Kebiasaan Makan yang Harus Dihindari saat Berpuasa
Halodoc, Jakarta – Salah satu manfaat yang bisa didapatkan tubuh dari berpuasa adalah meningkatnya kinerja sistem pencernaan. Selain itu, berpuasa juga bisa dijadikan momentum untuk mengubah dan memperbaiki pola makan. Sayangnya yang terjadi malah hal sebaliknya.
Berpuasa disebut dapat memberi dampak yang luar biasa pada tubuh. Termasuk dapat meningkatkan kesehatan. Tentu saja hal itu hanya bisa dicapai jika pola hidup sehat turut diterapkan selama puasa. Termasuk pola makan sehat. Namun banyak orang yang salah menerapkan kebiasaan makan selama berpuasa yang malah bisa memicu terjadinya berbagai masalah. Lantas, apa saja kebiasaan makan yang harus dihindari selama berpuasa?
- Terlalu banyak
Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan adalah terlalu banyak makan. Entah pada saat makan sahur, maupun berbuka puasa. Hal itu terjadi karena seseorang cenderung ingin membalas dendam karena tubuh tidak mendapatkan makanan dan minuman selama lebih dari 13 jam.
Makan berlebihan ternyata malah bisa memicu terjadinya masalah pencernaan. Selain itu, kebiasaan makan terlalu banyak malah bisa memicu terjadinya kenaikan berat badan. Jadi, supaya tetap sehat dan bobot tubuh tidak naik, hindari makan terlalu banyak saat berbuka dan sahur, ya!
(Baca juga: Alasan Buka Puasa Dianjurkan Tidak Langsung Makan Berat)
- Terlalu manis dan berminyak
Saat berbuka puasa, seseorang biasanya akan sangat menginginkan minuman atau makanan yang memiliki rasa manis. Sebenarnya, makanan manis yang mengandung gula dibutuhkan untuk mengembalikan kadar gula dalam tubuh agar normal. Gula juga dibutuhkan untuk memperbarui energi tubuh. Yang salah adalah jika kamu mengonsumsi terlalu banyak makanan manis, terutama yang mengandung gula tambahan. Solusinya adalah dengan memilih makanan yang mengandung pemanis alami seperti madu atau buah-buahan.
Selain manis, bagi sebagian orang berbuka puasa belum lengkap tanpa gorengan. Padahal, makanan yang digoreng dan mengandung minyak tinggi akan sulit untuk dicerna tubuh. Nah, untuk menghindarinya sebaiknya biasakan untuk berbuka dengan secukupnya teh manis hangat dan makanan sehat seperti buah kurma.
- Mengonsumsi Junk Food
Saat tidak memiliki banyak waktu, junk food sering dijadikan pilihan untuk disantap saat makan sahur maupun berbuka puasa. Padahal, kebiasaan ini bisa memberi dampak yang negatif bagi tubuh. Jenis makanan junk food seperti keripik, mie instan, dan lainnya tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk mengisi kebutuhan tubuh setelah berpuasa.
(Baca juga: Hitung dan Penuhi Kebutuhan Kalori serta Nutrisi Tubuh Saat Berpuasa!)
Makan sahur dengan jenis makanan ini juga sama sekali tidak akan memberi energi bagi tubuh untuk menjalani puasa. Cobalah untuk menerapkan pola makan sehat, yaitu mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung sejumlah zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
- Penuh Karbohidrat
Pernah dengar istilah “orang Indonesia belum makan kalau enggak makan nasi”. Nyatanya hal itu bukan bualan belaka. Sebagai sumber karbohidrat, banyak orang yang menganggap bahwa mengonsumsi sebanyak-banyaknya dapat memberi energi pada tubuh dan kuat berpuasa.
Itu adalah kepercayaan yang salah. Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan bereaksi dan berubah menjadi gula. Alhasil, lonjakan kadar gula dalam darah mungkin tak akan dapat dihindari. Salah satu dampaknya adalah risiko diabetes, hingga obesitas atau kelebihan berat badan.
- Melewatkan Sahur
Makan sahur kerap kali menjadi tantangan bagi banyak orang. Selain merasa berat untuk bangun tidur pada waktu sahur, seringnya seseorang merasa tidak lapar sehingga enggan untuk menyantap makanan yang telah disajikan. Sengaja melewatkan sahur tidak hanya akan membuat kamu lapar, tapi bisa memicu masalah lain seperti dehidrasi dan tubuh mudah lelah.
(Baca juga: Alasan Makan Sahur Tak Boleh Ditinggalkan)
Punya keluhan dan masalah kesehatan selama puasa? Pakai Halodoc saja! Hubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips sehat selama puasa dan rekomendasi beli obat agar kamu lebih cepat sembuh. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan