Advertisement

Kaki Terasa Dingin dan Pucat? Waspadai Penyakit Arteri Perifer

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   10 Juli 2025

Kaki dingin dan pucat bisa jadi tanda penyakit arteri perifer yang berbahaya jika tidak segera ditangani.

Kaki Terasa Dingin dan Pucat? Waspadai Penyakit Arteri PeriferKaki Terasa Dingin dan Pucat? Waspadai Penyakit Arteri Perifer

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Penyakit Arteri Perifer?
  2. Gejala Penyakit Arteri Perifer
  3. Kaki Terasa Dingin: Gejala Penyakit Arteri Perifer yang Perlu Diwaspadai
  4. Penyebab Penyakit Arteri Perifer
  5. Faktor Risiko Penyakit Arteri Perifer
  6. Diagnosis Penyakit Arteri Perifer
  7. Pengobatan Penyakit Arteri Perifer
  8. Komplikasi Penyakit Arteri Perifer
  9. Pencegahan Penyakit Arteri Perifer
  10. Kapan Harus ke Dokter?
  11. Kesimpulan

Pernahkah merasakan kaki terasa dingin meski cuaca sedang tidak dingin? Atau, kaki tampak pucat tidak seperti biasanya? Kondisi ini bisa menjadi gejala dari penyakit arteri perifer (PAD).

PAD adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah arteri menyempit, sehingga aliran darah ke kaki dan tungkai berkurang.

Kaki yang terasa dingin dan pucat adalah tanda bahwa kaki tidak mendapatkan suplai darah yang cukup. Kondisi ini tidak boleh diabaikan, karena jika tidak diobati, PAD dapat menyebabkan komplikasi serius seperti luka yang sulit sembuh, infeksi, bahkan amputasi.

Apa Itu Penyakit Arteri Perifer?

Penyakit arteri perifer (PAD) adalah kondisi ketika arteri menyempit akibat penumpukan plak. Plak ini terbuat dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain yang ditemukan dalam darah. Penumpukan plak ini disebut juga aterosklerosis.

Ketika arteri menyempit, aliran darah ke organ dan anggota tubuh berkurang. PAD paling sering memengaruhi arteri di kaki, tetapi juga dapat memengaruhi arteri di ginjal, perut, lengan, dan kepala.

Penyakit kardiovaskular, termasuk PAD, masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala PAD sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Gejala Penyakit Arteri Perifer

Banyak orang dengan PAD memiliki gejala ringan atau bahkan tidak memiliki gejala sama sekali. Namun, beberapa orang mengalami nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio).

Gejala PAD meliputi:

  • Nyeri, kram, atau rasa lelah pada otot kaki atau lengan (klaudikasio) yang terjadi saat beraktivitas dan hilang setelah beberapa menit beristirahat. Lokasi nyeri tergantung pada lokasi arteri yang menyempit.
  • Mati rasa atau lemas di kaki.
  • Kaki terasa dingin, terutama jika dibandingkan dengan sisi tubuh lainnya.
  • Luka di jari kaki, kaki, atau tungkai yang tidak kunjung sembuh.
  • Perubahan warna kulit pada kaki.
  • Rambut rontok atau pertumbuhan rambut melambat di kaki.
  • Pertumbuhan kuku melambat.
  • Denyut nadi lemah atau tidak terdeteksi di kaki.
  • Disfungsi ereksi pada pria.

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas, terutama jika nyeri kaki saat berjalan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kaki Terasa Dingin: Gejala Penyakit Arteri Perifer yang Perlu Diwaspadai

Kaki terasa dingin merupakan salah satu gejala umum PAD. Kondisi ini terjadi karena penyempitan arteri mengurangi aliran darah ke kaki, sehingga kaki tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.

Akibatnya, kaki terasa dingin, terutama di bagian telapak kaki dan jari-jari kaki.

Selain terasa dingin, kaki juga bisa tampak pucat atau kebiruan. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke kaki.

Jika kaki terasa dingin dan pucat disertai dengan gejala lain seperti nyeri kaki saat berjalan, luka yang sulit sembuh, atau mati rasa, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Penyebab Penyakit Arteri Perifer

Penyebab utama PAD adalah aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di dinding arteri. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan aterosklerosis meliputi:

  • Merokok.
  • Diabetes.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Usia lanjut.
  • Riwayat keluarga dengan penyakit arteri perifer atau penyakit jantung.

