Advertisement

Kenalan dengan Proses Spermatogenesis pada Tubuh

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   03 Desember 2025

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma agar bisa digunakan dalam pembuahan guna mendapatkan kehamilan.

Kenalan dengan Proses Spermatogenesis pada TubuhKenalan dengan Proses Spermatogenesis pada Tubuh

DAFTAR ISI


Sperma adalah salah satu bagian dari air mani yang berguna untuk mendapatkan proses pembuahan untuk kehamilan. Agar kemungkinan terjadinya kehamilan lebih tinggi, sperma yang dihasilkan tentu harus berkualitas.

Ada banyak hal yang dapat memengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan, salah satunya adalah proses spermatogenesis. Jika selama proses ini mengalami gangguan, pembentukan dan pematangan sel sperma dalam pembuahan tentu tidak maksimal.

Maka dari itu, perlu tahu proses spermatogenesis di dalam tubuh, agar tujuan untuk mendapatkan kehamilan bisa dimaksimalkan.

Apa Itu Spermatogenesis?

Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan sel sperma (spermatozoa) di dalam tubulus seminiferus testis.

Proses ini melibatkan pembelahan sel secara mitosis dan meiosis, serta diferensiasi sel untuk menghasilkan sperma yang fungsional.

Menurut WHO, spermatogenesis yang normal memerlukan waktu sekitar 64-72 hari.

Proses ini dimulai dari sel germinal primordial yang kemudian berkembang menjadi spermatogonia, spermatosit, spermatid, hingga akhirnya menjadi spermatozoa matang yang siap membuahi sel telur.

Singkatnya, spermatogenesis adalah proses berkelanjutan yang sangat penting untuk kesuburan pria dan reproduksi seksual.

Ketahui lebih mendalam mengenai Hubungan Seks – Tips & Informasi Lengkap untuk Pria dan Wanita berikut ini agar performa tetap terjaga.

Tahapan Spermatogenesis

Proses spermatogenesis mulai terjadi saat memasuki pubertas dan berakhir saat tubuh alami kematian.

Namun, jumlah sperma terus menurun secara bertahap sejalan dengan pertambahan usia, sehingga membuat seseorang berisiko alami infertilitas saat semakin tua.

Untuk proses ini, terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:

  • Tahap 1: Spermatogonium diploid bereplikasi secara mitosis pada interfase sebelum meiosis 1, guna membentuk 46 pasang kromatid yang bersaudara.
  • Tahap 2: Kromatid bertukar informasi genetik melalui proses sinapsis, sebelum membelah melalui meiosis menjadi spermatosit haploid.
  • Tahap 3: Pada pembelahan meiosis kedua, dua sel anak baru membelah diri menjadi empat spermatid, dengan kromosom unik yang jumlahnya setengah dari spermatogonium asli.
  • Tahap 4: Sel-sel ini sekarang bergerak melalui lumen testis ke epididimis, lalu menjadi empat sel sperma. Difasilitasi oleh testosteron, sel tersebut dapat menumbuhkan mikrotubulus pada sentriol, membentuk aksonem, serta membuat ekor sperma.

Setiap tahapan ini diatur oleh hormon dan faktor genetik yang kompleks. Gangguan pada salah satu tahapan dapat menyebabkan masalah pada produksi sperma.

Kenalan dengan Proses Spermatogenesis pada TubuhKenalan dengan Proses Spermatogenesis pada Tubuh

Faktor yang Memengaruhi Spermatogenesis

Banyak faktor yang dapat memengaruhi spermatogenesis, di antaranya:

  • Hormon: Hormon testosteron dan FSH (Follicle-Stimulating Hormone) sangat penting untuk spermatogenesis. Ketidakseimbangan hormon dapat mengganggu produksi sperma.
  • Suhu: Suhu testis yang optimal (sedikit di bawah suhu tubuh) diperlukan untuk spermatogenesis. Paparan panas berlebih dapat merusak sperma.
  • Gaya hidup: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan narkoba dapat menurunkan kualitas sperma.
  • Kesehatan: Penyakit kronis, infeksi, dan kondisi medis tertentu dapat memengaruhi spermatogenesis.
  • Nutrisi: Kekurangan nutrisi seperti vitamin C, vitamin E, selenium, dan zinc dapat mengganggu produksi sperma.
  • Usia: Kualitas sperma cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Kementerian Kesehatan RI menekankan pentingnya menjaga gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko yang dapat memengaruhi kualitas sperma.

Ketahui lebih lanjut tentang Disfungsi Seksual – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya agar kamu bisa mencegah kondisi ini di kemudian hari.

Masalah yang Dapat Terjadi pada Spermatogenesis

Beberapa masalah yang dapat terjadi pada spermatogenesis antara lain:

  • Azoospermia: Tidak adanya sperma dalam air mani.
  • Oligospermia: Jumlah sperma yang rendah.
  • Teratozoospermia: Bentuk sperma yang tidak normal.
  • Asthenozoospermia: Pergerakan sperma yang buruk.

Masalah-masalah ini dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Konsultasi dengan dokter spesialis andrologi diperlukan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Tips Menjaga Kualitas Sperma

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu menjaga kualitas sperma:

  • Jaga berat badan ideal: Obesitas dapat memengaruhi hormon dan kualitas sperma.
  • Konsumsi makanan sehat: Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian yang kaya akan antioksidan dan nutrisi penting.
  • Hindari rokok dan alkohol: Kebiasaan ini dapat merusak sperma.
  • Kelola stres: Stres kronis dapat memengaruhi hormon reproduksi.
  • Hindari paparan panas berlebih: Hindari sauna, berendam air panas terlalu lama, dan penggunaan laptop di pangkuan.
  • Konsumsi suplemen: Konsultasikan dengan dokter mengenai suplemen yang dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.
  • Olahraga teratur: Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kesehatan reproduksi.

Berikut Ini Rekomendasi Dokter Andrologi di Halodoc yang bisa kamu hubungi.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami:

  • Kesulitan memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual tanpa kontrasepsi.
  • Nyeri atau bengkak pada testis.
  • Masalah dengan fungsi seksual.
  • Perubahan pada karakteristik sperma (misalnya, volume atau warna).

Pemeriksaan medis dan analisis sperma dapat membantu mendeteksi masalah pada spermatogenesis dan memberikan penanganan yang tepat.

Dengan memahami proses spermatogenesis dan faktor-faktor yang memengaruhinya, pria dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan reproduksi dan meningkatkan peluang untuk memiliki keturunan.

Jika memiliki pertanyaan terkait proses spermatogenesis, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban langsung dari ahlinya.

Dengan download aplikasi Halodoc, kemudahan dalam berinteraksi dengan ahli medis bisa dilakukan kapan dan dimana saja, cukup menggunakan smartphone di tangan!

Referensi:
Biology Wise. Diakses pada 2025. The Process of Spermatogenesis Explained.
Byju’s. Diakses pada 2025. Spermatogenesis.