Advertisement

Kayap Api: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya!

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   13 Mei 2025

Kayap api adalah infeksi virus yang tidak hanya menimbulkan ruam dan nyeri hebat, tetapi juga berpotensi menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Kayap Api: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya!Kayap Api: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya!

Daftar Isi:


Kayap api atau herpes zoster adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam yang terasa sakit di kulit. Kondisi ini disebabkan oleh virus varicella-zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air.

Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tidak sepenuhnya hilang dari tubuh. Virus tersebut dapat menjadi aktif kembali setelah bertahun-tahun dan menyebabkan kayap api.

Yuk, bahas lebih lanjut mengenai apa itu kayap api, penyebab dan cara mengatasinya!

Apa Itu Kayap Api?

Kayap api (herpes zoster) adalah infeksi virus yang menyerang saraf dan kulit di sekitarnya. Penyakit ini disebabkan reaktivasi virus varicella-zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air.

Setelah sembuh dari cacar air, virus ini tidak sepenuhnya hilang dari tubuh, melainkan “tertidur” di jaringan saraf dekat sumsum tulang belakang dan otak. Virus ini dapat aktif kembali sewaktu-waktu, terutama saat sistem kekebalan tubuh melemah.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir semua orang dewasa di seluruh dunia membawa virus varicella-zoster di dalam tubuhnya. Risiko terkena kayap api meningkat seiring bertambahnya usia dan penurunan kekebalan tubuh.

Apa Saja Gejala Kayap Api?

Gejala utama kayap api adalah ruam kulit yang melepuh dan terasa nyeri. Ruam ini biasanya muncul di satu sisi tubuh, sering kali di sekitar dada atau perut. Namun, ruam juga bisa muncul di wajah, leher, atau anggota tubuh lainnya.

Gejala lain dari kayap api meliputi:

  • Nyeri, gatal, atau kesemutan di area kulit sebelum ruam muncul.
  • Sensitivitas terhadap sentuhan.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.

Apa Penyebab Kayap Api?

Penyebab kayap api adalah reaktivasi virus varicella-zoster. Belum diketahui secara pasti mengapa virus ini bisa aktif kembali. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kayap api, seperti:

  • Usia di atas 50 tahun.
  • Memiliki penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, kanker, atau diabetes.
  • Menjalani pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi atau transplantasi organ.
  • Stres.

Faktor Risiko Terkena Kayap Api

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kayap api, antara lain:

  • Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun.
  • Penyakit atau pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh: Orang dengan HIV/AIDS, kanker, atau yang menjalani kemoterapi atau pengobatan imunosupresan lainnya memiliki risiko lebih tinggi.
  • Stres: Stres emosional dapat memicu reaktivasi virus.

Cari tahu selengkapnya, beberapa Faktor Risiko Seseorang Mengalami Herpes Zoster pada artikel tersebut.

Bagaimana Cara Diagnosis Kayap Api?

Dokter biasanya dapat mendiagnosis kayap api berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu mengambil sampel cairan dari lepuh untuk diuji di laboratorium.

Komplikasi Akibat Kayap Api

Kayap api dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:

  • Neuralgia postherpetik (PHN): Nyeri kronis yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah ruam sembuh.
  • Infeksi bakteri: Ruam kayap api yang pecah dapat terinfeksi bakteri.
  • Masalah penglihatan: Kayap api yang menyerang mata dapat menyebabkan masalah penglihatan, bahkan kebutaan.
  • Kelumpuhan wajah: Kayap api yang menyerang saraf wajah dapat menyebabkan kelumpuhan wajah sementara atau permanen.

Bagaimana Cara Mengobati Kayap Api?

Pengobatan kayap api bertujuan untuk mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan ruam, dan mencegah komplikasi. Pengobatan biasanya meliputi:

  • Obat antivirus: Obat antivirus, seperti asiklovir, valasiklovir, atau famsiklovir, dapat membantu memperlambat perkembangan virus dan mengurangi keparahan gejala. Obat ini paling efektif jika diminum dalam waktu 72 jam setelah ruam muncul.
  • Obat pereda nyeri: Obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen, dapat membantu mengurangi nyeri. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri yang lebih kuat, seperti opioid.
  • Krim atau losion: Krim atau losion yang mengandung capsaicin atau lidokain dapat membantu mengurangi nyeri dan gatal.
  • Kompres dingin: Kompres dingin dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan.

Cari tahu juga, berikut ini beragam Pengobatan untuk Mengatasi Cacar Api pada Orang Dewasa.

Cara Mencegah Kayap Api

Cara terbaik untuk mencegah kayap api adalah dengan mendapatkan vaksinasi.

Vaksin kayap api (Shingrix) direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, bahkan jika mereka pernah menderita cacar air. Vaksin ini sangat efektif dalam mencegah kayap api dan komplikasi yang terkait.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Shingrix memberikan perlindungan lebih dari 90% terhadap kayap api dan PHN.

Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc

Vaksinasi Shingrix adalah vaksin yang bisa memberikan perlindungan pada orang dewasa terhadap penyakit herpes zoster (cacar ular / cacar api) serta Neuralgia Pasca Herpetik (PHN), yaitu rasa nyeri saraf jangka panjang yang terjadi setelah terkena herpes zoster.

Untungnya, saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc sehingga Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).

Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:

  • Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
  • Protokol kesehatan ketat.
  • Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
  • Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
  • Hemat waktu dan biaya.
  • Harga vaksin influenza mulai dari Rp2.799.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
  • Tanpa perlu antre menunggu.
  • Tanpa biaya tambahan.
  • Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.

Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin herpes zoster, tunggu apalagi?

Booking Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.

Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc vaksin herpes zoster sekarang!

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala kayap api, terutama jika:

  • Kamu berusia di atas 50 tahun.
  • Kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Ruam muncul di dekat mata.
  • Kamu mengalami nyeri yang parah.

Kesimpulan

Kayap api adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan nyeri dan komplikasi serius. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah kayap api.

Jika kamu mengalami gejala cacar api, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit melalui aplikasi Halodoc agar mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.

Apabila infeksi sudah menyebar ke saraf tepi, ditandai dengan nyeri hebat di area ruam, penanganan lanjutan bersama dokter spesialis saraf mungkin diperlukan untuk mengelola nyeri yang lebih kompleks.

Penanganan sejak dini sangat penting untuk menurunkan risiko komplikasi jangka panjang.

Sebagai pelengkap perawatan, kamu juga bisa mendapatkan obat dan produk kesehatan lain melalui Toko Kesehatan Halodoc. Semua produk terjamin 100% asli dan dapat dikirim ke rumah hanya dalam waktu satu jam.

Referensi: 
National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS). Diakses pada 2025. Shingles (Herpes Zoster). 
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Herpes zoster.