Halodoc, Jakarta – Penyakit buerger atau tromboangiitis obliterans merupakan penyakit langka yang paling sering terjadi pada perokok. Ini terjadi ketika pembuluh darah di kaki, lengan, kaki, dan tangan mengalami peradangan, sehingga darah sulit mengalir. 

Gumpalan darah dapat terbentuk, yang menciptakan hambatan di dalam pembuluh darah. Akibatnya, pengidapnya dapat mengalami rasa sakit dan jaringan yang rusak mulai dari jari tangan dan kaki dan menyebar ke tungkai dan lengan.

Gejala Penyakit Buerger

Gejala umum dari penyakit buerger meliputi :

• Tangan dan kaki pucat, merah, atau berwarna biru.
• Tangan atau kaki dingin.
• Sakit parah di tangan dan kaki yang mungkin terasa seperti terbakar atau kesemutan.
• Nyeri di lengan bawah dan kaki saat istirahat karena suplai darah terbatas.
• Nyeri saat berjalan di kaki, pergelangan kaki, atau tungkai.
• Luka atau borok pada tangan dan kaki yang sering terasa nyeri.
• Kurangnya aliran darah ke jari tangan dan kaki dalam cuaca dingin (dikenal sebagai fenomena Raynaud).

Pada kasus yang sangat jarang, jika arteri dan vena perut (mesenterika) terpengaruh, seseorang dengan penyakit Buerger mungkin juga merasakan berat dan sakit yang luar biasa di perut. Beberapa orang juga mengalami penurunan berat badan yang ekstrem.

Penyakit Buerger cenderung terjadi dalam episode pendek. Gejala biasanya berlangsung antara satu dan empat minggu sebelum mereda sementara. Meskipun paling sering terlihat pada pria berusia antara 20 dan 40 tahun, penyakit ini juga bisa terjadi pada wanita, terutama yang merokok.

Karena penyakit buerger menyebabkan kurangnya aliran darah, gejalanya terutama terbatas pada ekstremitas seperti jari tangan dan kaki, sehingga organ dalam tidak terpengaruh.

Waspadai Penyebabnya

Hampir semua pengidap penyakit buerger memiliki kebiasaan merokok atau menggunakan bentuk lain dari tembakau. Hubungan antara rokok dan risiko penyakit ini kurang diketahui secara pasti. 

Namun, diduga bahwa bahan kimia dalam tembakau mengiritasi lapisan pembuluh darah, menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Karena alasan ini, mereka yang merokok tembakau linting mentah tanpa filter berada pada risiko terbesar, karena tembakau paling terkonsentrasi pada rokok ini.

Perokok yang merokok setidaknya satu bungkus dalam setengah hari berada pada risiko terbesar untuk didiagnosis dengan penyakit buerger. Semakin banyak rokok yang dihabiskan, semakin tinggi risikonya. 

Penyebab penyakit buerger lainnya yang kurang umum termasuk kecenderungan genetik. Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit autoimun di mana tubuh menyerang jaringan sehat untuk alasan yang tidak diketahui. Penyakit gusi kronis jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko penyakit buerger. 

Adakah Pengobatan untuk Penyakit Buerger?

Sayangnya, tidak ada obat untuk penyakit buerger. Namun, satu-satunya faktor terpenting dalam memperbaiki gejala dan mencegah perkembangannya adalah berhenti merokok.

Selain itu, dalam beberapa kasus, rasa sakit dapat dikendalikan dengan menghindari cuaca dingin. Dalam kasus yang jarang terjadi, rasa sakit mungkin sangat parah sehingga prosedur pembedahan yang disebut simpatektomi dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit.

Dokter juga dapat meresepkan obat untuk membuat aliran darah lebih lancar, meredakan rasa sakit, membantu pembuluh darah baru tumbuh, dan memecah gumpalan. Perawatan rumahan lain yang bisa dilakukan adalah minum lebih banyak cairan dan rutin berolahraga untuk meningkatkan sirkulasi darah.

Itulah pembahasan mengenai penyakit buerger yang perlu diwaspadai oleh perokok. Kalau ingin tahu lebih lanjut, kamu bisa download Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja.

Referensi:

Very Well Health. Diakses pada 2022. An Overview of Buerger’s Disease.

Healthline. Diakses pada 2022. Buerger’s Disease.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Buerger’s Disease.