Kelompok Wanita yang Berisiko Tinggi Alami Kanker Payudara

Halodoc, Jakarta – Siapakah kelompok wanita yang berisiko tinggi alami kanker payudara? Menurut Centers for Disease Control and Prevention, kombinasi berbagai faktor memicu seorang wanita berisiko mengalami kanker payudara.
Faktor utama yang memengaruhi risiko tersebut adalah jika seorang wanita berusia 50 tahun ke atas. Memiliki faktor risiko bukan berarti kamu akan akan terserang penyakit dan tidak semua faktor risiko memiliki efek yang sama.
Baca juga: Ini 6 Gejala Kanker Payudara yang Sering Diabaikan
Wanita dengan Risiko Kanker Payudara
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seorang wanita mengalami kanker payudara, di antaranya adalah:
1. Usia
Usia adalah satu faktor risiko terbesar seorang wanita bisa mengalami kanker payudara. Sekitar 85 persen kasus kanker payudara terjadi pada wanita berusia 50 tahun ke atas, sedangkan 5 persennya terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun.
2. Sejarah Keluarga
Wanita yang memiliki dua atau lebih keluarga kandung yang mengidap kanker payudara atau ovarium, memiliki lebih dari 50 persen kemungkinan terkena kanker payudara. Salah satu alasan utama peningkatan risiko ini adalah mutasi bawaan pada salah satu dari dua gen, BRCA1 dan BRCA2.
Mutasi gen lain juga dapat menyebabkan kanker payudara bawaan, tetapi ini lebih jarang dan tidak memengaruhi risiko sebanyak mutasi BRCA. Risiko yang diwariskan menyumbang 5 hingga 10 persen risiko kanker payudara.
3. Mengidap Kanker Payudara Sebelumnya
Jika kamu pernah mengidap menderita kanker di satu payudara, kamu berisiko tiga hingga empat kali lipat terkena kanker baru di payudara lain atau bagian lain dari payudara yang sama.
4. Kepadatan Payudara
Wanita dengan jaringan payudara yang lebih padat, seperti yang terlihat pada mammogram, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang payudaranya relatif lebih berlemak. Semakin besar proporsi jaringan payudara yang padat pada mammogram, maka semakin tinggi risikonya.
5. Paparan Radiasi
Wanita yang pernah mengalami radiasi dosis tinggi di dada sebagai bagian dari pengobatan untuk kanker lain (seperti penyakit Hodgkin) memiliki peningkatan risiko terkena kanker payudara, terutama jika mereka menjalani radiasi selama masa remaja. Radiasi setelah usia 40 tahun tampaknya tidak meningkatkan risiko kanker payudara.
Baca juga: Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diketahui
6. Ras
Wanita dari ras Kaukasoid sedikit lebih mungkin terkena kanker payudara daripada wanita Afrika-Amerika, tetapi wanita Afrika-Amerika lebih mungkin meninggal karena penyakit tersebut. Wanita Asia, Hispanik, dan Amerika Asli tampaknya memiliki risiko lebih rendah daripada wanita Kaukasoid atau Afrika-Amerika untuk mengembangkan risiko kanker payudara.
7. Paparan Estrogen
Semakin lama seorang wanita terpapar estrogen, semakin besar risikonya terkena kanker payudara. Kehamilan kembar dan kehamilan pada usia muda mengurangi jumlah total siklus menstruasi wanita dan dengan demikian berisiko terkena kanker payudara, meskipun faktor risiko ini tidak sekuat banyak faktor lainnya.
Wanita yang mengalami menstruasi lebih awal, sebelum usia 12 tahun atau mengalami menopause terlambat (setelah usia 55) memiliki risiko kanker payudara yang sedikit lebih tinggi. Kemungkinan karena peningkatan paparan estrogen seumur hidup. Penggunaan kontrasepsi oral saat ini sedikit meningkatkan risiko kanker payudara, tetapi risiko kembali normal setelah pil dihentikan.
8. Kelebihan Berat Badan
Obesitas telah dikaitkan dengan risiko kanker payudara, terutama bagi wanita setelah menopause. Risiko tersebut mungkin meningkat pada wanita yang mengalami kenaikan berat badan di masa dewasa, tetapi tidak pada mereka yang mengalami kelebihan berat badan sejak masa kanak-kanak.
9. Alkohol
Wanita yang minum alkohol memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, dibandingkan dengan wanita yang tidak minum alkohol, dan risiko tersebut meningkat seiring dengan jumlah minuman yang dikonsumsi.
10. Kanker Lainnya
Wanita yang telah didiagnosis dengan kanker ovarium, usus besar, atau endometrium lebih mungkin terkena kanker payudara daripada yang tidak.
Baca juga: Teknik SADARI untuk Mendeteksi Dini Gejala Kanker Payudara
Demikian penjelasan mengenai kelompok wanita yang berisiko tinggi alami kanker payudara. Punya pertanyaan seputar masalah kesehatan lainnya, jangan ragu untuk menghubungi dokter di Halodoc. Tanpa perlu repot keluar rumah, kamu bisa berbincang dengan dokter kapan dan di mana saja melalui Chat atau Voice/Video Call.