Kadar Asam Urat Normal untuk Pria dan Wanita yang Wajib Diketahui
Kadar asam urat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan arthritis gout.

DAFTAR ISI
- Ini Kadar Asam Urat Normal
- Pemeriksaan Asam Urat dalam Darah
- Pemeriksaan Asam Urat dalam Urine
- Gangguan akibat Kadar Asam Urat Tinggi
- Berbagai Faktor yang Memengaruhi Kadar Asam Urat
- Bagaimana Cara Menjaga Kadar Asam Urat tetap Normal?
Asam urat merupakan senyawa alami hasil metabolisme purin, yang terdapat dalam berbagai makanan seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut.
Dalam jumlah normal, asam urat berperan sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan.
Namun, jika kadarnya terlalu tinggi, senyawa ini dapat mengendap dan menyebabkan masalah kesehatan serius seperti arthritis gout.
Mengetahui kadar asam urat normal sangat penting, baik bagi pria maupun wanita. Dengan begitu, kamu bisa lebih waspada terhadap gejala dan risiko yang berkaitan dengan kadar asam urat yang tidak seimbang dalam tubuh.
Ini Kadar Asam Urat Normal
Setiap orang memiliki kadar asam urat yang berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin, pola makan, dan kondisi kesehatan.
Secara umum, berikut ini adalah kadar asam urat normal:
- Pria dewasa: 2,5–7,0 mg/dL
- Wanita dewasa: 1,5–6,0 mg/dL
Perbedaan ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen pada wanita yang membantu meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
Setelah menopause, kadar asam urat wanita cenderung meningkat dan bisa mendekati kisaran pria.
Pemeriksaan Asam Urat dalam Darah
Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah merupakan metode paling umum untuk mendeteksi apakah seseorang mengalami hiperurisemia (kadar asam urat tinggi) atau justru kekurangan.
Tes ini biasanya dilakukan di laboratorium medis, dan hasilnya bisa diketahui dalam waktu singkat.
Sebelum pemeriksaan, pasien sering kali diminta untuk berpuasa selama 8–12 jam agar hasilnya lebih akurat.
Pengambilan sampel dilakukan dari pembuluh darah di lengan, kemudian diuji di laboratorium untuk mengukur kadar asam urat.
Tes darah ini penting karena tidak hanya untuk mendeteksi risiko gout, namun juga untuk memantau kesehatan ginjal dan metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Pemeriksaan Asam Urat dalam Urine
Selain pemeriksaan darah, kadar asam urat juga dapat diukur melalui urine.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam bentuk tes urine 24 jam, di mana pasien diminta mengumpulkan seluruh urine dalam satu hari penuh.
Prosedur ini digunakan untuk mengevaluasi seberapa banyak asam urat yang dikeluarkan oleh tubuh melalui ginjal.
Hasil dari pemeriksaan ini dapat membantu dokter menentukan apakah tingginya kadar asam urat disebabkan oleh produksi berlebih atau gangguan ekskresi oleh ginjal.
Nilai normal asam urat dalam urine selama 24 jam biasanya berkisar antara 250–750 mg.
Tes ini sangat berguna untuk mendeteksi penyebab terbentuknya batu ginjal yang mengandung asam urat atau mengevaluasi gangguan metabolisme purin.
Gangguan akibat Kadar Asam Urat Tinggi
Jika kadar asam urat dalam tubuh terlalu tinggi dan tidak segera ditangani, dapat timbul berbagai gangguan kesehatan yang serius.
Salah satu komplikasi paling umum adalah gout, suatu bentuk peradangan sendi yang menyakitkan.
Berikut ini beberapa gejala yang biasa muncul ketika kadar asam urat terlalu tinggi:
- Nyeri sendi secara tiba-tiba, terutama di jempol kaki
- Pembengkakan pada sendi yang terkena
- Kemerahan dan rasa panas di sekitar sendi
- Keterbatasan gerak karena nyeri yang intens
Apabila kristal asam urat mengendap di ginjal, maka bisa membentuk batu ginjal yang menimbulkan nyeri hebat di pinggang dan gangguan buang air kecil.
Menurut American College of Rheumatology, gout bisa kambuh secara berulang jika tidak ditangani dengan baik dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi.
Berbagai Faktor yang Memengaruhi Kadar Asam Urat
Kadar asam urat dalam tubuh tidak hanya dipengaruhi oleh makanan, tetapi juga berbagai kondisi kesehatan dan gaya hidup.
Berbagai faktor yang bisa meningkatkan kadar asam urat meliputi:
- Pola makan tinggi purin: Makanan seperti jeroan, daging merah, ikan sarden, dan alkohol dapat meningkatkan produksi asam urat.
- Obesitas: Lemak berlebih bisa meningkatkan produksi asam urat dan mengganggu pengeluarannya oleh ginjal.
- Penyakit ginjal: Gangguan pada ginjal mengurangi kemampuan tubuh membuang asam urat melalui urine.
- Obat-obatan tertentu: Obat diuretik dan aspirin dosis rendah diketahui dapat meningkatkan kadar asam urat.
- Kondisi medis lain: Seperti diabetes, hipotiroidisme, psoriasis, dan beberapa jenis kanker.
Selain itu, riwayat keluarga juga memainkan peran penting dalam kecenderungan seseorang mengalami kadar asam urat tinggi.
Bagaimana Cara Menjaga Kadar Asam Urat tetap Normal?
Menjaga kadar asam urat tetap dalam batas normal tidak hanya membantu mencegah gout, tetapi juga melindungi fungsi ginjal dan kesehatan sendi secara umum.
Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan:
- Kurangi konsumsi daging merah, jeroan, makanan laut tertentu, dan minuman manis dengan fruktosa tinggi.
- Minum air minimal 2–3 liter sehari dapat membantu ginjal membuang asam urat lebih efektif.
- Kurangi atau hindari alkohol, karena dapat meningkatkan produksi asam urat.
- Selalu jaga berat badan ideal.
- Rutin olahraga ringan untuk membantu metabolisme dan mendukung fungsi ginjal serta hati.
- Konsumsi makanan penurun asam urat, misalnya susu rendah lemak, ceri, dan vitamin C.
Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan seperti allopurinol atau febuxostat untuk mengontrol produksi asam urat dalam tubuh.
Jika kamu atau orang terdekat memiliki kadar asam urat yang tidak normal, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan saran perawatan yang tepat.
Dokter spesialis di Halodoc telah berpengalaman, sehingga mampu memberikan penanganan maupun informasi akurat seputar kadar asam urat.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan mudah dan aman, tanpa harus ke luar rumah.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!


