan solusi akurat terkait cara menjaga kehamilan sehat.
Ibu juga bisa berdiskusi dengan Dokter Gracia Merryane Sp.OG seputar program Keluarga Berencana, induksi ovulasi, dan kesehatan kandungan.
Chat dr. Gracia Merryane Sp.OG Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.
Nah, dokter spesialis di atas siap membantu ibu dalam menjaga kehamilan agar tetap sehat.
Dengan Halodoc, ibu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja.
Apabila dokter sedang offline atau tidak tersedia, ibu tidak perlu khawatir. Ibu tetap bisa membuat jadwal konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, konsultasikan dengan dokter di Halodoc sekarang juga!