Kapan Bumil Butuh Tambahan Zat Besi? Ini Kata Ahli

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Maret 2018
Kapan Bumil Butuh Tambahan Zat Besi? Ini Kata AhliKapan Bumil Butuh Tambahan Zat Besi? Ini Kata Ahli

Halodoc, Jakarta – Dari banyaknya nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil, asupan zat besi enggak boleh diabaikan. Zat besi untuk ibu hamil berperan penting bagi kesehatan Ibu dan janin di dalam perutnya. Di awal kehamilan, zat besi ini diperlukan untuk pembentukan sel darah merah bagi ibu dan Si Kecil. Ketika Ibu merasa lemah, letih, lesu, sebaiknya perlu wasapda, sebab bisa jadi hal itu menandai gejala kurangnya zat besi dalam tubuh.

Nah, kekurangan zat besi ini akan berujung pada risiko anemia pada tubuh ibu. Akibatnya, bisa menyebabkan kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Masalah yang timbul pada janin enggak itu saja, sebab bayi yang kekurangan zat besi punya potensi memilik nilai Intellegence Quotient (IQ) yang lebih rendah bila dibandingkan dengan mereka yang tercukupi zat besinya.

Lampu Kuning pada Trimester Kedua

Kata ahli, untuk meningkatkan hemoglobin, komponen darah yang berperan membawa oksigen ke plasenta, memerlukan zat besi sekitar 500 miligram. Ini memang relatif lebih besar, pasalnya selama kehamilan volume darah ikut meningkat.

Untuk mencukupi asupan zat besi, ibu bisa mengasupnya dari makanan seperti daging merah, bayam, kacang-kacangan, hingga brokoli. Selain itu, konsumsi suplemen zat besi biasanya juga diperlukan oleh ibu, lho. Namun, pemberian suplemen ini harus berdasarkan anjuran dokter, sebab pemberiannya  harus sesuai dengan kadar hemoglobin dalam tubuh ibu.

Dengan kata lain, pemberian zat besi untuk ibu hamil tergantung pada keadaannya masing-masing. Jadi, suplemen zat besi ini bisa diberikan pada ibu hamil ataupun tidak. Nah, pemberiannya  didasarkan pada kadar hemoglobin pada ibu hamil apakah membutukan zat besi atau tidak.

Kata ahli, lebih dari 50 persen ibu hamil kekurangan zat besi. Normalnya, kadar hemoglobin ibu pada trimester pertama dan kedua enggak kurang dari 11g g/dL. Namun, untuk trimester ketiga biasanya kadarnya berkurang menjadi di bawah 10,5 g/dL. Nah, oleh sebab itu para ahli akan menganjurkan ibu untuk mengasup zat gizi tambahan pada fase setelah trimester kedua. Selain itu, suplemen tambahan ini seharusnya juga tetap diberikan hingga masa nifas, bukannya berhenti setelah ibu melahirkan. Tujuannya untuk mempersiapkan kehamilan berikutnya agar lebih baik.

Nah, yang perlu kamu ingat, kadar zat besi di dalam tubuh perlu diperhatikan. Jangan sampai kadarnya melonjak karena bisa menimbulkan efek samping seperti sembelit dan mual.

Dosisnya Berbeda-beda

Meski diperkirakan separuh dari ibu hamil menderita anemia, untungnya kekurangan zat besi enggak sulit dicegah dan diobati. Jika kadar hemoglobin darah, dokter akan menganjurkan Ibu untuk mengasup suplemen zat besi sebagai pendamping vitamin prenatal. Vitamin prenatal sendiri umumnya mengandung tiga zat gizi penting yang dibutuhkan ibu hamil, yaitu asam folat, zat besi, dan kalsium.

Dokter biasanya akan menyarankan agar ibu mengonsumsi suplemen zat besi dengan dosis rendah (30 miligram perhari), terhitung dari konsultasi pertama. Kata ahli, setidaknya ibu membutuhkan 27 miligram zat besi setiap hari selama masa kehamilan untuk menjaga kesehatan tetap optimal.  

Nah, ketika masuk masa menyusui, ibu dengan usia 19 tahun atau lebih tua setidaknya memerlukan 9 miligram zat besi tiap hari. Sementara itu, untuk ibu berusia 18 tahun atau lebih muda membutuhkan 10 miligram zat besi.

Nah, kalau kamu mau tahu lebih lanjut mengenai zat besi, kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc dan pesanan akan diantar dalam satu jam. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.