Faktor Risiko Penyakit Arteri Perifer

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena PAD, di antaranya:

  • Usia. Risiko PAD meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun.
  • Merokok. Nikotin dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko aterosklerosis.
  • Diabetes. Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko PAD.
  • Tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko aterosklerosis.
  • Kolesterol tinggi. Kadar kolesterol tinggi dalam darah dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri.
  • Riwayat keluarga. Memiliki riwayat keluarga dengan PAD, penyakit jantung, atau stroke dapat meningkatkan risiko terkena PAD.
  • Obesitas. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, yang semuanya merupakan faktor risiko PAD.
  • Kurang aktif bergerak. Kurang aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko PAD.

Diagnosis Penyakit Arteri Perifer

Untuk mendiagnosis PAD, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan. Dokter juga dapat melakukan beberapa tes, seperti:

  • Pemeriksaan denyut nadi. Dokter akan memeriksa denyut nadi di kaki untuk mengetahui apakah aliran darah ke kaki normal.
  • Ankle-Brachial Index (ABI). Tes ini membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dengan tekanan darah di lengan. ABI yang rendah dapat menunjukkan adanya PAD.
  • USG Doppler. USG Doppler menggunakan gelombang suara untuk mengukur aliran darah di arteri.
  • Angiografi. Angiografi adalah prosedur pencitraan yang menggunakan sinar-X atau MRI untuk melihat arteri.

Pengobatan Penyakit Arteri Perifer

Tujuan pengobatan PAD adalah untuk mengurangi gejala, memperlambat perkembangan penyakit, dan mencegah komplikasi. Pengobatan PAD meliputi perubahan gaya hidup dan pemberian obat serta tindakan:

1. Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengendalikan faktor risiko PAD dan mengurangi gejala. Perubahan gaya hidup meliputi:

  • Berhenti merokok.
  • Mengonsumsi makanan sehat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menurunkan berat badan jika berlebihan.
  • Mengelola stres.

2. Obat-obatan

Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu meningkatkan aliran darah, mengendalikan tekanan darah, menurunkan kolesterol, atau mencegah pembekuan darah.

3. Tindakan

  • Angioplasti dan stenting. Angioplasti adalah prosedur untuk membuka arteri yang menyempit dengan menggunakan balon kecil. Setelah arteri dibuka, dokter dapat memasang stent (tabung kecil) untuk membantu menjaga arteri tetap terbuka.
  • Operasi bypass. Operasi bypass adalah prosedur untuk membuat jalur baru untuk aliran darah di sekitar arteri yang tersumbat.

Komplikasi Penyakit Arteri Perifer

Jika tidak diobati, PAD dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Luka yang sulit sembuh. Kurangnya aliran darah ke kaki dapat menyebabkan luka yang sulit sembuh.
  • Infeksi. Luka yang sulit sembuh dapat terinfeksi.
  • Gangrene. Gangrene adalah kematian jaringan akibat kurangnya aliran darah.
  • Amputasi. Dalam kasus yang parah, PAD dapat menyebabkan amputasi kaki.
  • Stroke dan serangan jantung. PAD meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.

Jika butuh informasi lebih dalam mengenai kondisi ini, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Jantung di Halodoc yang bisa dihubungi.

Pencegahan Penyakit Arteri Perifer

Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah PAD, di antaranya:

  • Berhenti merokok
  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Berolahraga secara teratur
  • Menjaga berat badan ideal
  • Mengendalikan tekanan darah
  • Menurunkan kolesterol
  • Mengelola diabetes
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur

Berhenti merokok adalah langkah paling efektif untuk mencegah penyakit arteri perifer.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala PAD, seperti:

  • Kaki terasa dingin atau mati rasa.
  • Nyeri kaki saat berjalan.
  • Luka di kaki yang tidak kunjung sembuh.
  • Perubahan warna kulit pada kaki.

Pemeriksaan dan penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius akibat PAD. Pahami lebih dalam mengenai Penyakit Arteri Perifer – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan agar kamu lebih waspada terhadap kondisi ini.

Kesimpulan

Kaki terasa dingin dan pucat bisa menjadi gejala penyakit arteri perifer (PAD). PAD adalah kondisi yang serius dan dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diobati. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala PAD sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika kamu memiliki faktor risiko PAD, segera konsultasikan dengan dokter spesialis jantung di Halodoc.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2025. Peripheral Artery Disease (PAD): Symptoms, Causes, Treatment.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Peripheral artery disease (PAD).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Peripheral Artery Disease (PAD).
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2025. Peripheral Artery Disease (PAD).