Advertisement

Jenis Imunisasi yang Harus Didapatkan Anak sejak Lahir

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 April 2023

“Imunisasi dapat dilakukan sejak anak lahir untuk melindungi tubuh dari infeksi berbagai penyakit. Beragam jenisnya disesuaikan dengan kategori usia dan kebutuhan manfaat yang didapatkan.”

Jenis Imunisasi yang Harus Didapatkan Anak sejak LahirJenis Imunisasi yang Harus Didapatkan Anak sejak Lahir

Halodoc, Jakarta – Imunisasi adalah suatu tindakan medis yang berperan untuk melindungi tubuh dari penyakit-penyakit yang berbahaya. Prosedurnya dengan menyuntikan ke dalam tubuh untuk melemahkan jenis virus tertentu.

Umumnya, imunisasi memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Namun, kegiatan ini dapat menjadi bahaya karena kondisi yang tidak sesuai dengan ketentuan. Untuk mengetahui lebih lanjut, dapat membaca artikel mengenai Jangan Memberikan Imunisasi pada Anak Dengan Kondisi Ini.

Dengan mengikuti jadwal imunisasi yang dokter anjurkan untuk anak dapat melindungi mereka dan orang-orang di sekitar mereka dari risiko kesehatan yang berbahaya. Namun, jenis vaksinasi apa saja yang harus anak terima sejak lahir? Simak penjelasannya berikut ini!

Pembagian Jenis Imunisasi dan Kategori Usianya

Imunisasi itu penting dan bahkan saat anak baru lahir perlu juga untuk memberikannya. Hal ini bertujuan agar membantu anak mencegah atau mengurangi risiko infeksi terkena penyakit tertentu. 

Tujuannya adalah untuk membangun kekebalan sehingga mereka cenderung tidak tertular virus penyakit. Imunisasi anak sejak lahir penting karena untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit menular. Jenisnya berbeda-beda tergantung dari usia anak. 

Berikut merupakan jenis-jenisnya yang perlu anak lakukan sejak lahir:

1. Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B harus perlu bayi lakukan dalam waktu 12 jam setelah lahir, sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi virus hepatitis B yang dapat menyebabkan kerusakan hati. Kegiatan ini terdiri dari tiga dosis, yaitu pada usia 0, 1, dan 6 bulan.

2. BCG

Pemberian imunisasi BCG tujuannya untuk melindungi bayi dari tuberculosis. Prosedur ini perlu bayi lakukan dalam waktu 24 jam setelah lahir. Efek sampingnya biasanya dapat menyebabkan pembengkakan di area suntikan yang kemudian akan membentuk bekas, namun hal ini bukanlah efek samping yang berbahaya.

3. Polio

Imunisasi polio adalah tindakan pencegahan terhadap penyakit polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Kondisi ini diberikan dalam bentuk tetes mulut pada bayi pada usia 2, 4, dan 6 bulan.

4. DPT

DPT adalah singkatan dari Difteri, Pertussis, dan Tetanus. Imunisasi DPT merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tersebut. Waktu pelaksanaan DPT adalah ketika bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan. Kemudian pada usia 18 bulan dan 5 tahun, anak akan mendapatkan DPT yang kedua dan ketiga.

5. Hib

Imunisasi Hib (Haemophilus influenzae type b) merupakan tindakan pencegahan terhadap infeksi bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi pada bagian tubuh lainnya. Kegiatan ini perlu bayi lakukan ketika menginjak usia 2, 4, dan 6 bulan.

6. Imunisasi Campak, Gondong, dan Rubella

Imunisasi MMR (Measles, Mumps, and Rubella) atau MR (Measles and Rubella) anak peroleh pada usia 9-12 bulan untuk melindungi dari penyakit campak, gondok, dan rubella. Kemudian pada usia 15-18 bulan, anak akan mendapatkan yang kedua untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.

7. Imunisasi HPV

Imunisasi HPV (Human Papilloma Virus) anak perempuan peroleh pada usia 9-14 tahun sebagai tindakan pencegahan terhadap kanker serviks dan infeksi HPV yang dapat menyebabkan kutil kelamin.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Anak Lakukan Imunisasi

Sebelum melakukannya, akan lebih baik jika memahami terlebih dahulu mengenai hal-hal yang berkaitan agar tujuanya sesuai dan dapat tepat sasaran. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan, meliputi:

  • Pahami jenis-jenis imunisasi yang harus diberikan untuk anak.
  • Mendaftar terlebih dahulu di pelayanan kesehatan terdekat.
  • Pahami terlebih dahulu kegunaan, efek samping dan hal-hal yang berkaitan dengan jenis imunisasi yang akan diberikan kepada anak.
  • Kenali kondisi kesehatan anak. Pastikan anak telah memenuhi dan ketentuan.
  • Mendukung dan memberi motivasi kepada anak. Memberikan mainan, buku atau selimut favorit anak dapat menjadi penghibur.

Jika anak mampu berbicara, pastikan untuk memperhatikan hal-hal berikut ini:

  • Jujurlah kepada anak terkait dengan pelaksanaannya.
  • Jelaskan bahwa suntikan akan terasa seperti cubitan atau sengatan yang tidak akan terlalu lama.
  • Libatkan anggota keluarga lainnya untuk mendukung anak.
  • Hindari cerita kisah yang menakutkan.
  • Ingatkan anak bahwa imunisasi dapat menjaga kesehatannya.

Dalam rangka memperingati Hari Imunisasi, harapannya dapat meningkatkan kembali semangat orang tua untuk memberikan imunisasi secara lengkap terhadap anaknya. Sehingga risiko kematian akibat tertular penyakit tertentu dapat menurun.

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis imunisasi lebih lanjut, tanyakan secara langsung dengan dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Dengan Halodoc, dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui video/voice call dan chat kapan pun dan di mana pun. Jadi tunggu apalagi, segera download Halodoc sekarang juga! 

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Vaccines for Your Children.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Childhood vaccines: Tough questions, straight answers.
NHS. Diakses pada 2023. Who should have the BCG (TB) vaccine?
Very Well Health. Diakses pada 2023. A Parents’ Guide to Vaccines for Children.
WHO. Diakses pada 2023. Influenza (Seasonal).