Kenali Altruisme, Sikap Kepedulian Tinggi pada Orang Lain
“Sikap altruisme merupakan bagian penting yang perlu ada untuk merekatkan hubungan keluarga dan kelompok sosial. Sikap altruisme muncul karena adanya evolusi, lingkungan, hingga normal sosial.”

Halodoc, Jakarta – Altruisme adalah sikap kepedulian tinggi yang tidak mementingkan diri sendiri. Maksudnya, seseorang berkeinginan melakukan sesuatu hanya karena untuk membantu, bukan karena merasa berkewajiban atas tugas, kesetiaan, atau alasan agama. Sikap ini kebalikan dari sifat egois yang mementingkan diri sendiri.
Orang yang memiliki altruisme akan membantu seseorang tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan imbalan. Pada beberapa kasus, sikap altruisme ini dapat membuat seseorang membahayakan diri sendiri untuk membantu orang lain. Lantas, apakah setiap orang harus memiliki sikap altruisme?
Penyebab Munculnya Sikap Altruisme
Altruisme adalah salah satu aspek dari perilaku prososial. Sementara itu, perilaku sosial mengacu pada setiap tindakan yang menguntungkan orang lain, tanpa peduli motif dan bagaimana pemberi mendapatkan manfaat dari tindakan tersebut.
Ahli menjelaskan beberapa penyebab munculnya sikap altruisme, yaitu:
1. Evolusi
Seleksi kerabat adalah teori evolusi yang menyatakan bahwa orang lebih mungkin membantu mereka yang memiliki hubungan darah.
Sebab, hal tersebut meningkatkan kemungkinan transmisi gen ke generasi berikutnya, sehingga memastikan kelanjutan gen bersama. Semakin dekat hubungan seseorang, semakin besar kemungkinan orang untuk membantu.
2. Penghargaan di otak
Ahli neurologis menemukan, saat seseorang berperilaku altruisme, pusat kesenangan di otak menjadi lebih aktif. Terlibat dalam tindakan kepedulian dapat mengaktifkan area otak yang berkaitan dengan sistem penghargaan atau rewards. Perasaan positif yang diciptakan oleh tindakan kepedulian kemudian memperkuat perilaku altruisme.
3. Lingkungan
Interaksi dan hubungan yang baik dalam satu lingkungan, dapat berdampak signifikan pada tindakan altruisme pada anak kecil.
4. Norma Sosial
Aturan, norma, dan harapan masyarakat juga mempengaruhi apakah orang terlibat dalam perilaku altruisme atau tidak. Misalnya, norma timbal balik, yaitu harapan sosial di mana kamu merasa harus membantu orang lain jika mereka telah melakukan sesuatu untukmu.
5. Insentif
Meskipun pelaku altruisme membantu tanpa mengharapkan imbalan, masih ada kemungkinan ia akan mendapatkan imbalan dari orang yang mereka bantu. Altruisme dapat muncul karena seseorang memiliki sikap berikut:
- Empati.
- Membantu karena ingin meredakan perasaan negatif.
Jika ingin mengenal fakta-fakta lainnya mengenai altruisme, kamu bisa membacanya di artikel berikut ini, “Mengenal Altruisme, Naluri Mengutamakan Kepentingan Bersama“.
Seberapa Penting Sikap Altruisme pada Seseorang?
Altruisme merupakan bagian penting yang perlu ada untuk merekatkan hubungan keluarga dan kelompok sosial. Dengan begitu, anggota keluarga atau kelompok sosial dapat bekerja sama dan berkembang.
Seseorang yang berusaha keras membantu orang lain sering kali menerima balasan. Misalnya hadiah yang tidak berwujud berupa kekaguman, rasa hormat, atau bahkan berupa dukungan materi.
Sikap altruisme membantu memastikan setiap orang dalam anggota keluarga atau kelompok yang erat, memiliki cadangan bantuan saat mereka membutuhkan.
Tanpa disadari, kehidupan sehari-harimu mungkin dipenuhi dengan sikap altruisme, meskipun dalam kadar yang kecil. Contohnya, saat kamu menahan pintu untuk orang asing, hingga memberikan uang kepada orang yang membutuhkan.
Sementara itu, altruisme memiliki berbagai manfaat, seperti:
- Kesehatan yang lebih baik. Bersikap altruisme dapat meningkatkan kesehatan fisik dalam cara yang tidak dapat dijelaskan.
- Mengingatkan kesejahteraan. Melakukan hal-hal baik untuk orang lain dapat membuatmu merasa baik tentang diri sendiri dan dunia. Penelitian menunjukkan bahwa orang akan merasa bahagia setelah melakukan hal baik untuk orang lain.
- Menciptakan hubungan yang lebih baik. Bersikap baik dan penuh kasih juga dapat mengarah pada hubungan yang lebih baik, dengan pasangan atau keluarga. Karena kebaikan adalah salah satu kualitas terpenting yang dicari orang.
Selain bermanfaat, memiliki sikap altruisme juga dapat meningkatkan hubungan sosial. Pada akhirnya, sikap tersebut berperan dalam meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
Namun, perlu kamu pahami, altruisme adalah tindakan yang baik jika dilakukan sesuai dengan porsinya. Artinya, saat menolong seseorang, harus diimbangi dengan kesanggupan dari diri sendiri. Jadi, jangan memaksakan kehendak ketika tidak mampu.
Itulah yang perlu diketahui tentang altruisme. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang sikap yang baik untuk kesehatan mental, tanyakan pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!



